31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Emak-emak Geruduk Barak Narkoba, Bukti Penegak Hukum Tutup Mata

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Persoalan puluhan emak-emak yang menggeruduk sendiri barak narkoba di Jalan Pakis, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, merupakan persoalan serius. Menurut Sekretaris Gerakan Anti Narkoba Sumut, Muhammad Effendi, hal tersebut menunjukan aparat penegak hukum tidak peka.

Effendi pun menilai, aparat penegak hukum seolah tutup mata. Jika dibiarkan keberadaan barak narkoba tumbuh subur, menurutnya, generasi penerus dari Kota Binjai bakal tak dapat terselamatkan. “Pemerintah dan penegak hukum harus serius dalam rangka upaya menyelamatkan generasi muda,” ungkap Effendi, Rabu (16/3) lalu.

Sejatinya, kepolisian punya personel yang bertugas di unit maupun satuan intelijen dan keamanan. Karena adanya puluhan emak-emak menggeruduk barak narkoba tanpa dikomandoi, Effendi merasa, aparat penegak hukum kebobolan.

“Mengingat peristiwa emak-emak geruduk barak-barak yang diduga disalahgunakan sebagai tempat pakai narkoba, pemerintah dan penegak hukum harusnya lebih dulu menertibkan lapak tersebut,” katanya.

“Tertibkanlah, pemerintah dan penegak hukum harus tegas. Siapa lagi yang peduli kalau bukan kita semua?” tegas Effendi lagi.

Diketahui, barak narkoba tersebut diduga milik oknum Ketua Organisasi Kepemudaan berinisial MN. Emak-emak yang resah terhadap keberadaan barak ini, langsung beraksi ke lokasi. Mereka datang menggeruduk tanpa ada yang memerintahkan.

Sesampai di lokasi, suasana memanas. Seorang laki-laki yang diduga menjaga atau pengawas barak tersebut, coba menghalangi. Alhasil, terlibat adu mulut antara mereka. Bahkan ada juga yang menyebutkan laki-laki tersebut merupakan pemilik narkoba. Dia datang lantaran takut lapak narkoba miliknya dibakar oleh massa yang emosinya sudah memuncak.

“Bakar saja ini. Suami awak, anak awak, sudah datang kemari. Ayo kita bakar,” seru seorang emak di antara kerumunan massa. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Persoalan puluhan emak-emak yang menggeruduk sendiri barak narkoba di Jalan Pakis, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, merupakan persoalan serius. Menurut Sekretaris Gerakan Anti Narkoba Sumut, Muhammad Effendi, hal tersebut menunjukan aparat penegak hukum tidak peka.

Effendi pun menilai, aparat penegak hukum seolah tutup mata. Jika dibiarkan keberadaan barak narkoba tumbuh subur, menurutnya, generasi penerus dari Kota Binjai bakal tak dapat terselamatkan. “Pemerintah dan penegak hukum harus serius dalam rangka upaya menyelamatkan generasi muda,” ungkap Effendi, Rabu (16/3) lalu.

Sejatinya, kepolisian punya personel yang bertugas di unit maupun satuan intelijen dan keamanan. Karena adanya puluhan emak-emak menggeruduk barak narkoba tanpa dikomandoi, Effendi merasa, aparat penegak hukum kebobolan.

“Mengingat peristiwa emak-emak geruduk barak-barak yang diduga disalahgunakan sebagai tempat pakai narkoba, pemerintah dan penegak hukum harusnya lebih dulu menertibkan lapak tersebut,” katanya.

“Tertibkanlah, pemerintah dan penegak hukum harus tegas. Siapa lagi yang peduli kalau bukan kita semua?” tegas Effendi lagi.

Diketahui, barak narkoba tersebut diduga milik oknum Ketua Organisasi Kepemudaan berinisial MN. Emak-emak yang resah terhadap keberadaan barak ini, langsung beraksi ke lokasi. Mereka datang menggeruduk tanpa ada yang memerintahkan.

Sesampai di lokasi, suasana memanas. Seorang laki-laki yang diduga menjaga atau pengawas barak tersebut, coba menghalangi. Alhasil, terlibat adu mulut antara mereka. Bahkan ada juga yang menyebutkan laki-laki tersebut merupakan pemilik narkoba. Dia datang lantaran takut lapak narkoba miliknya dibakar oleh massa yang emosinya sudah memuncak.

“Bakar saja ini. Suami awak, anak awak, sudah datang kemari. Ayo kita bakar,” seru seorang emak di antara kerumunan massa. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/