25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Camat & Lurah akan Razia Aliran Septic Tank

PAPARAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan ketika memaparkan sanitasi sefti tank kedap air di gedung Hj Sawijah Nasution, Selasa (15/10).
Sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memerintahkan para Camat dan lurah, untuk merazia aliran pembuangan septic tank masyarakat ke sungai.

Hal itu ditegaskan Umar Zunaidi ketika membuka pertemuan pihak Monitoring Partisipatif Hotspot Kota Tebingtinggi di Gedung Hj Sawiyah Nasution, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (15/10).

Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan mendukung terwujudnya akses sanitasi layak bagi seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi menuju Kota Sehat tahun 2019.

Disampaikan Umar Zunaidi, apa yang ingin dicapai di dalam Tebingtinggi rumah kita menuju kota sehat, kita tahu dan kita menyadari bahwa Indonesia telah menandatangani suatu kesepakatan Internasional yaitu SGGs.

“Negara berkomitmen akan capaian nasional minimal pada tahun 2024 sebesar 80 persen. Air bersih serta rumah kumuh nantinya diharapkan mendekati 0 persen, dan sanitasi diharapkan mencapai 80 persen. Ada nasional dan ada juga di Tebingtinggi yang air bersih baru mencapai 58 persen dan rumah kumuh tinggal hanya 10- 13 persen,” jelas Umar.

Menurut Umar Zunaidi, sanitasi merupakan problem yang harus diselesaikan, karena sangat mempengaruhi kesehatan. “Makanya kita akan mengganti sefti tank yang lama dengan sefti tank kedap air. Sebab, sefti tank yang lama kalau jaraknya dekat dengan sumber air, maka sumber air bersih akan tercemar.

“Target pertama, mari kita bebaskan Tebingtinggi dari yang namanya bebas buang air besar sembarangan di seluruh wilayah Tebingtinggi, terutama yang kita amankan adalah yang letak rumahnya dekat dengan sungai,”tegas Umar.

Umar Zunaidi juga mengimbau agar tahun tahun 2020, anggaran dana kelurahan yang ada digunakan untuk membuat sefti tank masyarakat yang ada di pinggiran sungai.

Sebab, menurut Umar, sanitasi yang tidak sehat itu salah satunya dapat menyebabkan anak-anak lahir stanting karena air yang tercemar. untuk itu, perlu kita melakukan suatu upaya perbaikan peningkatan kapasitas di dalam penyedian air bersih, yaitu melalui PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi.

“Apa yang disampaikan dan yang telah dikerjakan oleh Iuwash bersama dengan pihak terkait lainnya, semua adalah untuk menjadikan kota Tebingtinggi menjadi kota yang benar benar menjadi kota yang sehat dan layak untuk dapat menjadi sebuah kota,”terang Umar Zunaidi.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan dana CSR PT Bank Sumut secara simbolis kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Kebersihan (Perkimsi) Kota Tebingtinggi dengan program CSR pengadaan kontainer sampah dan lainnya sebesar Rp123.700.000.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK) sebesar Rp30.000.000 dan Dinas PPAPPKB sebesar Rp 39.937.590 yang diserahkan langsung oleh pimpinan PT Bank Sumut cabang Tebingtinggi diwakili Erlianda Purba. (ian/han)

PAPARAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan ketika memaparkan sanitasi sefti tank kedap air di gedung Hj Sawijah Nasution, Selasa (15/10).
Sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memerintahkan para Camat dan lurah, untuk merazia aliran pembuangan septic tank masyarakat ke sungai.

Hal itu ditegaskan Umar Zunaidi ketika membuka pertemuan pihak Monitoring Partisipatif Hotspot Kota Tebingtinggi di Gedung Hj Sawiyah Nasution, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (15/10).

Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan mendukung terwujudnya akses sanitasi layak bagi seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi menuju Kota Sehat tahun 2019.

Disampaikan Umar Zunaidi, apa yang ingin dicapai di dalam Tebingtinggi rumah kita menuju kota sehat, kita tahu dan kita menyadari bahwa Indonesia telah menandatangani suatu kesepakatan Internasional yaitu SGGs.

“Negara berkomitmen akan capaian nasional minimal pada tahun 2024 sebesar 80 persen. Air bersih serta rumah kumuh nantinya diharapkan mendekati 0 persen, dan sanitasi diharapkan mencapai 80 persen. Ada nasional dan ada juga di Tebingtinggi yang air bersih baru mencapai 58 persen dan rumah kumuh tinggal hanya 10- 13 persen,” jelas Umar.

Menurut Umar Zunaidi, sanitasi merupakan problem yang harus diselesaikan, karena sangat mempengaruhi kesehatan. “Makanya kita akan mengganti sefti tank yang lama dengan sefti tank kedap air. Sebab, sefti tank yang lama kalau jaraknya dekat dengan sumber air, maka sumber air bersih akan tercemar.

“Target pertama, mari kita bebaskan Tebingtinggi dari yang namanya bebas buang air besar sembarangan di seluruh wilayah Tebingtinggi, terutama yang kita amankan adalah yang letak rumahnya dekat dengan sungai,”tegas Umar.

Umar Zunaidi juga mengimbau agar tahun tahun 2020, anggaran dana kelurahan yang ada digunakan untuk membuat sefti tank masyarakat yang ada di pinggiran sungai.

Sebab, menurut Umar, sanitasi yang tidak sehat itu salah satunya dapat menyebabkan anak-anak lahir stanting karena air yang tercemar. untuk itu, perlu kita melakukan suatu upaya perbaikan peningkatan kapasitas di dalam penyedian air bersih, yaitu melalui PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi.

“Apa yang disampaikan dan yang telah dikerjakan oleh Iuwash bersama dengan pihak terkait lainnya, semua adalah untuk menjadikan kota Tebingtinggi menjadi kota yang benar benar menjadi kota yang sehat dan layak untuk dapat menjadi sebuah kota,”terang Umar Zunaidi.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan dana CSR PT Bank Sumut secara simbolis kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Kebersihan (Perkimsi) Kota Tebingtinggi dengan program CSR pengadaan kontainer sampah dan lainnya sebesar Rp123.700.000.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK) sebesar Rp30.000.000 dan Dinas PPAPPKB sebesar Rp 39.937.590 yang diserahkan langsung oleh pimpinan PT Bank Sumut cabang Tebingtinggi diwakili Erlianda Purba. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/