SUMUTPOS.CO – Menteri BUMN RI Dahlan Iskan bersama Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi meresmikan dimulainya pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan Paket II sepanjang 350 Meter, di Belawan International Container Terminal (BICT), Medan, Senin (18/11).
Dengan pencanangan ini diharapkan pengembangan terminal yang sebenarnya sudah digagas sejak 2008 bisa lebih mengalami percepatan. Jika sudah selesai terminal nanti tak hanya bisa menampung 2 juta teus peti kemas per tahun tapi juga siap menampung kapal berbobot besar.
Peresmian proyek ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pemancangan pondasi oleh Menteri BUMN bersama Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, Dirjen Pergubungan Dirut Pelindo 1,dengan disaksikan stakeholder lainnya.
Dahlan Iskan menjelaskan, pengembangan terminal tersebut merupakan bagian dari upayanya terus membenahi BUMN yang dipimpinnya. Apalagi menurutnya, proyek ini seharusnya sudah dimulai 2 tahun silam namun terkendala karena masalah pembiayaan yang bersumber dari loan luar negeri.
“Saya ingat 2 tahun lalu harusnya sudah dimulai, saya tidak ingin Pelabuhan Belawan seperti ini terus. Saya dapat laporan, pengembangan terminal lambat karena pakai dana pinjaman luar negeri. Padahal tahu sendiri prosedur pinjaman luar negeri butuh proses panjang,”tegas Dahlan yang khawatir jika terus lambat ditangani proyek terminal peti kemas akan jadi tidak relevan untuk menjawab kebutuhan pasar yang bergerak cepat.
Menurut Dahlan pengembangan terminal akan dibiayai 100 persen dengan dana luar negeri. Bank Mandiri sudah siap menggelontorkan dana untuk membiayai proyek ini hingga rampung.
Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi berharap dengan pencanangan bersama Menteri BUMN ini bisa mempercepat proses pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan yang sesungguhnya sudah direncanakan sejak 2008 silam. Seperti diketahui, arus peti kemas di pelabuhan Belawan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sementara sarana juga prasarana yang tersedia masih terbatas.
“Dengan adanya percepatan ini tentu akan membuat pelabuhan peti kemas ini semakin kompetitif. Saya berharap teminal ini cepat selesai.Lebih cepat lebih baik,” kata Gubsu saat memberikan sambutan.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Bambang Eka Cahyana dalam laporannya menuturkan, pengembangan Terminal Petikemas Belawan sepanjang 700 meter akan dibagi dalam dua paket masing-masing sepanjang 350 Meter dengan kedalaman kolam 14 Mlws.
Pekerjaan sipil paket I dilaksanakan oleh Ditjen Perhubungan Laut dengan Dana Idb sedangkan pekerjaan sipil paket II dilaksanakan PT Pelindo I dengan pola konsesi. Pembiayaan proyek nantinya sindikasi Pelindo I dengan PT Hutama Karya dan PT Wijaya Karya dengan pembentukan anak perusahaan.
“Dengan adanya perluasan terminal paket I dan paket II sepanjang 700 Meter akan memberikan tambahan kapasitas sebesar 800.000 Teus/tahun. Sehingga ditambah dengan kapasitas yang ada sekarang, total kapasitas terminal peti kemas Belawan secara keseluruhan akan menjadi 2.000.000 Teus/tahun,” jelasnya.
Dengan kedalaman kolam -14 Mlws, terminal Petikemas Belawan paket I dan paket II mampu mengakomodasi kedatangan kapal-Kapal mother vessel sampai dengan Ukuran 5.000 Teus sehingga akan merubah pola perdagangan lebih cepat dan besar.
Selama ini terminal peti kemas Belawan hanya menjadi feeder bagi pelabuhan Singapore, Tanjung Pelepas dan Port Klang. Namun dengan selesainya terminal peti kemas paket I dan II maka barang-barang dari Belawan dan sekitarnya akan dikirim langsung dengan Mother Vessel ke pelabuhan akhir, baik di Timur Tengah, Eropa bahkan Australia.
Dengan peningkatan kapasitas terminal petikemas Belawan ini akan menciptakan akselerasi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dan daerah sekitarnya yang pada akhirnya akan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pengembangan terminal petikemas Belawan Paket II ini adalah PT Prima Terminal Petikemas. Sedangkan pendanaannya direncanakan Gabungan antara equity dan pinjaman dari eksternal, yaitu dari bank Mandiri. Saat Ini PT Prima Terminal Peti kemas sedang melakukan persiapan-persiapan untuk pembangunan.
Setelah pencanangan diharapkan awal tahun 2014 pembangunan perluasan terminal sudah mulai dikerjakan. Secara keseluruhan baik pembangunan pekerjaan sipil, pengadaan alat dan IT dapat diselesaikan di akhir 2016. Dan di awal tahun 2017 terminal baru sudah mulai beroperasi. (rel/mea)