27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mahasiswa Segel STKIP Pelita Bangsa

UNJUKRASA: Mahasiswa STKIP Pelita Bangsa saat berunjukrasa di kampus mereka untuk menunutut agar dilakukan wisuda, Jumat (3/10).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Tak kunjung diwisuda, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pelita Bangsa Binjai, disegel oleh mahasiswanya, Jumat (4/10) siang.

Dengan membawa poster yang bertuliskan tuntutan mereka, para mahasiswa menilai kampus mereka (STKIP Pelita Bangsa) menghambat masa depan mereka.

Sebab, pihak yayasan STKIP Pelita Bangsa tak kunjung menggelar wisuda setelah mereka menyelesaikan mata kuliah.

“Kami menuntut Yayasan Pelita Bangsa Bapak Hanif dan Prof Dian Armanto selaku Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi untuk Sumut, segera melakukan wisuda terhadap kami.”ujar Koordinator aksi, Fitra Kurniawan.

Mahasiswa Ekonomi Menajemen Stambuk 2014 ini menilai, Yayasan Sekolah Tinggi Pelita Bangsa harus bertanggungjawab atas tidak diwisudanya mereka. Kalau tidak, Yayasan Pelita Bangsa harus mengganti kerugian materi yang sudah dikucurkan oleh orangtua mereka.

“Ada sekitar 300 mahasiswa yang belum diwisuda dari angkatan 2014, 2015, 2016 dan seterusnya. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan hak kami,”terangnya.

Ditambahkan Fitra, persoalan tak kunjungnya dilakukan wisuda sudah berulangkali dipertanyakan.

“Respon yayasan hanya angkat tangan, enggak mau tahu masalah kami. Yayasan hanya bisa menjanjikan dan menjanjikan,” tandasnya.

Puas meluapkan aspirasi mereka, puluhan mahasiswa STKIP Pelita Bangsa yang kecewa itu pun mendatangui Kantor LLPT Wilayah I di Medan di Jalan Sempurna, Kelurahan Tanjung Sari. (ted/han)

UNJUKRASA: Mahasiswa STKIP Pelita Bangsa saat berunjukrasa di kampus mereka untuk menunutut agar dilakukan wisuda, Jumat (3/10).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Tak kunjung diwisuda, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pelita Bangsa Binjai, disegel oleh mahasiswanya, Jumat (4/10) siang.

Dengan membawa poster yang bertuliskan tuntutan mereka, para mahasiswa menilai kampus mereka (STKIP Pelita Bangsa) menghambat masa depan mereka.

Sebab, pihak yayasan STKIP Pelita Bangsa tak kunjung menggelar wisuda setelah mereka menyelesaikan mata kuliah.

“Kami menuntut Yayasan Pelita Bangsa Bapak Hanif dan Prof Dian Armanto selaku Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi untuk Sumut, segera melakukan wisuda terhadap kami.”ujar Koordinator aksi, Fitra Kurniawan.

Mahasiswa Ekonomi Menajemen Stambuk 2014 ini menilai, Yayasan Sekolah Tinggi Pelita Bangsa harus bertanggungjawab atas tidak diwisudanya mereka. Kalau tidak, Yayasan Pelita Bangsa harus mengganti kerugian materi yang sudah dikucurkan oleh orangtua mereka.

“Ada sekitar 300 mahasiswa yang belum diwisuda dari angkatan 2014, 2015, 2016 dan seterusnya. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan hak kami,”terangnya.

Ditambahkan Fitra, persoalan tak kunjungnya dilakukan wisuda sudah berulangkali dipertanyakan.

“Respon yayasan hanya angkat tangan, enggak mau tahu masalah kami. Yayasan hanya bisa menjanjikan dan menjanjikan,” tandasnya.

Puas meluapkan aspirasi mereka, puluhan mahasiswa STKIP Pelita Bangsa yang kecewa itu pun mendatangui Kantor LLPT Wilayah I di Medan di Jalan Sempurna, Kelurahan Tanjung Sari. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/