29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tubuh IRT Melepuh Disambar Minyak Oplosan

Foto: Mariadi/Metro Asahan/SMG Yusdewati korban tersulut api yang diduga minyak lampu oplosan terbaring kritis di ruangan V RSUD HAMS Kisaran.
Foto: Mariadi/Metro Asahan/SMG
Yusdewati korban tersulut api yang diduga minyak lampu oplosan terbaring kritis di ruangan V RSUD HAMS Kisaran.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Yusdewati (48) warga Dusun I Sei Beluru, Kec. Meranti, Kab. Asahan harus mendapat perawatan intensif di-RSUD HAMS Kisaran. Pasalnya sekujur tubuhnya mulai dari pinggang hingga wajah melepuh disambar api yang berasal dari minyak lampu diduga oplosan, Senin (13/10) sekira pukul 19.30 WIB.

Saat ditemui di ruang V RSUD HAMS, suami korban M. Salim Marpaung (51) menuturkan, peristiwa itu terjadi saat mereka membawa 1 liter minyak tanah yang diduga oplosan yang dimuat dalam botol aqua ke ladang mereka yang berjarak 2,5 meter dari rumah.

Karena hari sudah gelap, pasutri ini lalu menuang minyak yang mereka beli dari warung tetangganya Parman di Dusun IV seharga Rp10 ribu itu ke lampu teplok mirip lampu kapal.

Setelah minyak dituang, Yusdewati pun mengambil mancis dan menghidupkan sumbu lampu tersebut. Tapi naas, disaat bersamaan api justru menyambar sisa minyak di botol aqua yang diletak korban di sampingnya. Seketika itu juga, botol itu meledak dan membakar tubuh korban. Melihat istrinya terbakar, Salim sempat berusaha menolong dengan cara mengoyak baju istrinya yang telah terbakar. Tapi usahanya tak membuahkan hasil. Api terus menyulut tubuh istrinya.

Tak kehabisan akal, Salim lalu mendorong tubuh istrinya ke kolam kecil yang berada di samping gubuk. Untuk memadamkan api yang terus berkobar, Salim berusaha membenamkan tubuh istrinya ke dalam kolam.

Setelah api padam, Salim langsung melarikan istrinya ke Klinik Naela mengendarai sepeda motor. Sehari dirawat di sana, korban lalu dirujuk ke-RSUD HAMS pada Selasa (14/10) malam. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka bakar mulai dari pinggang, perut, wajah, tangan kiri dan kanan.

Untuk membuktikan minyak itu oplosan, anak ketiga korban bernama Hamzah (21) kembali membeli minyak yang sama ke warung tetangganya. Selanjutnya minyak itu disiram ke batu ber-air lalu disulut dengan mancis. Seketika itu juga api langsung menyambar dengan cepat.

“Kami yakin itu oplosan karena warnanya kuning kemerah-merahan, tidak seperti minyak lampu biasanya yang dijual seliter Rp10 ribu. Tak puas dengan hal itu, Dedy kemanaan korban penasaran ingin membuktikan langsung mengambil minyak lampu yang dijual Parman tetangganya, lalu minyak lampu itu disiramkan ke semen yang basah, kemudian disulut dengan mancis, api langsung menyambar. Hal ini disaksikan pemilik warung yang menjual minyak lampu serta istri dan anaknya.

Meski sadar minyak yang dijualnya oplosan, tapi si pemilik warung menolak bertanggung jawab. Karena itulah pihak keluarga korban berancana melaporkan kasus ini ke Polres Asahan. (mar/deo)

 

Foto: Mariadi/Metro Asahan/SMG Yusdewati korban tersulut api yang diduga minyak lampu oplosan terbaring kritis di ruangan V RSUD HAMS Kisaran.
Foto: Mariadi/Metro Asahan/SMG
Yusdewati korban tersulut api yang diduga minyak lampu oplosan terbaring kritis di ruangan V RSUD HAMS Kisaran.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Yusdewati (48) warga Dusun I Sei Beluru, Kec. Meranti, Kab. Asahan harus mendapat perawatan intensif di-RSUD HAMS Kisaran. Pasalnya sekujur tubuhnya mulai dari pinggang hingga wajah melepuh disambar api yang berasal dari minyak lampu diduga oplosan, Senin (13/10) sekira pukul 19.30 WIB.

Saat ditemui di ruang V RSUD HAMS, suami korban M. Salim Marpaung (51) menuturkan, peristiwa itu terjadi saat mereka membawa 1 liter minyak tanah yang diduga oplosan yang dimuat dalam botol aqua ke ladang mereka yang berjarak 2,5 meter dari rumah.

Karena hari sudah gelap, pasutri ini lalu menuang minyak yang mereka beli dari warung tetangganya Parman di Dusun IV seharga Rp10 ribu itu ke lampu teplok mirip lampu kapal.

Setelah minyak dituang, Yusdewati pun mengambil mancis dan menghidupkan sumbu lampu tersebut. Tapi naas, disaat bersamaan api justru menyambar sisa minyak di botol aqua yang diletak korban di sampingnya. Seketika itu juga, botol itu meledak dan membakar tubuh korban. Melihat istrinya terbakar, Salim sempat berusaha menolong dengan cara mengoyak baju istrinya yang telah terbakar. Tapi usahanya tak membuahkan hasil. Api terus menyulut tubuh istrinya.

Tak kehabisan akal, Salim lalu mendorong tubuh istrinya ke kolam kecil yang berada di samping gubuk. Untuk memadamkan api yang terus berkobar, Salim berusaha membenamkan tubuh istrinya ke dalam kolam.

Setelah api padam, Salim langsung melarikan istrinya ke Klinik Naela mengendarai sepeda motor. Sehari dirawat di sana, korban lalu dirujuk ke-RSUD HAMS pada Selasa (14/10) malam. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka bakar mulai dari pinggang, perut, wajah, tangan kiri dan kanan.

Untuk membuktikan minyak itu oplosan, anak ketiga korban bernama Hamzah (21) kembali membeli minyak yang sama ke warung tetangganya. Selanjutnya minyak itu disiram ke batu ber-air lalu disulut dengan mancis. Seketika itu juga api langsung menyambar dengan cepat.

“Kami yakin itu oplosan karena warnanya kuning kemerah-merahan, tidak seperti minyak lampu biasanya yang dijual seliter Rp10 ribu. Tak puas dengan hal itu, Dedy kemanaan korban penasaran ingin membuktikan langsung mengambil minyak lampu yang dijual Parman tetangganya, lalu minyak lampu itu disiramkan ke semen yang basah, kemudian disulut dengan mancis, api langsung menyambar. Hal ini disaksikan pemilik warung yang menjual minyak lampu serta istri dan anaknya.

Meski sadar minyak yang dijualnya oplosan, tapi si pemilik warung menolak bertanggung jawab. Karena itulah pihak keluarga korban berancana melaporkan kasus ini ke Polres Asahan. (mar/deo)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/