LUBUKPAKAM- Menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang, sejumlah nelayan tradisional di Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang, kesulitan mendapatkan solar. Akibatnya, ratusan perahu nelayan tertambat di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI), Jumat (16/3).
Karena tak dapat BBM, sebagain nelayan mengisi waktunya dengan membersihkan perahu dan jarring mereka. Midi (45), seorang nelayan, mengaku tak bisa melaut karena tidak kebagian solar. Soalnya, semenjak adanya rencana pemerintah hendak menaikan harga BBM, sejumlah SPBU memperketaat penjualan.
“Sekali melaut, kami membutuhkan sekitar 40 liter solar. Tapi pengelola SPBU melarang kami membelian solar menggunakan jeriken,” jelas Midi.
Karenanya, Midi dan nelayan lainnya berharap agar pemerintah menyediakan SPBU khusus bagi nelayan di kecamatan Pantai Labu, serta menyediakan BBM subsidi bagi nelayan.
Menyikapi permintaan nelayan Pantai Labu itu, Divisi Regional I Sumut-Aceh PT Pertamina melalui Asisten Customer Relation Sony Mirath mengatakan, penyaluran BBM bersubsidi bagi nelayan dapat dilakukan, tapi harus ada rekomendasi dari pemerintah dan pertanggungjawaban kepada PT Pertamina.(btr)
Sony menambahkan, bila ada SPBU ketahuan melakukan penimbunan BBM bersubsidi, agar segera dilaporkan ke PT Pertamina atau kepada pemerintah setempat dan kepolisian.
Wakil Bupati DeliSerdang Zainudddin Mars kepada wartawan, berjanji akan segera memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), agar mencari solusi agar para nelayan dapat membeli BBM menggunakan jeriken. “Masa seperti ini riskan, pembelian pakai derigen akan carikan solusinya terbaik bagi nelayan, dalam waktu dekat saya akan panggil Disperindag membicarakan ini,” kata Zainudddin.(btr)