SILOU KAHEAN- Ada-ada saja yang dilakukan, Simsen Damanik. Warga Parapat Huluan Nagori Simanabun Silou Kahean Sabtu, (16/4) sekitar pukul 15.30 ini membacok abang kandungnya sendiri, Liharman Damanik gara-gara salah paham.
Sebelumnya, Liharman yang tinggal di Pasar VIII Tembung Medan ini berkunjung ke rumah orangtunya di Urung Rawang Luting Nagori Buttu Bayu. Saat itulah terjadi selisih paham antar keduanya sehingga Liharman mengalami luka di tangan kiri dan mendapat 33 jahitan.
Liharman Damanik yang ditemui di Puskesmas Nagoridolok, menuturkan sesampainya di rumah orangtua, korban mendapat laporan jika adiknya Simsen Damanik sering membuat onar dan bertindak kasar kepada kakak ipar mereka yang telah janda. Lalu korban menemui dan menasihati adiknya. “Dia sering mengusir kakak ipar kami dari rumah warisan orangtua. Lalu saya berusaha menasihatinya agar jangan bertindak kasar” jelasnya.
Bukannya menerima nasehat, Simsen malah menantang korban untuk berkelahi. “Dia (Simsen) menantang dan mengejar saya menggunakan 2 parang panjang. Pertama kali dia berusaha membacok, namun bisa dihindari karena saya memukul tangannya dengan kayu hingga parangnya terlepas,” ungkapnya.
Namun dia terus mengejar dan membacok ke arah kepala dengan menggunakan parang yang satu lagi Beruntung saya bisa mengelak hingga hanya tangan yang terluka. “Melihat saya jatuh dan luka dia pergi begitu saja,” sambungnya.
Liharman menduga adiknya berencana untuk menghabisi nyawanya. “Dari caranya yang membawa 2 parang panjang, saya menduga dia sudah berencana untuk membunuh. Maksudnya jika saya mati seluruh harta warisan orang akan jatuh ketangannya karena memang dari 4 bersaudara tinggal kami berdua yang hidup,” katanya.
Keterangan Liharman dibantah Simsen adiknya. Saat ditemui di Mapolsek Silou Kahean Minggu (17/4) Simsen menuturkan jika Liharmanlah yang berusaha untuk membunuhnya. “Di ladang dia langsung marah-marah dan mengancam akan membunuhku dan istri, bahkan dia memukulku beberapa kali dengan menggunakan cangkul. Beruntung aku bisa mengelak hingga hanya tangan yang terluka, dia juga merusak peralatan makan kami, saat itu aku tidak melawan “ jelasnya.
Dikatakan Simsen lagi setelah memukul, Liharman kembali rumah orangtuanya. Lalu Simsen menyusul karena cangkul dan peralatan miliknya dibawa oleh Liharman.
Dihadapan orangtuanya Liharman kembali mengancam Simsen dan mengejar Simsen menggunakan kayu.
“Dia memukuli tubuhku beberapa kali sampai kayunya patah, tak tahan dipukuli aku berusaha membela diri dengan menarik parang yang memang sudah terselip di pinggang. Namun dia terus menyerang saat menangkis pukulannya itulah parang mengenai tangannya” bebernya lagi.
Kapolsek Silou Kahean, AKP Lamin SPd yang dikonfirmasi Minggu (17/4) membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya polisi sudah mengamankan Simsen
“Tadi pagi sekitar pukul 03.00 Simsen diamankan dari rumahnya dan saat ini ditahan di Mapolsek untuk penyelidikan lebih lanjut. Simsen juga menderita luka biram di sekujur tubuhnya” kata Kapolsek. (hp/smg)