29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

7 Perjalanan KA Dibatalkan Lagi

BERSIHKAN: Alat membersihkan perlintasan kereta api yang tertimbun longsor sepanjang 12 meter di Jalan Baja Lingge, Tebingtinggi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sementara, banjir yang merendam seluruh wilayah Kota Tebingtinggi akibat meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang, sudah surut. Hingga kemarin (17/12), masyarakat masih membersihkan rumahnya dari lumpur.

Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara juga melakukan pembersihan material longsor di perlintas kereta api di Kota Tebingtinggi. Akibatnya, sejumlah perjalanan kembali harus dibatalkan, Selasa (17/12).

“Kondisi jalur Kereta Api di KM 05 + 1/2 dan KM 03+700 sampai dengan KM 06 + 100 Petak Jalan Baja lingge -Tebingtinggi air sudah mulai surut, tinggal kondisi jalur yang mengalami gogosan dampak dari banjir sehingga masih terjadi Rinja (Rintang Jalan),” ungkap Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumatera Utara, M Ilud Siregar kepada wartawan di Medan.

Ilud menjelaskan, pihaknya tengah dilakukan pembersihan hingga normalisasi jalur dengan melakukan penambahan batu balas dan penimbunan jalur Kereta Api serta mengerahkan Kereta NR dan alat-alat berat untuk mempercepat pengerjaan tersebut. “Tim petugas sarana dan prasarana KAI Divre I SU bersama teman-teman dari Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara Ditjen Perkeretaapian terus melakukan kegiatan normalisasi jalur,” jelasnya.

Ilud menjelaskan, dengan kondisi ini, Kereta Api Penumpang Siantar Ekpress dan Kereta Barang masih mengalami pembatalan dengan total 7 perjalanan kereta api. “Kita terus berusaha bersama-sama dalam 1 x 24 jam melaksanakan normalisasi jalur kereta api. Dengan tujuan perlintas kereta api tersebut bisa dilalui secara normal,” kata Ilud.

Untuk diketahui, tertutupnya jalur perlintasan kereta api disebabkan hujan dengan intensitas tinggi melanda Kota Tebingtinggi, Minggu (15/12) malam. Selain menimbulkan longsor, membuat ratusan rumah warga terendam banjir (yas/gus/ian)

BERSIHKAN: Alat membersihkan perlintasan kereta api yang tertimbun longsor sepanjang 12 meter di Jalan Baja Lingge, Tebingtinggi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sementara, banjir yang merendam seluruh wilayah Kota Tebingtinggi akibat meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang, sudah surut. Hingga kemarin (17/12), masyarakat masih membersihkan rumahnya dari lumpur.

Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara juga melakukan pembersihan material longsor di perlintas kereta api di Kota Tebingtinggi. Akibatnya, sejumlah perjalanan kembali harus dibatalkan, Selasa (17/12).

“Kondisi jalur Kereta Api di KM 05 + 1/2 dan KM 03+700 sampai dengan KM 06 + 100 Petak Jalan Baja lingge -Tebingtinggi air sudah mulai surut, tinggal kondisi jalur yang mengalami gogosan dampak dari banjir sehingga masih terjadi Rinja (Rintang Jalan),” ungkap Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumatera Utara, M Ilud Siregar kepada wartawan di Medan.

Ilud menjelaskan, pihaknya tengah dilakukan pembersihan hingga normalisasi jalur dengan melakukan penambahan batu balas dan penimbunan jalur Kereta Api serta mengerahkan Kereta NR dan alat-alat berat untuk mempercepat pengerjaan tersebut. “Tim petugas sarana dan prasarana KAI Divre I SU bersama teman-teman dari Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara Ditjen Perkeretaapian terus melakukan kegiatan normalisasi jalur,” jelasnya.

Ilud menjelaskan, dengan kondisi ini, Kereta Api Penumpang Siantar Ekpress dan Kereta Barang masih mengalami pembatalan dengan total 7 perjalanan kereta api. “Kita terus berusaha bersama-sama dalam 1 x 24 jam melaksanakan normalisasi jalur kereta api. Dengan tujuan perlintas kereta api tersebut bisa dilalui secara normal,” kata Ilud.

Untuk diketahui, tertutupnya jalur perlintasan kereta api disebabkan hujan dengan intensitas tinggi melanda Kota Tebingtinggi, Minggu (15/12) malam. Selain menimbulkan longsor, membuat ratusan rumah warga terendam banjir (yas/gus/ian)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/