PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Hari ini, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Susulan Kota Pematangsiantar dilaksanakan. Kepada para pasangan calon (paslon), harapan pun muncul, yakni agar para paslon siap menang dan siap kalah.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut, Mulia Banurea mengatakan, tidak ada kendala sedikitpun dalam proses perjalanan persiapan Pilkada Siantar Susulan. “Kita laksanakan besok (hari ini, red), tak ada kendala lagi,” katanya.
Dia mengakui, pasca dikabulkannya permohonan kasasi KPU Pematangsiantar oleh MA, tim kuasa hukum Surfenov-Parlin gencar berupaya agar Pilkada Siantar ditunda. Setidaknya, tiga bulan lebih menunggu hasil Peninjauan Kembali (PK) atas kasasi KPUD Kota Pematangsiantar terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Medan yang mengikutsertakan pasangan Surfenov –Parlin.
Namun oleh KPUD Kota Pematangsiantar, sepertinya sudah tidak ada lagi waktu menunda, mengingat Pilkada Siantar sudah terlalu lama tertunda.
Mulia Banurea membeberkan, Pilkada Siantar Susulan hari ini juga dipantau langsung tim dari KPU RI. Mereka melakukan monitoring pemungutan suara.
“Wakil Koordinator Divisi Teknis KPU RI, Hasim Ashari, langsung turun. Jadi hasil rekapitulasi perolehan suara nantinya akan discan oleh KPU RI dan bisa diakses publik. Untuk persiapan sudah oke,” tegas Mulia.
Tak cuma KPU RI, perwakilan KPU Sumut serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga serius mengawal berlangsungnya pesta demokrasi di Siantar. “Jadi sudah tidak ada lagi penundaan, sudah resmi kita jalankan,” pungkas Mulia.
Sementara, Mentor Batak Muda Dunia (Badania) Cabang Pematangsiantar Hermaini El-Hermawan Sitorus didampingi penggerak Badania, Andri Sembiring mengimbau agar paslon peserta Pilkada tetap menjunjung sportivitas.
“Paslon harus siap menang, siap kalah. Rakyat Siantar sudah tahu apa yang dilakukan paslon, rakyat Siantar sudah lelah. Rakyat ingin segera memulai pemerintahan yang baru siapapun yang terpilih nantinya, tidak perduli siapa yang menang,” ujarnya, Selasa (15/11).
Tidak hanya itu, Hermaini juga meminta agar para paslon tidak melakukan aksi gugat menggugat jika kalah dalam Pilkada. “Jangan ada gugat menggugat, jangan ada aksi-aksi menolak pemenang Pilkada,” lanjutnya.
Hermaini juga mengatakan, para penegak hukum harus bekerja dengan serius pada saat pelaksanaan Pilkada berlangsung. “Pelaku politik uang baik penerima maupun pemberi harus ditangkap dan diadili, diproses secara hukum yang berlaku. Polisi harus betul-betul bekerja. Masyarakat sudah terlunta-lunta selama setahun penuh. Ketegasan polisi sangat perlu supaya jangan terulang kembali seperti yang lalu-lalu,” ujarnya.
Kepada masyarakat Siantar, Hermaini juga berharap agar memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya. “Jangan memilih karena diberi uang, memilih sesuai hati nurani. Yang paling penting, masyarakat jangan golput,” harapnya.
Dan setelah pelaksanaan Pilkada nantinya, kata Hermaini, pihaknya juga akan menggelar Jambore Siantar damai. “Setelah pemenang Pilkada diumumkan secera resmi nantinya, kita gelar Jambore Siantar damai. Kita akan mengumpulkan tokoh-tokoh, buruh dan masyarakat Kota Siantar,” ucapnya.
Sementara itu, Sabar Tambunan, pendiri Badania menuturkan, pihaknya ingin menjadikan Kota Siantar sebagai Kota Konfederasi. “Kota Siantar sebagai pusat perwakilan seluruh puak bangsa Batak, sebab secara geografis, Kota Siantar cukup mumpuni sebagai pusat kemajuan peradaban bangsa Batak. Dan supaya Kota pusat kemajuan peradaban tidak hanya di Jakarta, Bandung, Jogja ataupun Surabaya,” jelasnya.
///Partai Demokrat Cek Kesiapan KadernyaSementara, dalam memenangkan paslon yang diusung, DPP dan DPD Partai Demokrat mengecek kesiapan kadernya. Sekretaris DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan didampingi Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, JR Saragih bersama seluruh kadernya mengunjungi sejumlah warung kopi di Kota Siantar, Selasa (15/11). Ditemui di warung kopi Jalan Kartini, Siantar Barat, JR Saragih berharap agar pada pelaksanaan Pilkada nantinya, masyarakat dapat kondusif dan tidak ada masalah sama sekali. “Kita harapkan Siantar kondusif, tidak ada masalah dan sudah kita lihat tadi kalau semua kondusif. Harapan kita, kita sebagai pemenang. Karena kita melihat antusias masyarakat dalam rangka memilih yang didukung oleh Partai Demokrat. Saya sebagai ketua juga pasti mendukung yang didukung Partai Demokrat,” tegasnya.Hal senada dikatakan Hinca Panjaitan. Menurut Hinca, mereka sengaja datang ke Siantar untuk konsolidasi kepada kader agar semua berlangsung dengan baik dan organ partai melaksanakan tugasnya dengan baik. “Yang kami lakukan adalah silaturahmi sesama kader. Siantar ini demokrasinya luar biasa. Siantar sebagai laboratorium demokrasi, kami belajar banyak di sini. Seluruh perhatian di Siantar dan kami hadir untuk menuntaskan Pilkada Siantar,” paparnya sembari menegaskan, Partai Demokrat siap 100 persen untuk melaksanakan Pilkada Susulan Kota Siantar. ///Rumah Hulman Sitorus Diserbu OTKSementara sehari menjelang pencoblosan, rumah calon Wali Kota Pematangsiantar Hulman Sitorus di Jalan Kesatria, Desa Mual Nauli, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, diserbu orang tidak dikenal (OTK), Selasa (15/11), pagi pukul 09.30 WIB. Serbuan OTK itu disambut emosi oleh kelompok pendukung Hulman Sitorus, hingga terjadi bentrok dan saling lempar batu. Perang lempar batu tersebut membuat guru dan siswa di SD Negeri 122372 Jalan Satria menjerit dan menangis ketakutan, hingga aparat kepolisian dan TNI turun ke lokasi membubarkan aksi brutal OTK tersebut.Setelah aksi lempar melempar dapat di bubarkan, dan demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, siswa SD Negeri 122372 Jalan Kesatria dipulangkan oleh gurunya, walaupun jam belajar belum selesai. Dan saat dipulangkan, dijalan beberapa siswa-siswi SD Negeri 122372 tampak menangis saat pulang menuju kerumahnya, karena mangaku masih ketakutan dan trauma.Informasi dihimpun dari lokasi kejadian, sekelompok OTK yang menyerbu itu mengaku dari kelompok warga yang anti money politic. Kedatangan mereka ingin menghentikan dan mengimbau masyarakat agar tidak mengumpulkan undangan memilih formulir C6 untuk kepentingan money politic.Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar, Muktar Efendi Tarigan menyebutkan, kehadiran dirinya bersama yang lainnya ke Jalan Mual Nauli, karena ia mendengar ada formulir C6 yang dikumpulkan di Jalan Mual Nauli ini. Lalu C6 itu disebut, akan ditukarkan dengan uang yang nilainya ratusan ribu rupiah.“Berdasarkan informasi inilah, kami bergerak untuk mengimbau agar C6 tidak dikumpulkan. Melainkan dikembalikan kepada pemilih saat itu juga. Dengan harapan, Pilkada Susulan Siantar berjalan bersih dan jujur, tanpa money politic. Jadi kami kemari mengimbau untuk tidak dilakukan pengumpulan C6”, pungkasnya.(fes/spg/mag-1/adz)