SUMUTPOS.CO – Sepuluh destinasi yang ditetapkan sebagai Bali Baru, mulai dari Danau Toba sampai Labuan Bajo ditawarkan pemerintah Indonesia ke investor untuk dikembangkan lebih lanjut, kawasan yang disebut praktisi sebagai ‘boom baru berikutnya’.
Tawaran investasi ini diajukan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Pariwisata dalam Regional Investment Forum di Padang, dengan nilai total US$2,9 miliar atau sekitar Rp31 triliun, untuk pengembangan dari sisi fasilitas dan aksesibilitas.
Investasi pariwisata di Indonesia ini disebut Mike Black, pendiri New Destinations Network, sebagai tempat berikutnya “terjadinya boom (lonjakan) besar,” kaena besarnya potensi yang belum dilirik oleh berbagai perusahaan.
“Banyak pihak yang melihat Indonesia sebagai tempat terjadinya lonjakan berikutnya….tempat lain sudah terjadi lonjakan…dan banyak yang melihat Indonesia sebagai kawasan yang punya banyak sekali potensi,” kata Black.
New Destinations Network adalah perusahaan yang berkantor di Liverpool dan mengumpulkan berbagai organisasi dan perusahaan dari seluruh dunia yang ingin melakukan investasi di bidang wisata.
Black juga mengatakan Indonesia masih belum banyak dikenal di kawasan Eropa Barat dan juga Amerika, sehingga menarik perhatian investor.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong dalam forum di Padang mengatakan “tiga destinasi di antaranya telah memiliki proyek-proyek yang ready to offer (siap ditawarkan). Di antaranya Danau Toba ada lima proyek dengan estimasi nilai proyek US$2,3 miliar, kemudian Borobudur 10 proyek senilai US$562 juta, serta Tanjung Kelayang, dua proyek perhotelan senilai US$60 juta. Sehingga totalnya adalah US$ 2,9 miliar.”
SUMUTPOS.CO – Sepuluh destinasi yang ditetapkan sebagai Bali Baru, mulai dari Danau Toba sampai Labuan Bajo ditawarkan pemerintah Indonesia ke investor untuk dikembangkan lebih lanjut, kawasan yang disebut praktisi sebagai ‘boom baru berikutnya’.
Tawaran investasi ini diajukan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Pariwisata dalam Regional Investment Forum di Padang, dengan nilai total US$2,9 miliar atau sekitar Rp31 triliun, untuk pengembangan dari sisi fasilitas dan aksesibilitas.
Investasi pariwisata di Indonesia ini disebut Mike Black, pendiri New Destinations Network, sebagai tempat berikutnya “terjadinya boom (lonjakan) besar,” kaena besarnya potensi yang belum dilirik oleh berbagai perusahaan.
“Banyak pihak yang melihat Indonesia sebagai tempat terjadinya lonjakan berikutnya….tempat lain sudah terjadi lonjakan…dan banyak yang melihat Indonesia sebagai kawasan yang punya banyak sekali potensi,” kata Black.
New Destinations Network adalah perusahaan yang berkantor di Liverpool dan mengumpulkan berbagai organisasi dan perusahaan dari seluruh dunia yang ingin melakukan investasi di bidang wisata.
Black juga mengatakan Indonesia masih belum banyak dikenal di kawasan Eropa Barat dan juga Amerika, sehingga menarik perhatian investor.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong dalam forum di Padang mengatakan “tiga destinasi di antaranya telah memiliki proyek-proyek yang ready to offer (siap ditawarkan). Di antaranya Danau Toba ada lima proyek dengan estimasi nilai proyek US$2,3 miliar, kemudian Borobudur 10 proyek senilai US$562 juta, serta Tanjung Kelayang, dua proyek perhotelan senilai US$60 juta. Sehingga totalnya adalah US$ 2,9 miliar.”