26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Kabut Tebal Ganggu Penerbangan di KNIA

Foto: Manahan/PM Kabut asap di KNIA mengganggu penerbangan, Kamis (18/9).
Foto: Manahan/PM
Kabut asap di KNIA mengganggu penerbangan, Kamis (18/9).

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Kabut tebal yang menyelimuti Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA), Kamis (18/9) pagi, menyebabkan terganggunya jadwal penerbangan. Seperti yang terjadi dengan Pesawat Garuda 263 tujuan Medan-Sibolga dan Air Asia QZ 014 tujuan Kuala Lumpur, Malaysia, terpaksa membatalkan keberangkatan.

Kabut asap menyelimuti Bandara KNIA sejak pukul 06.30 wib hingga pukul 10.30 wib. Mulai dari gate way, parkiran hingga landasan pesawat mengalami gangguan pandangan.

Jarak pandang pada pagi itu dibawah batas normal yakni hanya 1.000 meter. Hal itu pula yang membuat dua perusahaan penerbangan membatalkan keberangkatan. Seperti Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 263 tujuan Sibolga dengan jadwal penerbangan pukul 07.35 Wib. Meski sempat ditunda hingga pukul 11.20 Wib, namun penerbangan ini belakangan harus membatalkan keberangkatan akibat kabut asap yang mengganggu jarak pandang.

Selain maskapai Garuda, Wings Air nomor penerbangan IW 1254 dengan jadwal penerbangan pukul 13.15 Wib tujuan Sibolga, serta Air Asia nomor penerbangan QZ 014 jadwal penerbangan pukul 13.30 Wib tujuan Kuala Lumpur juga harus memilih batal terbang.

Hal itu dibenarkan oleh Duty Manajer KNIA M.Syukur. Menurutnya kabut asap yang terjadi akibat pembakaran lahan di Provinsi Riau, Jambi dan Palembang. Akibatnya kabut asap yang menyelimuti KNIA dengan jarak pandang hanya 1.000 meter.

Manajer Pelayanan KNIA Djamal Amri juga membenarkan kabut asap yang menyelimuti KNIA. “Selain mengakibatkan penerbangan ke Pekan Baru dari KNIA harus dialihkan ke Batam, kabut asap juga mengakibatkan batalnya jadwal penerbangan. Sekira pukul 16.00 Wib jarak pandang di KNIA kembali normal,” ungkapnya.

Sementara itu, pesawat Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air tujuan Pekanbaru terpaksa mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam karena jarak pandang di kota tujuan tertutup kabut asap.

“Citilink mendarat pukul 08.24 WIB, Lion Air 08.31 WIB dan Garuda Indonesia mendarat 8.54 WIB. Semua dari Cengkareng tujuan Pekanbaru,” kata Kepala Keselamatan Penerbangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Indah Irwansyah, Kamis, (18/9).

Ia mengatakan, pada saat pesawat-pesawat tersebut harus mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, jarak pandang di Pekanbaru hanya 700 meter sehingga dialihkan ke Batam.

“Informasi yang kami terima jarak pandang hanya 700 meter jadi tidak mungkin mendarat di sana. Karena diperkirakan gangguan asap berlangsung lama, maka diputuskan mendarat di Batam,” kata dia.

Dia mengatakan, semua pesawat sudah diizinkan terbang kembali sekitar pukul 12.00 WIB setelah cuaca di Pekanbaru dikabarkan membaik dan memungkinkan pendaratan. “Pesawat-pesawat tersebut sudah diizinkan terbang ke Pekanbaru setelah beberapa jam mendarat dan tertahan di Batam,” kata Indah.

Meski di Batam juga terdampak kabut asap, kata Indah, saat ini kondisinya masih aman untuk penerbangan karena asap relatif tipis. “Jarak pandang di Batam masih aman bagi penerbangan semua jenis pesawat. Sehingga masih bisa didarati pesawat tujuan Pekanbaru,” kata dia.

Pada Kamis siang, pesawat Sriwijaya dari Batam tujuan Jambi juga dibatalkan akibat kabut asap yang mengakibatkan jarak pandang di Bandara Sultan Taha Jambi terbatas. Perwakilan manajemen Lion Air di Batam, Mahrido mengatakan Lion Air mengangkut 180 orang penumpang. “Ada 180 orang penumpang dalam pesawat Lion Air yang mendarat di Batam. Saat ini juga sudah diterbangkan,” kata dia. (cr-1/win/bd)

Foto: Manahan/PM Kabut asap di KNIA mengganggu penerbangan, Kamis (18/9).
Foto: Manahan/PM
Kabut asap di KNIA mengganggu penerbangan, Kamis (18/9).

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Kabut tebal yang menyelimuti Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA), Kamis (18/9) pagi, menyebabkan terganggunya jadwal penerbangan. Seperti yang terjadi dengan Pesawat Garuda 263 tujuan Medan-Sibolga dan Air Asia QZ 014 tujuan Kuala Lumpur, Malaysia, terpaksa membatalkan keberangkatan.

Kabut asap menyelimuti Bandara KNIA sejak pukul 06.30 wib hingga pukul 10.30 wib. Mulai dari gate way, parkiran hingga landasan pesawat mengalami gangguan pandangan.

Jarak pandang pada pagi itu dibawah batas normal yakni hanya 1.000 meter. Hal itu pula yang membuat dua perusahaan penerbangan membatalkan keberangkatan. Seperti Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 263 tujuan Sibolga dengan jadwal penerbangan pukul 07.35 Wib. Meski sempat ditunda hingga pukul 11.20 Wib, namun penerbangan ini belakangan harus membatalkan keberangkatan akibat kabut asap yang mengganggu jarak pandang.

Selain maskapai Garuda, Wings Air nomor penerbangan IW 1254 dengan jadwal penerbangan pukul 13.15 Wib tujuan Sibolga, serta Air Asia nomor penerbangan QZ 014 jadwal penerbangan pukul 13.30 Wib tujuan Kuala Lumpur juga harus memilih batal terbang.

Hal itu dibenarkan oleh Duty Manajer KNIA M.Syukur. Menurutnya kabut asap yang terjadi akibat pembakaran lahan di Provinsi Riau, Jambi dan Palembang. Akibatnya kabut asap yang menyelimuti KNIA dengan jarak pandang hanya 1.000 meter.

Manajer Pelayanan KNIA Djamal Amri juga membenarkan kabut asap yang menyelimuti KNIA. “Selain mengakibatkan penerbangan ke Pekan Baru dari KNIA harus dialihkan ke Batam, kabut asap juga mengakibatkan batalnya jadwal penerbangan. Sekira pukul 16.00 Wib jarak pandang di KNIA kembali normal,” ungkapnya.

Sementara itu, pesawat Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air tujuan Pekanbaru terpaksa mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam karena jarak pandang di kota tujuan tertutup kabut asap.

“Citilink mendarat pukul 08.24 WIB, Lion Air 08.31 WIB dan Garuda Indonesia mendarat 8.54 WIB. Semua dari Cengkareng tujuan Pekanbaru,” kata Kepala Keselamatan Penerbangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Indah Irwansyah, Kamis, (18/9).

Ia mengatakan, pada saat pesawat-pesawat tersebut harus mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, jarak pandang di Pekanbaru hanya 700 meter sehingga dialihkan ke Batam.

“Informasi yang kami terima jarak pandang hanya 700 meter jadi tidak mungkin mendarat di sana. Karena diperkirakan gangguan asap berlangsung lama, maka diputuskan mendarat di Batam,” kata dia.

Dia mengatakan, semua pesawat sudah diizinkan terbang kembali sekitar pukul 12.00 WIB setelah cuaca di Pekanbaru dikabarkan membaik dan memungkinkan pendaratan. “Pesawat-pesawat tersebut sudah diizinkan terbang ke Pekanbaru setelah beberapa jam mendarat dan tertahan di Batam,” kata Indah.

Meski di Batam juga terdampak kabut asap, kata Indah, saat ini kondisinya masih aman untuk penerbangan karena asap relatif tipis. “Jarak pandang di Batam masih aman bagi penerbangan semua jenis pesawat. Sehingga masih bisa didarati pesawat tujuan Pekanbaru,” kata dia.

Pada Kamis siang, pesawat Sriwijaya dari Batam tujuan Jambi juga dibatalkan akibat kabut asap yang mengakibatkan jarak pandang di Bandara Sultan Taha Jambi terbatas. Perwakilan manajemen Lion Air di Batam, Mahrido mengatakan Lion Air mengangkut 180 orang penumpang. “Ada 180 orang penumpang dalam pesawat Lion Air yang mendarat di Batam. Saat ini juga sudah diterbangkan,” kata dia. (cr-1/win/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/