25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Jadi Lokasi Pembuangan Limbah PT DPM, Gereja HKBP Sikem Dikabarkan Bakal Direlokasi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sikem, Resort Parongil, di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, dikabarkan akan direlokasi. Hal ini akibat adanya pembangunan tempat pembuangan limbah milik PT Dairi Prima Mineral (DPM).

RELOKASI: Gereja HKBP Sikem Resort Parongil di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, dikabarkan akan direlokasi, akibat pembangunan lokasi   penampungan limbah PT DPM.
RELOKASI: Gereja HKBP Sikem Resort Parongil di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, dikabarkan akan direlokasi, akibat pembangunan lokasi penampungan limbah PT DPM.

Informasi rencana relokasi Gereja HKBP Sikem ini, dibenarkan seorang jemaat gereja, Marihot Manurung (33), Selasa (15/12). Marihot yang juga Kepala Dusun 4, Desa Longkotan, menjelaskan, ada pembicaraan di kalangan jemaat terkait pemindahan gereja, karena adanya pembangunan bendungan untuk penampungan limbah PT DPM.

Dia mengatakan, secara resmi belum ada pemberitahuan dari pimpinan Gereja HKBP Sikem, ataupun pembahasan antara jemaat atau pengurus Gereja HKBP Sikem, dengan PT DPM.

Namun diakui, informasi pemindahan gereja itu sudah santer terdengar dan diperbincangkan di kalangan jemaaat.

Lebih lanjut Marihot mengatakan, pada dasarnya jemaat yang berjumlah 47 kepala keluarga (KK) tidak keberatan gereja dipindah. Asalkan tempat relokasinya, harus lebih nyaman dari pencemaran limbah.

“Aman, tempatnya strategis, dan tidak jauh dari jangkauan jemaat,” harap Marihot.

Sebelumnya, menurut Marihot, 6 pengurus Gereja HKBP Sikem mundur dari jabatan. Alasan mereka mundur pada November 2020 lalu, masih belum diketahui. Karena itu, urusan

peribadatan diambilalih oleh Sintua Resort HKBP Parongil.

Sementara itu, seorang pengurus Gereja Sintua HKBP Sikem, Perry Sinaga, yang dikonfirmasi lewat telepon selular, membenarkan dia dan rekan sesama pengurus gereja yang berjumlah 6

orang, memilih mundur. Menurutnya, alasan mereka mundur karena adanya gejolak terkait pemindahan gereja.

“Untuk menghindari hal tidak baik serta menjaga kekondusifan di antara jemaat, kami mundur. Pada hakikatnya, sebagian besar jemaat bersedia gereja dipindahkan, tapi tempat gantinya

harus strategis dan mudah dijangkau jemaat, serta tidak berada di lokasi hutan lindung,” pungkasnya. (rud/saz)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sikem, Resort Parongil, di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, dikabarkan akan direlokasi. Hal ini akibat adanya pembangunan tempat pembuangan limbah milik PT Dairi Prima Mineral (DPM).

RELOKASI: Gereja HKBP Sikem Resort Parongil di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, dikabarkan akan direlokasi, akibat pembangunan lokasi   penampungan limbah PT DPM.
RELOKASI: Gereja HKBP Sikem Resort Parongil di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, dikabarkan akan direlokasi, akibat pembangunan lokasi penampungan limbah PT DPM.

Informasi rencana relokasi Gereja HKBP Sikem ini, dibenarkan seorang jemaat gereja, Marihot Manurung (33), Selasa (15/12). Marihot yang juga Kepala Dusun 4, Desa Longkotan, menjelaskan, ada pembicaraan di kalangan jemaat terkait pemindahan gereja, karena adanya pembangunan bendungan untuk penampungan limbah PT DPM.

Dia mengatakan, secara resmi belum ada pemberitahuan dari pimpinan Gereja HKBP Sikem, ataupun pembahasan antara jemaat atau pengurus Gereja HKBP Sikem, dengan PT DPM.

Namun diakui, informasi pemindahan gereja itu sudah santer terdengar dan diperbincangkan di kalangan jemaaat.

Lebih lanjut Marihot mengatakan, pada dasarnya jemaat yang berjumlah 47 kepala keluarga (KK) tidak keberatan gereja dipindah. Asalkan tempat relokasinya, harus lebih nyaman dari pencemaran limbah.

“Aman, tempatnya strategis, dan tidak jauh dari jangkauan jemaat,” harap Marihot.

Sebelumnya, menurut Marihot, 6 pengurus Gereja HKBP Sikem mundur dari jabatan. Alasan mereka mundur pada November 2020 lalu, masih belum diketahui. Karena itu, urusan

peribadatan diambilalih oleh Sintua Resort HKBP Parongil.

Sementara itu, seorang pengurus Gereja Sintua HKBP Sikem, Perry Sinaga, yang dikonfirmasi lewat telepon selular, membenarkan dia dan rekan sesama pengurus gereja yang berjumlah 6

orang, memilih mundur. Menurutnya, alasan mereka mundur karena adanya gejolak terkait pemindahan gereja.

“Untuk menghindari hal tidak baik serta menjaga kekondusifan di antara jemaat, kami mundur. Pada hakikatnya, sebagian besar jemaat bersedia gereja dipindahkan, tapi tempat gantinya

harus strategis dan mudah dijangkau jemaat, serta tidak berada di lokasi hutan lindung,” pungkasnya. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/