28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Merasa Tidak Didukung Golkar Sumut, Enam Caleg Perempuan Golkar Tebingtinggi Mundur

ist
SERAHKAN: Mewakili bacaleg perempuan Riski Amelia Bangun didampingi Edy Azhar Nasution menyerahkan surat pengunduran diri bacaleg kepada pihak KPU Tebingtinggi.

SUMUTPOS.CO – Surat yang diberikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golongan Karya (Golkar) Sumut kepada Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar Tebingtinggi terkait pelaksanaan Musda ke IX Golkar Tebingtinggi berimbas kepada calon legeslatif (caleg). Enam caleg perempuan Golkar Tebingtinggi menyatakan mundur karena menganggap tidak mendapat dukungan dari DPD Golkar Sumut.

“Enam caleg perempuan Golkar menyatakan mengundurkan diri untuk tidak masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pileg,” ujar seorang caleg Perempuan Golkar Tebingtinggi Riski Rinda Amelia Bangun didampingi LO Partai Golkar Edi Azhar Nasution di Kantor KPU Tebingtinggi Jalan Rumah Sakit Umum, Selasa (18/9).

Riski mengatakan pengunduran diri sebagai Caleg Perempuan Golkar, karena tidak adanya keseriusan DPD Golkar Sumut membesarkan partai Golkar di Tebingtinggi. Hal ini terlihat surat Wantim Golkar Tebingtinggi tentang permohonan Musda ke IX digelar usai Pemilu 2019 diabaikan dan tetap digelarnya Musda ke IX di Medan.

“Wantim memohon penundaan, tapi DPD Golkar Sumut tetap melaksanakan Musda. Inikan menjadikan kader Golkar terpecah belah,” tandasnya.

Riski juga menjelaskan bahwasanya pelaksanaan Musda ke IX DPD Golkar Tebingtinggi di Medan diduga adanya keberpihakan dari Pimpinan Musda Riza Fachrumi Thahir. Di mana pelaksanaannya tidak mengacu pada Tata Tertib (Tatib) Musda sebagaimana diatur dalam Juklak 05.

Jika Plt Ketua DPD Golkar Sumut dan pengurusnya yang terlibat di musda tidak memikirkan kader dan bacaleg untuk tetap solid dan memenangkan Golkar Tebingtinggi, para caleg perempuan itu menganggap untuk apa mereka berjuang.

“Jadi untuk berjuang kalau DPD Golkar Sumut menjadikan kader dan Caleh Golkar terpecah belah,”tegasnya.

Adapun 6 bacaleg perempuan Golkar yang menyatakan pengunduran diri yakni Dapil I Winda Adriana Pratiwi, Indah Ramadani, Riski Rinda Amelia Bangun. Dapil II Mulahati Panjaitan. Dapil III Suci Listia Novrita, Sri Wahyuni.

Sementara itu, Ketua KPU Tebingtinggi Abdul Khair mengakui adanya surat pengunduran caleg perempuan Golkar Tebingtinggi yang langsung diantarkan oleh LO Partai Golkar Tebingtinggi Edi Azhar Nasution. “Yah benar, surat pengunduran tersebut sudah diterima dan akan dibawa ke rapat pleno bersama komisioner lainnya,”katanya. (ian/azw)

ist
SERAHKAN: Mewakili bacaleg perempuan Riski Amelia Bangun didampingi Edy Azhar Nasution menyerahkan surat pengunduran diri bacaleg kepada pihak KPU Tebingtinggi.

SUMUTPOS.CO – Surat yang diberikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golongan Karya (Golkar) Sumut kepada Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar Tebingtinggi terkait pelaksanaan Musda ke IX Golkar Tebingtinggi berimbas kepada calon legeslatif (caleg). Enam caleg perempuan Golkar Tebingtinggi menyatakan mundur karena menganggap tidak mendapat dukungan dari DPD Golkar Sumut.

“Enam caleg perempuan Golkar menyatakan mengundurkan diri untuk tidak masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pileg,” ujar seorang caleg Perempuan Golkar Tebingtinggi Riski Rinda Amelia Bangun didampingi LO Partai Golkar Edi Azhar Nasution di Kantor KPU Tebingtinggi Jalan Rumah Sakit Umum, Selasa (18/9).

Riski mengatakan pengunduran diri sebagai Caleg Perempuan Golkar, karena tidak adanya keseriusan DPD Golkar Sumut membesarkan partai Golkar di Tebingtinggi. Hal ini terlihat surat Wantim Golkar Tebingtinggi tentang permohonan Musda ke IX digelar usai Pemilu 2019 diabaikan dan tetap digelarnya Musda ke IX di Medan.

“Wantim memohon penundaan, tapi DPD Golkar Sumut tetap melaksanakan Musda. Inikan menjadikan kader Golkar terpecah belah,” tandasnya.

Riski juga menjelaskan bahwasanya pelaksanaan Musda ke IX DPD Golkar Tebingtinggi di Medan diduga adanya keberpihakan dari Pimpinan Musda Riza Fachrumi Thahir. Di mana pelaksanaannya tidak mengacu pada Tata Tertib (Tatib) Musda sebagaimana diatur dalam Juklak 05.

Jika Plt Ketua DPD Golkar Sumut dan pengurusnya yang terlibat di musda tidak memikirkan kader dan bacaleg untuk tetap solid dan memenangkan Golkar Tebingtinggi, para caleg perempuan itu menganggap untuk apa mereka berjuang.

“Jadi untuk berjuang kalau DPD Golkar Sumut menjadikan kader dan Caleh Golkar terpecah belah,”tegasnya.

Adapun 6 bacaleg perempuan Golkar yang menyatakan pengunduran diri yakni Dapil I Winda Adriana Pratiwi, Indah Ramadani, Riski Rinda Amelia Bangun. Dapil II Mulahati Panjaitan. Dapil III Suci Listia Novrita, Sri Wahyuni.

Sementara itu, Ketua KPU Tebingtinggi Abdul Khair mengakui adanya surat pengunduran caleg perempuan Golkar Tebingtinggi yang langsung diantarkan oleh LO Partai Golkar Tebingtinggi Edi Azhar Nasution. “Yah benar, surat pengunduran tersebut sudah diterima dan akan dibawa ke rapat pleno bersama komisioner lainnya,”katanya. (ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/