KISARAN-Pembangunan Provinsi Sumut membuntuhkan konsep yang jelas dalam mengembangkan sumber daya masyarakat. Setidaknya, selama 67 tahun merdeka Indonesia belum mampu membangun jalan vital seperti Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Hingga kini Indonesia masih mengandalkan Jalinsum buatan Belanda.
Itulah sebab, kini sudah saatnya Jalinsum dibangun lagi. Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi VI, DPR RI Chairuman Harahap saat silaturahim dengan masyarakat Asahan dan Kota Tanjungbalai, di aula Hotel Bumi Asahan, Kisaran, Jumat (13/7) malam lalu.
Dia menuturkan, bahwa infrastruktur merupakan urat nadi dalam pengembangan potensi masyarakat, sehingga pembangunan itu harus membutuhkan konsep yang jelas agar bisa sesuai dengan kebutuhan.
“Secara geografis, Sumut terletak di tempat yang strategis, baik itu lintas darat dan lintas laut. Tapi kenyataannya potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan, sehingga pembangunan belum bisa mengangkat masyarakat dari kesulitan,” ujar Chairuman.
Chairuman menjelaskan, bahwa Sumut itu ke depan terletak pada SDM masyarakat, sehingga di masa yang mendatang Sumut bisa lebih maju dalam segala bidang. Chairuman juga mengatakan bahwa anggota DPR RI perwakilan Sumut cukup banyak, namun sayangnya belum ada konsep Pemerintah Sumut untuk menyatukan mereka agar berjuang untuk kemajuan Sumut.
“Akibatnya, pembangunan hanya jalan di tempat dan masyarakat Sumut belum ada perubahan, terutama masyarakat pesisir, karena jalan lintas pesisir belum ada. Dan, hanya memanfaatkan Jalinsum buatan Belanda untuk mengangkut hasil kekayaan alamnya,” ujar Chairuman.
Silaturahmi itu dihadiri sekitar 200 orang yang berasal dari etnis dan agama yang ada di Asahan dan Kota Tanjungbalai. Ketua Panitia Drs Parenta Siregar, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu sarana komunikasi dalam pengembangan potensi masyarakat untuk perjalanan pembangunan. Tidak hanya itu, dilakukan dialog interaktif antara peserta silaturrahmi dengan Chairuman Harahap, seputar pembangunan dan bagaimana Sumut ke depan. (ton/smg)