25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mobil dan Pos Satpam Dibakar Warga

Warga Tanjunggunung Bentrok Dengan Polisi  

BINJAI-Ratusan warga dari dua desa yang berada di Kabupaten Langkat dan Deliserdang terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat akan mengamankan PT Serdang Hulu, pada Rabu (14/11) malam pukul 21.00 WIB.

BENTROK: Warga Tanjunggunung Langkat bentrok  aparat kepolisian Rabu (14/11) malam.  //sumut pos
BENTROK: Warga Tanjunggunung Langkat bentrok dengan aparat kepolisian Rabu (14/11) malam. //sumut pos

Bentrokan ini dipicu karena warga yang berada di dua desa yakni Dusun Percihe Desa Tanjunggunung Kecamatan Serdang Hulu dan Desa Berdikari Kabupaten menolak keberadaan perusahaan pengolahan kelapa sawit tersebut.

Dalam bentrokan tersebut, dua mobil tangki, satu pos pengamanan dan mobil satu Daihatsu Tapt Rocky milik PT Serdang Hulu dibakar massa. Dalam peristiwa itu tidak sedikit, dari kedua belah pihak baik dari aparat kepolisian, supir truk tangki dan warga mengalami luka-luka akibat saling lempar batu.
Hingga saat ini, ratusan polisi dari Detasemen 88 Poldasu  dan Polres Binjai, masih berjaga-jaga di lokasi kejadian guna mengantisipasi bentrokan susulan.
Bentrokan tersebut terjadi buntut penolakan warga atas keberadaan PT Serdang Hulu milik Cin Ten Cun, yang telah mencemari lingkungan dan merusak jalan umum yang berada di dua desa ini.

Warga juga menuding perusahaan sebagai biang perusak air sungai, yang menjadi sumber utama warga untuk keperluan sehari-hari. Warga juga menilai perusahaan kelapa sawit itu tidak memiliki Izin Usaha Perusahaan (IUP).

Kemarahan warga memuncak Rabu (14/11) pukul 17.00 WIB, saat melihat dua mobil tangki pengangkut CPO keluar dari pabrik. Warga yang sudah emosi langsung menghadang truk tersebut.

Atas aksi warga tersebut PT Serdang Hulu meminta bantuan kepolisian. Polres Binjai yang turun ke lokasi dengan bersenjata lengkap mengawal pabrik. Atas pengawalan tersebut, rupanya bukan membuat warga menjadi takut malah bertambah emosi.

Maka tak ayal lagi aksi saling dorong pun terjadi antara polisi dan warga. Bahkan warga juga melempari dua truk bermuatan CPO dengan batu, yang mengakibatkan kaca depan truk pecah. Aksi warga, langsung dibalas dengan tembakan peringatan keudara puluhan kali oleh polisi. Tindakan tersebut untuk mengantisipasi warga tidak anarkis.

Maka bentrokan pun tidak terelakan lagi polisi mengamankan beberapa warga. Bahkan Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon mencoba berdialog dengan warga. Rupanya aksi warga semakin brutal karena polisi bersenjata kan lengkap, kembali menyisir kampung untuk mencari para pelaku.

Dari penyisiran itu, polisi mengamankan beberapa warga bersama sejumlah sajam dan panah beracun. Tepat pukul 21.00 WIB warga kembali menghadang dan membakar mobil satu unit Daihatsu Tapt Rocky yang baru keluar pabrik.(ndi)

Warga Tanjunggunung Bentrok Dengan Polisi  

BINJAI-Ratusan warga dari dua desa yang berada di Kabupaten Langkat dan Deliserdang terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat akan mengamankan PT Serdang Hulu, pada Rabu (14/11) malam pukul 21.00 WIB.

BENTROK: Warga Tanjunggunung Langkat bentrok  aparat kepolisian Rabu (14/11) malam.  //sumut pos
BENTROK: Warga Tanjunggunung Langkat bentrok dengan aparat kepolisian Rabu (14/11) malam. //sumut pos

Bentrokan ini dipicu karena warga yang berada di dua desa yakni Dusun Percihe Desa Tanjunggunung Kecamatan Serdang Hulu dan Desa Berdikari Kabupaten menolak keberadaan perusahaan pengolahan kelapa sawit tersebut.

Dalam bentrokan tersebut, dua mobil tangki, satu pos pengamanan dan mobil satu Daihatsu Tapt Rocky milik PT Serdang Hulu dibakar massa. Dalam peristiwa itu tidak sedikit, dari kedua belah pihak baik dari aparat kepolisian, supir truk tangki dan warga mengalami luka-luka akibat saling lempar batu.
Hingga saat ini, ratusan polisi dari Detasemen 88 Poldasu  dan Polres Binjai, masih berjaga-jaga di lokasi kejadian guna mengantisipasi bentrokan susulan.
Bentrokan tersebut terjadi buntut penolakan warga atas keberadaan PT Serdang Hulu milik Cin Ten Cun, yang telah mencemari lingkungan dan merusak jalan umum yang berada di dua desa ini.

Warga juga menuding perusahaan sebagai biang perusak air sungai, yang menjadi sumber utama warga untuk keperluan sehari-hari. Warga juga menilai perusahaan kelapa sawit itu tidak memiliki Izin Usaha Perusahaan (IUP).

Kemarahan warga memuncak Rabu (14/11) pukul 17.00 WIB, saat melihat dua mobil tangki pengangkut CPO keluar dari pabrik. Warga yang sudah emosi langsung menghadang truk tersebut.

Atas aksi warga tersebut PT Serdang Hulu meminta bantuan kepolisian. Polres Binjai yang turun ke lokasi dengan bersenjata lengkap mengawal pabrik. Atas pengawalan tersebut, rupanya bukan membuat warga menjadi takut malah bertambah emosi.

Maka tak ayal lagi aksi saling dorong pun terjadi antara polisi dan warga. Bahkan warga juga melempari dua truk bermuatan CPO dengan batu, yang mengakibatkan kaca depan truk pecah. Aksi warga, langsung dibalas dengan tembakan peringatan keudara puluhan kali oleh polisi. Tindakan tersebut untuk mengantisipasi warga tidak anarkis.

Maka bentrokan pun tidak terelakan lagi polisi mengamankan beberapa warga. Bahkan Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon mencoba berdialog dengan warga. Rupanya aksi warga semakin brutal karena polisi bersenjata kan lengkap, kembali menyisir kampung untuk mencari para pelaku.

Dari penyisiran itu, polisi mengamankan beberapa warga bersama sejumlah sajam dan panah beracun. Tepat pukul 21.00 WIB warga kembali menghadang dan membakar mobil satu unit Daihatsu Tapt Rocky yang baru keluar pabrik.(ndi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/