Sementara itu, korban yang didampingi pihak P2TP2A Pemkab Tapsel menceritakan, perlakuan tidak manusiawi itu dialaminya hanya gara-gara ia dianggap tidak bekerja becus. Padahal, selama menikah dengan YG, ia selalu mendampingi suaminya bekerja sebagai penderes karet.
“Alasan mertua saya hanya gara-gara bekerja tidak becus dan saya dipukuli mereka,” ungkap wanita yang lebih tua tiga tahun dari suaminya itu.
Korban mengaku, dalam posisi diikat, dia ditendang di bagian dadanya sebanyak tiga kali. Setelah itu, ayah mertuanya menyuruh istrinya (ibu mertua korban) membuka paksa baju yang dipakainya. Lalu, mengikatnya di batang pohon kelapa yang ada di halaman depan rumah mereka.
Dengan kondisi tanpa busana, kedua tangan dan kaki korban diikat sehingga posisinya memeluk batang pohon kelapa. Suaminya datang, bukannya menolong tapi malah ikut memukulinya. (yza)