25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Saya David Moyes, Maafkan Saya

Oleh Syaifullah

Ente fans berat Manchester United? Apa kabar bro. Hehehe. Sir Alex Ferguson membangun United begitu lama dengan pondasi mantap. Ketika era sang Opa berakhir, mau tak mau harus ada pengganti. David Moyes siapa?

Baiklah, mari kita sedikit saja membahas kedigdayaan United di era Fergie. Semua fans Setan Merah tahu Fergie baru mempersembahkan trofi ketika usia dia melatih United menginjak angka enam tahun.

Di masa-masa itu, United bahkan lebih parah kondisinya. Disiplin pemain mengenaskan, keuangan klub apa adanya, manajemen pun berantakan. Pada satu musim di awal-awal kedatangan Fergie, United bahkan nyaris degradasi. Dia hampir dipecat namun tak jadi entah kenapa.

Selanjutnya, prestasi gemilang berdatangan. Yang paling mantap adalah konsistensi. Itu kenapa sponsor kelas kakap berdatangan ke United. Apa konsistensi itu? Bahwa United sejak era English Premier League digulirkan pada 1992, United tak pernah finish di bawah posisi tiga di akhir musim. Konsistensi kelas atas yang eksklusif. Jarang ada klub yang begitu di Eropa bahkan dunia.

Di era EPL itu pula United kerap angkat trofi. Jumlahnya hingga kini (total) 20 trofi. Terbanyak dibanding klub Inggris lainnya.

Namanya manusia, umur tak bisa dibohongi. Sir Alex tampaknya masih sehat-sehat saja, tapi dia harus berhenti. Usia kepala tujuh sudah tak semestinya berada di pinggir lapangan menahan beban luar biasa. Maka dia harus pensiun, istrinya salah satu yang paling getol menyuruh sang kakek enceng ngurusi bola.

Maka, dicarilah gantinya. Beberapa tahun sebelum pensiun Sir Alex sudah pantau-pantau siapa yang layak membesut United di kemudian hari. Media berspekulasi. Banyak nama bermunculan untuk mengganti. Di antaranya Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Nama David Moyes awalnya tak masuk radar. Hingga tiba-tiba pada suatu hari Sir Alex datang ke rumah Moyes. Tanpa basa-basi Sir Alex bilang bahwa dialah yang akan melanjutkan kiprahnya di balik kemudi strategi United. Tak banyak basa-basi pula, Moyes langsung bilang oke.

Kini, nyaris satu musim Moyes sudah menukangi United. Hasilnya: gugur di Piala Liga Inggris, Piala FA, dan terpuruk di posisi 7 klasemen sementara Liga Inggris. Di Liga Champions masih, namun sudah kalah 2-0 di leg perdana delapan besar. Hasil lainnya, Moyes sukses memecah rekor demi rekor yang dibuat Sir Alex dahulu. Banyak rekor bagus diukir menjadi jelek.

Pembelian pemain juga tak sesuai dengan kebutuhan tim. Sebut saja Fellaini dan Juan Mata. Harga kedua nama itu jika digabungkan tak kurang dari 1 triliun. Wow.

Siapakah David Moyes? Baiklah, saya akan menulis biografinya sedikit. Moyes adalah Orang Skotlandia. Nama aslinya David William Moyes. Dia lahir 25 April 1963. Sebelum jadi pelatih dia juga pemain bola. Posisinya bek tengah.

Dia mengawali karir di klub bernama Drumchapel Amateurs pada 1980. Di tahun yang sama, Moyes melanjutkan karir ke klub besar Skotlandia, Celtic. Dalam kurun waktu 3 tahun dia di klub itu, Moyes tampil 24 kali.  Selanjutnya dia membela klub Cambridge United pada 1983-1985. Lalu ke Bristol City pada 1985-1987. Shrewsbury Town juga pernah dibelanya. Dunfermline Athletic, Hamilton Academical dan terakhir Moyes membela Preston North End. Di sini Moyes bisa dibilang legenda sebab pernah menjabat ban kapten. Total di Preston dia tampil 143 kali dan mencetak 15 gol.

Di klub itu pula Moyes pernah diminta Sir Alex untuk membimbing David Beckham yang disekolahkan Sir Alex selama semusim.

Karir pelatihan Moyes juga diawali di Preston. Di sana dia mulai mendalami ilmu kepelatihan sejak 1998-2002. Selanjutnya Moyes direkrut Everton. 11 tahun membesut Everton, Moyes dianggap mampu konsisten sehingga direkrut United. Dan hasilnya sejauh ini sungguh menggemaskan. Setidaknya bagi fans United di kolong langit ini. Bagi para rival, runtuhnya dinasti Sir Alex sungguh seperti yang diharapkan. Dan lagi-lagi Moyes bikin fans mengurut dada. Kemarin malam WIB (16/3) United dibantai rival abadinya Liverpool di Old Trafford.

“Fans terus mendukung dengan luar biasa, tapi saya gagal memberikan kemenangan. Maafkan saya,” kata Moyes di manutd.com.

Masihkah ada maaf baginya? (*)

 

Oleh Syaifullah

Ente fans berat Manchester United? Apa kabar bro. Hehehe. Sir Alex Ferguson membangun United begitu lama dengan pondasi mantap. Ketika era sang Opa berakhir, mau tak mau harus ada pengganti. David Moyes siapa?

Baiklah, mari kita sedikit saja membahas kedigdayaan United di era Fergie. Semua fans Setan Merah tahu Fergie baru mempersembahkan trofi ketika usia dia melatih United menginjak angka enam tahun.

Di masa-masa itu, United bahkan lebih parah kondisinya. Disiplin pemain mengenaskan, keuangan klub apa adanya, manajemen pun berantakan. Pada satu musim di awal-awal kedatangan Fergie, United bahkan nyaris degradasi. Dia hampir dipecat namun tak jadi entah kenapa.

Selanjutnya, prestasi gemilang berdatangan. Yang paling mantap adalah konsistensi. Itu kenapa sponsor kelas kakap berdatangan ke United. Apa konsistensi itu? Bahwa United sejak era English Premier League digulirkan pada 1992, United tak pernah finish di bawah posisi tiga di akhir musim. Konsistensi kelas atas yang eksklusif. Jarang ada klub yang begitu di Eropa bahkan dunia.

Di era EPL itu pula United kerap angkat trofi. Jumlahnya hingga kini (total) 20 trofi. Terbanyak dibanding klub Inggris lainnya.

Namanya manusia, umur tak bisa dibohongi. Sir Alex tampaknya masih sehat-sehat saja, tapi dia harus berhenti. Usia kepala tujuh sudah tak semestinya berada di pinggir lapangan menahan beban luar biasa. Maka dia harus pensiun, istrinya salah satu yang paling getol menyuruh sang kakek enceng ngurusi bola.

Maka, dicarilah gantinya. Beberapa tahun sebelum pensiun Sir Alex sudah pantau-pantau siapa yang layak membesut United di kemudian hari. Media berspekulasi. Banyak nama bermunculan untuk mengganti. Di antaranya Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Nama David Moyes awalnya tak masuk radar. Hingga tiba-tiba pada suatu hari Sir Alex datang ke rumah Moyes. Tanpa basa-basi Sir Alex bilang bahwa dialah yang akan melanjutkan kiprahnya di balik kemudi strategi United. Tak banyak basa-basi pula, Moyes langsung bilang oke.

Kini, nyaris satu musim Moyes sudah menukangi United. Hasilnya: gugur di Piala Liga Inggris, Piala FA, dan terpuruk di posisi 7 klasemen sementara Liga Inggris. Di Liga Champions masih, namun sudah kalah 2-0 di leg perdana delapan besar. Hasil lainnya, Moyes sukses memecah rekor demi rekor yang dibuat Sir Alex dahulu. Banyak rekor bagus diukir menjadi jelek.

Pembelian pemain juga tak sesuai dengan kebutuhan tim. Sebut saja Fellaini dan Juan Mata. Harga kedua nama itu jika digabungkan tak kurang dari 1 triliun. Wow.

Siapakah David Moyes? Baiklah, saya akan menulis biografinya sedikit. Moyes adalah Orang Skotlandia. Nama aslinya David William Moyes. Dia lahir 25 April 1963. Sebelum jadi pelatih dia juga pemain bola. Posisinya bek tengah.

Dia mengawali karir di klub bernama Drumchapel Amateurs pada 1980. Di tahun yang sama, Moyes melanjutkan karir ke klub besar Skotlandia, Celtic. Dalam kurun waktu 3 tahun dia di klub itu, Moyes tampil 24 kali.  Selanjutnya dia membela klub Cambridge United pada 1983-1985. Lalu ke Bristol City pada 1985-1987. Shrewsbury Town juga pernah dibelanya. Dunfermline Athletic, Hamilton Academical dan terakhir Moyes membela Preston North End. Di sini Moyes bisa dibilang legenda sebab pernah menjabat ban kapten. Total di Preston dia tampil 143 kali dan mencetak 15 gol.

Di klub itu pula Moyes pernah diminta Sir Alex untuk membimbing David Beckham yang disekolahkan Sir Alex selama semusim.

Karir pelatihan Moyes juga diawali di Preston. Di sana dia mulai mendalami ilmu kepelatihan sejak 1998-2002. Selanjutnya Moyes direkrut Everton. 11 tahun membesut Everton, Moyes dianggap mampu konsisten sehingga direkrut United. Dan hasilnya sejauh ini sungguh menggemaskan. Setidaknya bagi fans United di kolong langit ini. Bagi para rival, runtuhnya dinasti Sir Alex sungguh seperti yang diharapkan. Dan lagi-lagi Moyes bikin fans mengurut dada. Kemarin malam WIB (16/3) United dibantai rival abadinya Liverpool di Old Trafford.

“Fans terus mendukung dengan luar biasa, tapi saya gagal memberikan kemenangan. Maafkan saya,” kata Moyes di manutd.com.

Masihkah ada maaf baginya? (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/