25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Anggota DPRD Ayunkan Parang Ingin Membacok Staf Proyek PLTA

Rahmaida Hutasuhut (41), warga Kota Padangsidimpuan, yang saat itu berada di dalam rumah kades mengaku melihat kejadian tersebut. Oknum anggota dewan datang dan masuk ke dalam sambil marah-marah dan sempat mengayunkan parang ke bagian rumah.

“Saya lihat, karena waktu kejadian kami sedang musyawarah di dalam rumah, dan Pak Iwan ini duduk dekat dengan saya,” ujarnya dan tidak tahu pasti apa penyebabnya.

Dia mengaku, saat itu mereka sedang bermusyawarah dengan pihak PLTA yang diwakili korban untuk menyelesaikan masalah sengketa lahan antar keluarganya. “Masalahnya apa saya juga tidak tahu, yang jelas saat itu kami sedang musyawarah untuk menyelesaikan soal tanah kami yang bermasalah. Itu antara keluarga dan tidak ada kaitannya dengan kejadian itu,” akunya dan juga ikut merasa syok.

Hal itu juga dibenarkan Kades Marancar Godang, Ade Jonri Siregar (37), kejadian penganiayaan dan disertai pengancaman itu terjadi di kediamannya. “Saya juga sempat syok dan sampai saat ini masih drop,” jelasnya.

Bahkan, setelah dilerai warga, oknum anggota dewan itu masih berada di luar rumah sambil mengancam korban.

Kapolsek Batangtoru, AKP Asmon Bufitra yang saat itu sedang lewat lalu mendatangi lokasi dan melakukan mediasi. Dan selanjutnya, korban bersama warga dan saksi langsung menuju Mapolres Tapsel di Padangsidimpuan untuk membuat laporan. (yza)

Rahmaida Hutasuhut (41), warga Kota Padangsidimpuan, yang saat itu berada di dalam rumah kades mengaku melihat kejadian tersebut. Oknum anggota dewan datang dan masuk ke dalam sambil marah-marah dan sempat mengayunkan parang ke bagian rumah.

“Saya lihat, karena waktu kejadian kami sedang musyawarah di dalam rumah, dan Pak Iwan ini duduk dekat dengan saya,” ujarnya dan tidak tahu pasti apa penyebabnya.

Dia mengaku, saat itu mereka sedang bermusyawarah dengan pihak PLTA yang diwakili korban untuk menyelesaikan masalah sengketa lahan antar keluarganya. “Masalahnya apa saya juga tidak tahu, yang jelas saat itu kami sedang musyawarah untuk menyelesaikan soal tanah kami yang bermasalah. Itu antara keluarga dan tidak ada kaitannya dengan kejadian itu,” akunya dan juga ikut merasa syok.

Hal itu juga dibenarkan Kades Marancar Godang, Ade Jonri Siregar (37), kejadian penganiayaan dan disertai pengancaman itu terjadi di kediamannya. “Saya juga sempat syok dan sampai saat ini masih drop,” jelasnya.

Bahkan, setelah dilerai warga, oknum anggota dewan itu masih berada di luar rumah sambil mengancam korban.

Kapolsek Batangtoru, AKP Asmon Bufitra yang saat itu sedang lewat lalu mendatangi lokasi dan melakukan mediasi. Dan selanjutnya, korban bersama warga dan saksi langsung menuju Mapolres Tapsel di Padangsidimpuan untuk membuat laporan. (yza)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/