Kunjungan Anggota DPRD Sumut Fadly Nurzal ke Tanjungbalai
BURUKNYA infrastruktur di Tanjungbalai dan Asahan, mengakibatkan enggannya investor untuk berinvestasi di Kota Kerang tersebut. Karenanya diharapkan kepada pemerintah, baik Bupati Asahan dan Wali Kota Tanjungbalai serta Gubernur Sumatera Utara (Sumut) untuk segera memperbaiki infrastruktur di sana.
Hal ini diungkapkan Hasan, pengusaha ikan dan cumi di Kota Tanjungbalai kepada anggota DPRD Sumut Fadly Nurzal saat mengunjungi gudangnya di Jalan Teluknibung, Tanjungbalai, belum lama ini. Hasan menceritakan, ada seorang temannya dari luar negeri ingin berinvestasi pengolahan ikan dan cumi di Asahan dan Tanjungbalai. Namun karena infrastruktur tidak mendukung, seperti jalan serta pasokan listrik, temannya batal berinvestasi.
“Saya berharap, kalau Bang Fadly jadi pemimpin di Sumut, bisa membantu masyarakat di sini, khususnya memperbaiki infrastruktur yang ada, sehingga investor mau berinvestasi di sini,” harap Hasan.
Menurut Hasan, produksi cumi dan ikan yang diolah di gudangnya akan diekspor keluar negeri seperti Jepang, Korea, China dan lainnya. Permintaan dari negara-negara tersebut setiap tahun semakin meningkat, sebab kebutuhan akan makanan sea food di luar negeri semakin banyak.
Dengan banyaknya permintaan ikan dan cumi dari luar negeri, sehingga dia membutuhkan pekerja yang banyak. Karenanya, saat ini dia bisa memperkerjakan lebih dari 100 orang tenaga kerja yang berasal dari warga sekitar.
“Jam kerja kami dari jam 08.00 WIB hingga jam 24.00 WIB, itupun tergantung jumlah ikan dan cumi yang masuk ke gudang,” terang Hasan.
Menanggapi persoalan yang dihadapi Hasan tersebut, Fadly Nurzal yang juga anggota DPRD Sumut itu menegaskan, dirinya akan menyampaikan keluhan ini ke Pemrovsu, Pemkab Asahan dan Pemko Tanjungbalai.
Fadly juga mengaku salut yang dilakukan Hasan, apalagi mampu menggerakkan perekonomian di Kota Tanjungbalai sehingga masyarakat bisa bekerja di gudang ikan dan cumi tersebut. (ade)