Engineering Construction PLN Sumut Suryanto menjelaskan, dari proses yang dijalankan, aliran listrik itu sudah dimasukkan ke empat dusun yakni Dusun 2, Dusun 3, Dusun 9, dan Dusun 10. Untuk Dusun 4, Dusun 5, Dusun 6, Dusun 7, dan Dusun 8 belum dialirkan. “Tiang listriknya sudah dibangun, rencananya dalam waktu dekat, bulan ini juga dialirkan,” kata Suryanto.
Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada PT Bakrie Sumatera Plantation yang mengizinkan sebagian pohon rambung (karet) miliknya ditebang untuk menjadi lokasi pendirian tiang listrik. Kepala Desa Tomuan Holbung Daniel Simanjuntak mengatakan, Desa Tomuan Holbung termasuk desa tua yang sudah ada sejak 1923. “Saya bersyukur sekarang desa ini mendapatkan listrik dari PLN,” katanya kepada rombongan wartawan.
Menurut Daniel, Desa Tomuan Holbung memiliki predikat sedagai desa tertinggal yang dihuni 450 KK dengan penduduk sekitar 2.300 jiwa. Selama ini, sebagian warganya memang telah menikmati listrik dengan cara membeli genset. Namun genset itu hanya dimiliki beberapa orang saja. Genset itu pun hanya mampu dinyalakan hingga pukul 22.00 Wib. Setelah itu menggunakan lampu yang dibuat dari kaleng yang diberikan sumbu untuk dinyalakan.
“Selama ini, warga desa pakai genset 200 KV dengan biaya tinggi setiap harinya hanya untuk satu dusun saja. Jam hidup lampu juga terbatas hanya 6 jam sehari dan terbatas pada perangkat elektronik tertentu juga. Jadi semua hidup terbatas,” ujarnya.
Tiap malam, kata Daniel, bila belajar anak-anak harus memakai lampu senter bersumbu kain. “Makanya kita juga sangat senang masuk listrik dari PLN ini. Apalagi sekarang sekolah juga sudah masuk listrik. Perekonomian masyarakat juga bisa meningkat dengan home industry dan informasi masuk dari televisi,” ujarnya bersyukur. (ila/yaa)