26.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Sumur Bor Minyak di Langkat Kembali Meledak

Dua Pekerja Terpanggang

LANGKAT-Pengolahan sumur bor minyak ilegal di Kabupaten Langkat kembali meledak dan menelan korban. Kali ini, sebuah lokasi penyulingan minyak di Desa Mukapaya Kecamatan Tanjungpura, secara mendadak meledak dan mengenai dua orang pekerja, Selasa (15/1) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kedua korban yang mengalami luka bakar tersebut yakni, Samsul Bahri, warga Desa Terusan Getek II Kecamatan Tanjungpura, mengalami luka bakar di tubuh dan harus dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan.

Sementara, Arbain, warga Desa Bukitpayung, Kecamatan Padangtualang, mengalami luka bakar di kaki dan dirawat di RSU Tanjungpura Kabupaten Langkat.

Keterangan yang berhasil dihimpun Posmetro Langkat (Grup Sumut Pos) di lokasi kejadian menyebutkan, malam itu Samsul Bahri dan Arbain melakukan aktifitas sehari-harinya untuk megambil upahan mengolah (suling-red) minyak mentah menjadi minyak lampu, bensin, dan solar. Disebut-sebut, penyulingan itu milik Andre warga Mukapaya.

Kedua pemasak minyak ini, disebut-sebut kerap melakukan aktifitas memasak minyak pada malam hari. Bahkan, untuk melakukan kegiatan tersebut mereka harus menggunakan lampu untuk penerangan.

Karena lokasi penyulingan itu cukup jauh dari pemukiman atau tempat untuk menarik lampu. Sehinga keduanya lebih sering megunakan lampu senter. Namun naas, pada malam itu gas yang terdapat pada minyak mentah (condentas-red) menyambar lampu senter yang digunakan keduanya.

Sambaran api lampu sentir terhadap gas yang sudah berada di sekitaran lokasi penyulingan itu akhirnya menimbulkan ledakan yang cukup keras. Mendengar ledakan tersebut, Samsul Bahri dan Arbain panik dan melarikan diri. Saking paniknya, Samsul Bahri malah lari mengarah ke lokasi penyulingan yang meledak. Seketika api membakar tubuh Samsul yang sudah dibasahi minyak conden tersebut. Akibatnya, sekujur tubuh Samsul mengalami luka bakar cukup serius.

Sementara Arbain, bapak dua orang anak ini sedikit beruntung. Sebab pada saat itu ia berlari keluar lokasi. Meskipun begitu, api tetap mengejarnya sampai keluar lokasi dan kedua kakinya pun mengalami luka bakar.

Tak berapa lama setelah ledakan keras itu terjadi, warga pun berdatangan dan berkumpul di lokasi kejadian. Selanjutnya, warga melarikan kedua korban ke RSU Tanjungpura. Namun kondisi Samsul Bahri yang megalami luka bakar cukup serius terpaksa di rujuk ke RSU Adam Malik untuk mendapatkan perawatan intensif.

Arbain, saat berada di RSU Tanjungpura, mengatakan, kalau dirinya sudah hampir satu tahun bekerja megambil upahan untuk memasak minyak.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid, kepada wartawan mengakui ledakan minyak sumur yang diderita dua pekerja.

Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Pertambangan dan Energi, M Iskandarsyah, mengatakan, kalau pihaknya belum dapat berbuat banyak. “Sejauh ini Koperasi Unit Desa (KUD) yang kita bentuk belum selesai. Tanpa KUD ini, kita sulit memberikan tindakan,’ katanya kepada wartawan. (nd/smg)

Dua Pekerja Terpanggang

LANGKAT-Pengolahan sumur bor minyak ilegal di Kabupaten Langkat kembali meledak dan menelan korban. Kali ini, sebuah lokasi penyulingan minyak di Desa Mukapaya Kecamatan Tanjungpura, secara mendadak meledak dan mengenai dua orang pekerja, Selasa (15/1) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kedua korban yang mengalami luka bakar tersebut yakni, Samsul Bahri, warga Desa Terusan Getek II Kecamatan Tanjungpura, mengalami luka bakar di tubuh dan harus dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan.

Sementara, Arbain, warga Desa Bukitpayung, Kecamatan Padangtualang, mengalami luka bakar di kaki dan dirawat di RSU Tanjungpura Kabupaten Langkat.

Keterangan yang berhasil dihimpun Posmetro Langkat (Grup Sumut Pos) di lokasi kejadian menyebutkan, malam itu Samsul Bahri dan Arbain melakukan aktifitas sehari-harinya untuk megambil upahan mengolah (suling-red) minyak mentah menjadi minyak lampu, bensin, dan solar. Disebut-sebut, penyulingan itu milik Andre warga Mukapaya.

Kedua pemasak minyak ini, disebut-sebut kerap melakukan aktifitas memasak minyak pada malam hari. Bahkan, untuk melakukan kegiatan tersebut mereka harus menggunakan lampu untuk penerangan.

Karena lokasi penyulingan itu cukup jauh dari pemukiman atau tempat untuk menarik lampu. Sehinga keduanya lebih sering megunakan lampu senter. Namun naas, pada malam itu gas yang terdapat pada minyak mentah (condentas-red) menyambar lampu senter yang digunakan keduanya.

Sambaran api lampu sentir terhadap gas yang sudah berada di sekitaran lokasi penyulingan itu akhirnya menimbulkan ledakan yang cukup keras. Mendengar ledakan tersebut, Samsul Bahri dan Arbain panik dan melarikan diri. Saking paniknya, Samsul Bahri malah lari mengarah ke lokasi penyulingan yang meledak. Seketika api membakar tubuh Samsul yang sudah dibasahi minyak conden tersebut. Akibatnya, sekujur tubuh Samsul mengalami luka bakar cukup serius.

Sementara Arbain, bapak dua orang anak ini sedikit beruntung. Sebab pada saat itu ia berlari keluar lokasi. Meskipun begitu, api tetap mengejarnya sampai keluar lokasi dan kedua kakinya pun mengalami luka bakar.

Tak berapa lama setelah ledakan keras itu terjadi, warga pun berdatangan dan berkumpul di lokasi kejadian. Selanjutnya, warga melarikan kedua korban ke RSU Tanjungpura. Namun kondisi Samsul Bahri yang megalami luka bakar cukup serius terpaksa di rujuk ke RSU Adam Malik untuk mendapatkan perawatan intensif.

Arbain, saat berada di RSU Tanjungpura, mengatakan, kalau dirinya sudah hampir satu tahun bekerja megambil upahan untuk memasak minyak.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid, kepada wartawan mengakui ledakan minyak sumur yang diderita dua pekerja.

Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Pertambangan dan Energi, M Iskandarsyah, mengatakan, kalau pihaknya belum dapat berbuat banyak. “Sejauh ini Koperasi Unit Desa (KUD) yang kita bentuk belum selesai. Tanpa KUD ini, kita sulit memberikan tindakan,’ katanya kepada wartawan. (nd/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/