28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Ditawari Petasan, Bocah Nyaris Diculik

TEBING TINGGI- Mangidut Asido Sianipar (12) pelajar kelas VI Sekolah Dasar (SD) putra pertama pasangan Lipson G Sianipar dan M Br Sinaga yang tinggal di Jalan Danau Toba, Lingkungan III, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi, nyaris menjadi korban penculikan anak dengan modus menawarkan permen, coklat dan petasan ketika berada ditempat sepi, di Jalan Keladi, Kelurahan Pelita, Kota Tebing  Tinggi, Senin (15/8) sekira pukul 15.00 WIB.

Ketika ditemui di rumahnya, korban mengaku, saat itu dirinya hendak menonton bola kaki dilapangan Brimob, Jalan Ahmad Yani, Kota Tebing Tinggi. Karena lokasi jauh dari rumah, dia pun mengambil jalan pintas dari belakang rumah yang sepi.

Tiba-tiba ada mobil kijang warna abu-abu sedang berhenti dibawah pohon besar dengan kebun pisang dikanan kirinya. Saat itu, tiga pelaku yang tak diketahui namanya, mencoba menawarkan petasan, permen dan coklat kepada bocah ini.
“Di dalam mobil bagian belakang, ku lihat ada banyak petasan, permen dan coklat, tapi aku tak mau, yang aku mau petasan gasing,” kata Mangidut polos.

Usai diberikan petasan itu, pelaku mengajaknya pergi naik mobil. “Dek, mamak dan bapak mu menunggu disana, ayo kita kesana,” ucap Mangidut menceritakan aksi bujuk rayu pelaku.  Karena rayuannya ditolak, pelaku mencoba menaikkan korban ke dalam mobil sembari menangkap tangan korban. Korban Mangidut sempat berontak agar pelaku melepaskan tangannya.

“Lepas, lepas, tolong lepaskan aku,” kenang Mangidut mengisahkan percobaan penculikan atas dirinya.
Saat terjadi aksi sekap, pelaku memiting tangan korban kebelakang dan menyekap mulut korban. Untung saja, ketika kejadian, petugas kepolisian melintas di lokasi, hingga pelaku pun melepaskan tangan korban takut aksinya diketahui. “Saat polisi melintas, pelaku melepaskan tangan ku, kemudian aku melarikan diri sembunyi,” kata Mangidut kembali.
Ibu Mangidut, M Br Sinaga mengaku, pada saat itu anaknya pulang telat, sempat ada rasa was-was di dalam hati.
“Pulang-pulang dianya langsung menceritakan kejadian itu kepada bapaknya. Sempat saya katakan, kamu jangan berbohong membuat berita mengada-ada, tapi anak saya tetap berkeras kalau dia hendak diculik tiga orang pria. kasus ni sudah kami laporkan ke polisi,” kata Br Sinaga.

Masih kata Br Sinaga, anaknya sempat menandai ketiga pelaku, satu berbadan tegap dengan rambut jabrik dibelakang yang saat itu membuka pintu belakang mobil menunjukan petasan, permen dan coklat. Sedangkan yang satu lagi, berbadan tinggi menggunakan sandal berpangkas rambut disamping dengan huruf Z, dan satu lagi supirnya. “Anak ku tidak melihat supir mobil itu,” ungkapnya.

Mengetahui kejadian menimpa anaknya, ayah korban, Lipsong G Sianipar langsung membuat pengaduan ke Mapolres Tebing Tinggi.

Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan didampingi Waka Polres Kompol Safwan Khayat ketika ditemui mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus percobaan penculikan tersebut.

“Sesuai keterangan korban, maka kita akan melakukan penyelidikan. Kpeda setiap orang tua, diharapkan menjadi polisi bagi anak-anaknya,” imbuh Kapolres. (mag-3)

TEBING TINGGI- Mangidut Asido Sianipar (12) pelajar kelas VI Sekolah Dasar (SD) putra pertama pasangan Lipson G Sianipar dan M Br Sinaga yang tinggal di Jalan Danau Toba, Lingkungan III, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi, nyaris menjadi korban penculikan anak dengan modus menawarkan permen, coklat dan petasan ketika berada ditempat sepi, di Jalan Keladi, Kelurahan Pelita, Kota Tebing  Tinggi, Senin (15/8) sekira pukul 15.00 WIB.

Ketika ditemui di rumahnya, korban mengaku, saat itu dirinya hendak menonton bola kaki dilapangan Brimob, Jalan Ahmad Yani, Kota Tebing Tinggi. Karena lokasi jauh dari rumah, dia pun mengambil jalan pintas dari belakang rumah yang sepi.

Tiba-tiba ada mobil kijang warna abu-abu sedang berhenti dibawah pohon besar dengan kebun pisang dikanan kirinya. Saat itu, tiga pelaku yang tak diketahui namanya, mencoba menawarkan petasan, permen dan coklat kepada bocah ini.
“Di dalam mobil bagian belakang, ku lihat ada banyak petasan, permen dan coklat, tapi aku tak mau, yang aku mau petasan gasing,” kata Mangidut polos.

Usai diberikan petasan itu, pelaku mengajaknya pergi naik mobil. “Dek, mamak dan bapak mu menunggu disana, ayo kita kesana,” ucap Mangidut menceritakan aksi bujuk rayu pelaku.  Karena rayuannya ditolak, pelaku mencoba menaikkan korban ke dalam mobil sembari menangkap tangan korban. Korban Mangidut sempat berontak agar pelaku melepaskan tangannya.

“Lepas, lepas, tolong lepaskan aku,” kenang Mangidut mengisahkan percobaan penculikan atas dirinya.
Saat terjadi aksi sekap, pelaku memiting tangan korban kebelakang dan menyekap mulut korban. Untung saja, ketika kejadian, petugas kepolisian melintas di lokasi, hingga pelaku pun melepaskan tangan korban takut aksinya diketahui. “Saat polisi melintas, pelaku melepaskan tangan ku, kemudian aku melarikan diri sembunyi,” kata Mangidut kembali.
Ibu Mangidut, M Br Sinaga mengaku, pada saat itu anaknya pulang telat, sempat ada rasa was-was di dalam hati.
“Pulang-pulang dianya langsung menceritakan kejadian itu kepada bapaknya. Sempat saya katakan, kamu jangan berbohong membuat berita mengada-ada, tapi anak saya tetap berkeras kalau dia hendak diculik tiga orang pria. kasus ni sudah kami laporkan ke polisi,” kata Br Sinaga.

Masih kata Br Sinaga, anaknya sempat menandai ketiga pelaku, satu berbadan tegap dengan rambut jabrik dibelakang yang saat itu membuka pintu belakang mobil menunjukan petasan, permen dan coklat. Sedangkan yang satu lagi, berbadan tinggi menggunakan sandal berpangkas rambut disamping dengan huruf Z, dan satu lagi supirnya. “Anak ku tidak melihat supir mobil itu,” ungkapnya.

Mengetahui kejadian menimpa anaknya, ayah korban, Lipsong G Sianipar langsung membuat pengaduan ke Mapolres Tebing Tinggi.

Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan didampingi Waka Polres Kompol Safwan Khayat ketika ditemui mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus percobaan penculikan tersebut.

“Sesuai keterangan korban, maka kita akan melakukan penyelidikan. Kpeda setiap orang tua, diharapkan menjadi polisi bagi anak-anaknya,” imbuh Kapolres. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru