30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Burhanuddin Sitepu Komit Besarkan Partai Demokrat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebutan sebagai kader tulen Partai Demokrat, layak disematkan kepada Burhanuddin Sitepu. Pasalnya, sejak pertama sekali berkecimpung di dunia politik, Burhanuddin Sitepu tetap setia dengan partai besutan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Sebagai kader yang bergabung saat Partai Demokrat baru dideklarasikan di Sumatera Utara, pada 2001, dengan segala pengalaman dan perannya di masyarakat, Burhanuddin Sitepu bisa saja dilirik partai lain. Namun, dia memilih tetap setia kepada partai berlambang mercy ini.

Prinsip keteguhan dan kesetiaan inilah yang dianut Burhanuddin Sitepu dalam membesarkan dan melaksanakan amanah partai. “Inilah balas budi saya kepada partai. Partai ini telah membesarkan saya, maka saya juga wajib membesarkan partai ini,” kata Burhanuddin saat bincang-bincang dengan Sumut Pos, kemarin (18/10/2022).

Meski kini dirinya tak lagi menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin terus bekerja untuk membesarkan partai melalui berbagai program dan kegiatan yang selama ini dilaksanakannya. Mulai dari kegiatan sosial kemasyarakatan hingga keagamaan. Dia juga tetap sering turun, berbaur bersama masyarakat, termasuk ibu-ibu dari berbagai kelompok pengajian atau majelis taklim.

“Apa yang saya lakukan ini, semata-mata ingin membesarkan partai. Sesuai amanah Ketua Umum Mas AHY kepada seluruh kader Partai Demokrat se-Indonesia untuk tetap istiqamah bersama rakyat dan terus memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat agar kondisi dan kehidupan lebih baik hari ke hari,” ungkap Pimpinan DPRD Kota Medan periode 2014-2019 ini.

Burhanuddin juga menyadari betul, peran ibu-ibu pengajian sangat besar dalam mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Medan tiga periode. “Makanya, setiap ada kegiatan saya, apakah itu sosialisasi Perda (Sosper) atau reses, saya tidak lupa kepada mereka. Minimal 80 persen peserta yang hadir adalah ibu-ibu pengajian. Karena apa? Ibu-ibu pengajianlah yang mengantarkan saya pada status sosial yang sudah hampir 15 tahun saya emban ini,” ungkapnya.

Atas dasar hubungan silaturahim yang baik dengan ibu-ibu pengajian itu, tercetuslah niat dalam hatinya untuk menjaga dan merawat silaturahim itu dalam suatu wadah majelis taklim. “Begitu saya tawarkan niat itu, ternyata disambut antusias ibu-ibu pengajian itu. Langsung disepakati, dan majelis taklim ini diberi nama Nurul Burhanuddin. Bahkan dalam hitungan hari, sudah terbentuk kepengurusan yang mewakili 10 kecamatan di Kota Medan dan sudah dikukuhkan di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Karya Tani, Medan Johor pada 10 Oktober lalu,” ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan majelis taklim ini sangat penting. Selain untuk menjalin silaturahim antar sesama umat Muslim, juga sebagai syiar dan menambah wawasan tentang Islam. “Karena majelis taklim itu sumber daripada ilmu yang di dalamnya 100 persen nuansa keagamaan,” ungkapnya.

Burhanuddin juga mengaku, tidak akan membiarkan majelis taklim ini berjalan tanpa dirinya. “Saya akan tetap merawat dan menjaga agar majelis taklim ini terus eksis. Saya yakini, jika ini terlaksana dengan baik, dunia dan akhirat kita akan mendapatkan manfaatnya,” ujarnya.

Sementara, Ketua Majelis Taklim Nurul Burhanuddin, Sugiatmi Sag mengatakan, saat ini yang sudah bergabung dalam pengajian Nurul Burhanuddin ini terdiri dari 10 kecamatan di Kota Medan yakni Medan Selayang, Sunggal, Tuntungan, Johor, Maimun, Polonia, Helvetia, Medan Baru, Medan Barat, dan Medan Petisah.

Disebutnya, selain pengajian rutin sebulan sekali, adapun program yang telah mereka susun yakni di bidang seni yakni salawat dan marhaban. “Timnya telah dibentuk dan sudah rutin latihan seminggu sekali,” ujarnya.

Ada juga program Gerakan Infaq Shadaqah (GIS). “Setiap pengajian, kita tidak perlu iuran, tapi setiap pengajian dilaksanakan disitulah kita kumpulkan infaq dan shadaqah dari anggota yang nantinya akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Burhanuddin Sitepu juga telah membentuk wadah para ustad muda di Kota Medan. Dalam wadah yang juga diberi nama Majelis Nurul Burhanuddin ini, terdiri dari 30 ustad muda jebolan pesantren. Keberadaan Majelis Nurul Burhanuddin pimpinan Ustad Ahmad Fuad Sinaga ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada umat Islam, khususnya di Kota Medan.

“Para ustad muda ini siap diundang ke mana saja untuk memberikan tausiyah, tanpa perlu memikirkan biaya transport ataupun embel-embel lainnya. Bagi umat muslim yang butuh ustad, bisa memanfaatkan ilmu mereka untuk mengisi majelis taklim atau pengajian,” ungkap Burhanuddin.

Sebelumnya, Ketua Majelis Nurul Burhanuddin H Ahmad Fuad Sinaga MPd didampingi Sekretaris Abdul Mukmin MPdI dan Bendahara Mukhyaruddin Hasibuan MpdI mengungkapkan, terbentuknya Majelis Nurul Burhanuddin ini berawal dari bincang-bincang mereka, beberapa ustad, tentang keprihatinan kondisi umat saat ini. Rasa gundah yang mereka rasakan, kata Fuad, mereka sampaikan kepada Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Burhanuddin Sitepu selaku tokoh masyarakat.

Mereka pun menyampaikan sejumlah program kerja yang akan mereka laksanakan jika majelis ini terbentuk. Ternyata, langsung mendapat sambutan positif oleh Burhanuddin Sitepu. Akhirnya, disepakati untuk membentuk Majelis Nurul Burhanuddin yang secara harfiah, berarti cahaya penerang agama.

“Alhamdulillah, program-program awal yang kami tawarkan kepada Pak Burhanuddin Sitepu dapat sambutan yang positif. Beliau memang memiliki empati dengan kondisi umat Islam saat ini,” terangnya.

Menurut catatan Sumut Pos, sangat banyak kegiatan yang dilaksanakan Burhanuddin Sitepu dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Diantaranya, setiap hari-hari besar agama Islam, Burhanuddin selalu menyisihkan rezekinya untuk berbagi kepada masyarakat yang kurang mampu seperti anak yatim piatu dan kaum duafa, penggali kubur, bilal jenazah, dan lainnya.

Bahkan, selama dirinya menjabat sebagai Ketua DPC sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Medan, telah memperjuangkan sedikitnya 2.000 masyarakat kurang mampu untuk ditampung dalam program BPJS Kesehatan secara gratis sebagai peserta penerima bantuan iuran (PBI).

Bukan itu saja, untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan mobil ambulans, Burhanuddin juga menyediakan layanan mobil ambulans gratis alias tidak dipungut biaya apapun bagi yang membutuhkannya.

Di bidang olah raga, selama memimpin Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepun telah menggelar beberapa event, seperti Open Tournament Taekwondo se-Pulau Sumatera memperebutkan Piala DPC Partai Demokrat Kota Medan yang digealr di Gelanggang Remaja Kota Medan, Jalan Sutomo, pada 27 Februari 2022.

Tak kurang 200 peserta dari Provinsi Aceh, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jambi serta beberapa daerah di Sumatera Utara seperti Medan, Karo, Binjai, Nias, Dairi, dan beberapa daerah lainnya mengikuti turnamen ini. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebutan sebagai kader tulen Partai Demokrat, layak disematkan kepada Burhanuddin Sitepu. Pasalnya, sejak pertama sekali berkecimpung di dunia politik, Burhanuddin Sitepu tetap setia dengan partai besutan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Sebagai kader yang bergabung saat Partai Demokrat baru dideklarasikan di Sumatera Utara, pada 2001, dengan segala pengalaman dan perannya di masyarakat, Burhanuddin Sitepu bisa saja dilirik partai lain. Namun, dia memilih tetap setia kepada partai berlambang mercy ini.

Prinsip keteguhan dan kesetiaan inilah yang dianut Burhanuddin Sitepu dalam membesarkan dan melaksanakan amanah partai. “Inilah balas budi saya kepada partai. Partai ini telah membesarkan saya, maka saya juga wajib membesarkan partai ini,” kata Burhanuddin saat bincang-bincang dengan Sumut Pos, kemarin (18/10/2022).

Meski kini dirinya tak lagi menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin terus bekerja untuk membesarkan partai melalui berbagai program dan kegiatan yang selama ini dilaksanakannya. Mulai dari kegiatan sosial kemasyarakatan hingga keagamaan. Dia juga tetap sering turun, berbaur bersama masyarakat, termasuk ibu-ibu dari berbagai kelompok pengajian atau majelis taklim.

“Apa yang saya lakukan ini, semata-mata ingin membesarkan partai. Sesuai amanah Ketua Umum Mas AHY kepada seluruh kader Partai Demokrat se-Indonesia untuk tetap istiqamah bersama rakyat dan terus memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat agar kondisi dan kehidupan lebih baik hari ke hari,” ungkap Pimpinan DPRD Kota Medan periode 2014-2019 ini.

Burhanuddin juga menyadari betul, peran ibu-ibu pengajian sangat besar dalam mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Medan tiga periode. “Makanya, setiap ada kegiatan saya, apakah itu sosialisasi Perda (Sosper) atau reses, saya tidak lupa kepada mereka. Minimal 80 persen peserta yang hadir adalah ibu-ibu pengajian. Karena apa? Ibu-ibu pengajianlah yang mengantarkan saya pada status sosial yang sudah hampir 15 tahun saya emban ini,” ungkapnya.

Atas dasar hubungan silaturahim yang baik dengan ibu-ibu pengajian itu, tercetuslah niat dalam hatinya untuk menjaga dan merawat silaturahim itu dalam suatu wadah majelis taklim. “Begitu saya tawarkan niat itu, ternyata disambut antusias ibu-ibu pengajian itu. Langsung disepakati, dan majelis taklim ini diberi nama Nurul Burhanuddin. Bahkan dalam hitungan hari, sudah terbentuk kepengurusan yang mewakili 10 kecamatan di Kota Medan dan sudah dikukuhkan di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Karya Tani, Medan Johor pada 10 Oktober lalu,” ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan majelis taklim ini sangat penting. Selain untuk menjalin silaturahim antar sesama umat Muslim, juga sebagai syiar dan menambah wawasan tentang Islam. “Karena majelis taklim itu sumber daripada ilmu yang di dalamnya 100 persen nuansa keagamaan,” ungkapnya.

Burhanuddin juga mengaku, tidak akan membiarkan majelis taklim ini berjalan tanpa dirinya. “Saya akan tetap merawat dan menjaga agar majelis taklim ini terus eksis. Saya yakini, jika ini terlaksana dengan baik, dunia dan akhirat kita akan mendapatkan manfaatnya,” ujarnya.

Sementara, Ketua Majelis Taklim Nurul Burhanuddin, Sugiatmi Sag mengatakan, saat ini yang sudah bergabung dalam pengajian Nurul Burhanuddin ini terdiri dari 10 kecamatan di Kota Medan yakni Medan Selayang, Sunggal, Tuntungan, Johor, Maimun, Polonia, Helvetia, Medan Baru, Medan Barat, dan Medan Petisah.

Disebutnya, selain pengajian rutin sebulan sekali, adapun program yang telah mereka susun yakni di bidang seni yakni salawat dan marhaban. “Timnya telah dibentuk dan sudah rutin latihan seminggu sekali,” ujarnya.

Ada juga program Gerakan Infaq Shadaqah (GIS). “Setiap pengajian, kita tidak perlu iuran, tapi setiap pengajian dilaksanakan disitulah kita kumpulkan infaq dan shadaqah dari anggota yang nantinya akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Burhanuddin Sitepu juga telah membentuk wadah para ustad muda di Kota Medan. Dalam wadah yang juga diberi nama Majelis Nurul Burhanuddin ini, terdiri dari 30 ustad muda jebolan pesantren. Keberadaan Majelis Nurul Burhanuddin pimpinan Ustad Ahmad Fuad Sinaga ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada umat Islam, khususnya di Kota Medan.

“Para ustad muda ini siap diundang ke mana saja untuk memberikan tausiyah, tanpa perlu memikirkan biaya transport ataupun embel-embel lainnya. Bagi umat muslim yang butuh ustad, bisa memanfaatkan ilmu mereka untuk mengisi majelis taklim atau pengajian,” ungkap Burhanuddin.

Sebelumnya, Ketua Majelis Nurul Burhanuddin H Ahmad Fuad Sinaga MPd didampingi Sekretaris Abdul Mukmin MPdI dan Bendahara Mukhyaruddin Hasibuan MpdI mengungkapkan, terbentuknya Majelis Nurul Burhanuddin ini berawal dari bincang-bincang mereka, beberapa ustad, tentang keprihatinan kondisi umat saat ini. Rasa gundah yang mereka rasakan, kata Fuad, mereka sampaikan kepada Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Burhanuddin Sitepu selaku tokoh masyarakat.

Mereka pun menyampaikan sejumlah program kerja yang akan mereka laksanakan jika majelis ini terbentuk. Ternyata, langsung mendapat sambutan positif oleh Burhanuddin Sitepu. Akhirnya, disepakati untuk membentuk Majelis Nurul Burhanuddin yang secara harfiah, berarti cahaya penerang agama.

“Alhamdulillah, program-program awal yang kami tawarkan kepada Pak Burhanuddin Sitepu dapat sambutan yang positif. Beliau memang memiliki empati dengan kondisi umat Islam saat ini,” terangnya.

Menurut catatan Sumut Pos, sangat banyak kegiatan yang dilaksanakan Burhanuddin Sitepu dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Diantaranya, setiap hari-hari besar agama Islam, Burhanuddin selalu menyisihkan rezekinya untuk berbagi kepada masyarakat yang kurang mampu seperti anak yatim piatu dan kaum duafa, penggali kubur, bilal jenazah, dan lainnya.

Bahkan, selama dirinya menjabat sebagai Ketua DPC sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Medan, telah memperjuangkan sedikitnya 2.000 masyarakat kurang mampu untuk ditampung dalam program BPJS Kesehatan secara gratis sebagai peserta penerima bantuan iuran (PBI).

Bukan itu saja, untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan mobil ambulans, Burhanuddin juga menyediakan layanan mobil ambulans gratis alias tidak dipungut biaya apapun bagi yang membutuhkannya.

Di bidang olah raga, selama memimpin Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepun telah menggelar beberapa event, seperti Open Tournament Taekwondo se-Pulau Sumatera memperebutkan Piala DPC Partai Demokrat Kota Medan yang digealr di Gelanggang Remaja Kota Medan, Jalan Sutomo, pada 27 Februari 2022.

Tak kurang 200 peserta dari Provinsi Aceh, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jambi serta beberapa daerah di Sumatera Utara seperti Medan, Karo, Binjai, Nias, Dairi, dan beberapa daerah lainnya mengikuti turnamen ini. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/