28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Balita Korban Tersiram Misop Itu Akhirnya Meninggal Dunia

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Dera Mutia, 3, balita yang tersiram kuah misop panas, pada 4 Oktober lalu akhirnya meninggal dunia.

Upaya tim medis yang merawatnya selama 11 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih dan beberap hari di Rumah Sakit Tiara belum berpihak kepada anak tersebut.

Menurut perawat di ruang Cempaka RSUD Djasamen Saragih, Dera Mutia meninggal dunia, Minggu (15/10) sekitar pukul 19.30 WIB.

Setelah meninggal dunia, keluarga langsung membawanya. Namun tidak ke tempat tinggalnya di Jalan Sadum Pondok, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara melainkan ke Sarbelawan.

Informasi ini didapatkan dari sejumlah tetangganya di Jalan Sadum. “Warga disini sudah mengetahui kalau dia (Dera) meninggal dunia. Tetapi langsung dibawa ke Sarbelawan. Tidak sempat ke sini,” kata sejumlah warga yang berhasil dijumpai di sekitar kediaman orangtua Dera Mutia, Senin (16/10).

Meninggalnya Dera Mutia dibenarkan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) Djasamen Saragih dr Susanti. Ia mengatakan dirinya selaku dokter spesialis anak yang menangani Dera Mutia. Walau sempat mengalami pemulihan tetapi terakhir ini kondisi Dera Mutia semakin memburuk.

“Kalau seseorang terkena luka bakar berat akan menimbulkan tingkat stres tinggi. Jadi mendadaknya kejadian itu (meninggalnya),” katanya saat dijumpai di ruang kerjanya.

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Dera Mutia, 3, balita yang tersiram kuah misop panas, pada 4 Oktober lalu akhirnya meninggal dunia.

Upaya tim medis yang merawatnya selama 11 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih dan beberap hari di Rumah Sakit Tiara belum berpihak kepada anak tersebut.

Menurut perawat di ruang Cempaka RSUD Djasamen Saragih, Dera Mutia meninggal dunia, Minggu (15/10) sekitar pukul 19.30 WIB.

Setelah meninggal dunia, keluarga langsung membawanya. Namun tidak ke tempat tinggalnya di Jalan Sadum Pondok, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara melainkan ke Sarbelawan.

Informasi ini didapatkan dari sejumlah tetangganya di Jalan Sadum. “Warga disini sudah mengetahui kalau dia (Dera) meninggal dunia. Tetapi langsung dibawa ke Sarbelawan. Tidak sempat ke sini,” kata sejumlah warga yang berhasil dijumpai di sekitar kediaman orangtua Dera Mutia, Senin (16/10).

Meninggalnya Dera Mutia dibenarkan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) Djasamen Saragih dr Susanti. Ia mengatakan dirinya selaku dokter spesialis anak yang menangani Dera Mutia. Walau sempat mengalami pemulihan tetapi terakhir ini kondisi Dera Mutia semakin memburuk.

“Kalau seseorang terkena luka bakar berat akan menimbulkan tingkat stres tinggi. Jadi mendadaknya kejadian itu (meninggalnya),” katanya saat dijumpai di ruang kerjanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/