30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Ratusan Orang Antarkan Jenazah Dato’ Seri Syamsul Arifin

STABAT, SUMUTPOS.CO – Ratusan orang mengantarkan jenazah Haji Dato’ Seri Syamsul Arifin ke tempat peristirahatan terakhirnya di tempat pemakaman umum, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Rabu (18/10/2023). Bagi masyarakat sekitar, Gubernur Sumatera Utara ke-15 ini dikenal sebagai sosok yang baik.

Dato’ Seri Syamsul Arifin meninggal dunia berusia 71 tahun. Almarhum dimakamkan di dekat ibunda dan bapaknya.

“Kami warga Brandan yang pasti, sangat kehilangan sosok Bapak Syamsul Arifin. Dia tokoh yang begitu sangat peduli dengan masyarakat,” ujar Supriyono warga sekitar, di rumah duka, Jalan Stasiun, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan.

Ratusan masyarakat juga memadati rumah duka. Baik itu masyarakat sekitar dan sejumlah pejabat yang kenal dengan almarhum.

Bahkan papan bunga turut berduka juga menghiasi jalan menuju rumah duka.

Adik almarhum, Syah Affandin yang diwawancarai mengucapkan terima kasih atas kehadiran masyarakat yang memadati rumah duka.

Pria yang menjabat Plt Bupati Langkat ini menyebut, almarhum mengalami sakit komplikasi sebelum akhirnya dinyatakan tutup usia. Mulai dari sakit diabetes, ginjal hingga jantung.

Pria yang akrab disapa Ondim ini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, atas segala urusan dari sejak pemulangan jenazah dari Jakarta hingga tiba di bumi bertuah (julukan Kabupaten Langkat).

“Kami atas nama keluarga besar Abangda Haji Syamsul Arifin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, pejabat pemerintahan, baik pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Alhamdulillah dari sejak beliau meninggal di Jakarta, semuanya terbantu dan berjalan lancar sampai hari ini,” ujar Ondim.

Juga atas nama Keluarga Besar Haji Syamsul Arifin, Ondim memohon maaf jika semasa hidup almarhum, ada membuat kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. “Kami atas nama keluarga memohon maaf apabila almarhum ada melakukan kesalahan, kesilapan baik yang disengaja maupun tidak disengaja,” ujar Ondim.

“Kami berharap doa dari kita semua agar almarhum tenang di alam sana dan ditempatkan di surgannya Allah SWT,” sambungnya.

Ditanya pesan terakhir almarhum untuk sang adik, Ondim bilang, pesannya agar tetap serius mengurus Pemkab Langkat. “Dan itu amanah. Insya Allah, akan saya jalankan dengan baik,” pungkasnya.

Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (17/10/2023). Politisi ulung ini lahir 25 September 1952 dan dikenal akrab dengan semua kalangan.

Almarhum memulai karir politiknya dengan bergabung Partai Golkar. Pada tahun 1999, Syamsul terpilih sebagai Bupati Langkat.

Pria dengan gelar Datuk Lelawangsa Sri Hidayatullah Putera Melayu Sahabat Semua Suku menjadi Bupati Langkat hingga 2008. Setelahnya, almarhum mencalonkan diri sebagai Gubsu.

Saat itu Syamsul berpasangan dengan Gatot Pujo Nugroho. Keduanya kemudian berhasil menang setelah berhasil mengalahkan 4 pasangan lainnya.

Syamsul sendiri saat Pilgub Sumut 2008 berbeda sikap dengan Partai Golkar. Golkar saat itu mengusung Ali Umri sebagai cagubsu berpasangan dengan Maratua Simanjuntak.

Sementara Syamsul-Gatot diusung oleh PKS, PPP, dan PBB. Pasangan tersebut berhasil meraup 1.396.892 suara atau 28,31 persen.

Namun Syamsul harus melepas jabatannya pada 2011 karena tersandung kasus korupsi. Syamsul terjerat kasus korupsi saat menjabat sebagai Bupati Langkat.

Syamsul terbukti merugikan negara sebesar Rp98,7 miliar dalam penggunaan APBD 2000-2007 Kabupaten Langkat. Syamsul kemudian divonis 6 tahun penjara pada tahap kasasi di Mahkamah Agung.

Pada Oktober 2015, Syamsul dibebaskan dari Lapas Sukamiskin, Bandung, usai menjalani hukuman 4 tahun 8 bulan penjara dan mendapat pembebasan bersyarat. (ted/ram)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Ratusan orang mengantarkan jenazah Haji Dato’ Seri Syamsul Arifin ke tempat peristirahatan terakhirnya di tempat pemakaman umum, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Rabu (18/10/2023). Bagi masyarakat sekitar, Gubernur Sumatera Utara ke-15 ini dikenal sebagai sosok yang baik.

Dato’ Seri Syamsul Arifin meninggal dunia berusia 71 tahun. Almarhum dimakamkan di dekat ibunda dan bapaknya.

“Kami warga Brandan yang pasti, sangat kehilangan sosok Bapak Syamsul Arifin. Dia tokoh yang begitu sangat peduli dengan masyarakat,” ujar Supriyono warga sekitar, di rumah duka, Jalan Stasiun, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan.

Ratusan masyarakat juga memadati rumah duka. Baik itu masyarakat sekitar dan sejumlah pejabat yang kenal dengan almarhum.

Bahkan papan bunga turut berduka juga menghiasi jalan menuju rumah duka.

Adik almarhum, Syah Affandin yang diwawancarai mengucapkan terima kasih atas kehadiran masyarakat yang memadati rumah duka.

Pria yang menjabat Plt Bupati Langkat ini menyebut, almarhum mengalami sakit komplikasi sebelum akhirnya dinyatakan tutup usia. Mulai dari sakit diabetes, ginjal hingga jantung.

Pria yang akrab disapa Ondim ini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, atas segala urusan dari sejak pemulangan jenazah dari Jakarta hingga tiba di bumi bertuah (julukan Kabupaten Langkat).

“Kami atas nama keluarga besar Abangda Haji Syamsul Arifin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, pejabat pemerintahan, baik pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Alhamdulillah dari sejak beliau meninggal di Jakarta, semuanya terbantu dan berjalan lancar sampai hari ini,” ujar Ondim.

Juga atas nama Keluarga Besar Haji Syamsul Arifin, Ondim memohon maaf jika semasa hidup almarhum, ada membuat kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. “Kami atas nama keluarga memohon maaf apabila almarhum ada melakukan kesalahan, kesilapan baik yang disengaja maupun tidak disengaja,” ujar Ondim.

“Kami berharap doa dari kita semua agar almarhum tenang di alam sana dan ditempatkan di surgannya Allah SWT,” sambungnya.

Ditanya pesan terakhir almarhum untuk sang adik, Ondim bilang, pesannya agar tetap serius mengurus Pemkab Langkat. “Dan itu amanah. Insya Allah, akan saya jalankan dengan baik,” pungkasnya.

Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (17/10/2023). Politisi ulung ini lahir 25 September 1952 dan dikenal akrab dengan semua kalangan.

Almarhum memulai karir politiknya dengan bergabung Partai Golkar. Pada tahun 1999, Syamsul terpilih sebagai Bupati Langkat.

Pria dengan gelar Datuk Lelawangsa Sri Hidayatullah Putera Melayu Sahabat Semua Suku menjadi Bupati Langkat hingga 2008. Setelahnya, almarhum mencalonkan diri sebagai Gubsu.

Saat itu Syamsul berpasangan dengan Gatot Pujo Nugroho. Keduanya kemudian berhasil menang setelah berhasil mengalahkan 4 pasangan lainnya.

Syamsul sendiri saat Pilgub Sumut 2008 berbeda sikap dengan Partai Golkar. Golkar saat itu mengusung Ali Umri sebagai cagubsu berpasangan dengan Maratua Simanjuntak.

Sementara Syamsul-Gatot diusung oleh PKS, PPP, dan PBB. Pasangan tersebut berhasil meraup 1.396.892 suara atau 28,31 persen.

Namun Syamsul harus melepas jabatannya pada 2011 karena tersandung kasus korupsi. Syamsul terjerat kasus korupsi saat menjabat sebagai Bupati Langkat.

Syamsul terbukti merugikan negara sebesar Rp98,7 miliar dalam penggunaan APBD 2000-2007 Kabupaten Langkat. Syamsul kemudian divonis 6 tahun penjara pada tahap kasasi di Mahkamah Agung.

Pada Oktober 2015, Syamsul dibebaskan dari Lapas Sukamiskin, Bandung, usai menjalani hukuman 4 tahun 8 bulan penjara dan mendapat pembebasan bersyarat. (ted/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/