30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Akhiri Perselingkuhan, Guru Tikam Ibu Guru

GIRSANG- Diduga  terlibat perselingkuhan, Tomson D Butarbutar (47) yang berprofesi sebagai guru SD di SD 091467 Girsang II, nekat menghujamkan pisau belatinya hingga puluhan tusukan dan sayatan kepada rekan seprofesinya Julietta br Silalahi  (47) yang juga Guru di SD tersebut.

Peristiwa ‘Guru Tikam Guru’ ini terjadi dikompleks Perumahan Guru SD 091467 Girsang II, Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Parapat), Kamis (19/1) sekitar pukul 05.15 WIB.

Walau kejadian yang menghebohkan di pagi dinihari itu tidak memakan korban jiwa, namun anak kandung dari Julietta br Silalahi, Hendra Sinaga (20) yang sempat menyaksikan dan melerai kejadian tersebut turut terkapar setelah perutnya dihujami belati dapur milik tersangka, membuat Hendra terlebih dahulu dilarikan ke RS Horas Insani Siantar setelah sempat mengalami pertolongan pertama di RSU Parapat dengan 14 jahitan di sebelah kiri perut.

Sementara sejumlah luka yang dialami Julieta br Silalahi, mengalami luka robek di bagian dagu dengan 6 jahitan, pergelangan tangan kanan 18 jahitan, pergelangan tangan kiri 15 jahitan, jari kelingking kanan 15 jahitan, jari jempol kiri 17 jahitan, jari telunjuk kiri 7 jaringan, jari tengah kiri 28 jaringan, jari manis kiri 10 jaringan, luka sayat di perut sebelah kanan 8.5 Cm dan sejumlah luka sayat dijemari tangan kanan, dengan luka tak beraturan antara 4-10 jahitan di bagian tubuh.

Tak ada yang mengetahui secara persis awal dari kejadian guru tikam guru ini. Warga sekitar dan teman-teman guru sekolah juga bungkam dengan alasan tidak mengetahui kejadian karena berlangsung cepat dan masih gelap. “Suara gaduh dan minta tolong terdengar sekitar pukul 05.00 WIB,” ujar salah seorang suami guru, seprofesi korban dan tersangka.

Namun dari tempat kejadian perkara (TKP), kedua korban bertetangga dan hanya bersebelahan dengan gang jalan disekitar lokasi perumahan guru tersebut. Jarak rumah keduanya hanya berkisar 8 meter.

Tersangka Tomson D Butarbutar kelahiran Taput 01 Oktober 1965 dan lulusan SPG dikenal pendiam dan tinggal menyendiri di perumahan sekolah tersebut. Guru Kelas VI dengan NIP 19580226198082001, pangkat III/c ini, mulai bekerja sebagai guru sejak tanggal 1 Agustus 1986 di SD tersebut dan tidak tinggal satu atap dengan sanak keluarganya.

“Kami tidak tahu, kenapa bapak itu tinggal sendiri disini dan sudah menahun, kalaupun ditanya dia bilang keluarganya di kampung,” ujar teman gurunya di SD 091467 Girsang II.

Lalu korban Julietta br Silalahi  juga salah seorang guru kelas , pangkat II/a, kelahiran Parapat, 6 Juni 1964 ini adalah DII tahun 2008, tinggal bersama suaminya bermarga Sinaga dan anak-anaknya. Hanya saja sang suami, sudah lama mengalami terapi kaki. “Bapak ku kurang sehat dan saat ini semakin trauma setelah kejadian ini,” ujar Dewi br Sinaga, anak korban yang turut menyaksikan kejadian itu.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Parapat Aiptu Benton Tambunan menyebutkan, antara Tomson Dariatman Butarbutar sudah 3 tahun menjalin asmara terselubung alias selingkuh dengan Julietta Br Silalahi. Sementara tersangka ingin sekali mengakhiri hubungan asmara gelapnya itu.

Lebih lanjut, penyebab penganiayaan terhadap kedua korban dengan cara menikam ke 2 ( Dua ) perut korban dikarenakan pelaku sudah emosi dengan SMS korban Julietta Silalahi pada hari  Rabu (18/1) lalu sekira pukul 20.00 WIB, yang dikirim korban. “Jadi na so boi be ro tu jabum, aha do huroa nasalah hubaen tu ho asa sogo roham tu au“ yang artinya “ jadi tidak bisa lagi aku datang ke rumah mu, apa ada yang salah perbuatanku samamu sehingga kau sakit hati samaku“ dan pada pukul 21.30 WIB korban mencoba menghubungi pelaku melalui selulernya. Hal inilah yang membuat pelaku marah hingga terjadi penikaman.(jes/smg)

GIRSANG- Diduga  terlibat perselingkuhan, Tomson D Butarbutar (47) yang berprofesi sebagai guru SD di SD 091467 Girsang II, nekat menghujamkan pisau belatinya hingga puluhan tusukan dan sayatan kepada rekan seprofesinya Julietta br Silalahi  (47) yang juga Guru di SD tersebut.

Peristiwa ‘Guru Tikam Guru’ ini terjadi dikompleks Perumahan Guru SD 091467 Girsang II, Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Parapat), Kamis (19/1) sekitar pukul 05.15 WIB.

Walau kejadian yang menghebohkan di pagi dinihari itu tidak memakan korban jiwa, namun anak kandung dari Julietta br Silalahi, Hendra Sinaga (20) yang sempat menyaksikan dan melerai kejadian tersebut turut terkapar setelah perutnya dihujami belati dapur milik tersangka, membuat Hendra terlebih dahulu dilarikan ke RS Horas Insani Siantar setelah sempat mengalami pertolongan pertama di RSU Parapat dengan 14 jahitan di sebelah kiri perut.

Sementara sejumlah luka yang dialami Julieta br Silalahi, mengalami luka robek di bagian dagu dengan 6 jahitan, pergelangan tangan kanan 18 jahitan, pergelangan tangan kiri 15 jahitan, jari kelingking kanan 15 jahitan, jari jempol kiri 17 jahitan, jari telunjuk kiri 7 jaringan, jari tengah kiri 28 jaringan, jari manis kiri 10 jaringan, luka sayat di perut sebelah kanan 8.5 Cm dan sejumlah luka sayat dijemari tangan kanan, dengan luka tak beraturan antara 4-10 jahitan di bagian tubuh.

Tak ada yang mengetahui secara persis awal dari kejadian guru tikam guru ini. Warga sekitar dan teman-teman guru sekolah juga bungkam dengan alasan tidak mengetahui kejadian karena berlangsung cepat dan masih gelap. “Suara gaduh dan minta tolong terdengar sekitar pukul 05.00 WIB,” ujar salah seorang suami guru, seprofesi korban dan tersangka.

Namun dari tempat kejadian perkara (TKP), kedua korban bertetangga dan hanya bersebelahan dengan gang jalan disekitar lokasi perumahan guru tersebut. Jarak rumah keduanya hanya berkisar 8 meter.

Tersangka Tomson D Butarbutar kelahiran Taput 01 Oktober 1965 dan lulusan SPG dikenal pendiam dan tinggal menyendiri di perumahan sekolah tersebut. Guru Kelas VI dengan NIP 19580226198082001, pangkat III/c ini, mulai bekerja sebagai guru sejak tanggal 1 Agustus 1986 di SD tersebut dan tidak tinggal satu atap dengan sanak keluarganya.

“Kami tidak tahu, kenapa bapak itu tinggal sendiri disini dan sudah menahun, kalaupun ditanya dia bilang keluarganya di kampung,” ujar teman gurunya di SD 091467 Girsang II.

Lalu korban Julietta br Silalahi  juga salah seorang guru kelas , pangkat II/a, kelahiran Parapat, 6 Juni 1964 ini adalah DII tahun 2008, tinggal bersama suaminya bermarga Sinaga dan anak-anaknya. Hanya saja sang suami, sudah lama mengalami terapi kaki. “Bapak ku kurang sehat dan saat ini semakin trauma setelah kejadian ini,” ujar Dewi br Sinaga, anak korban yang turut menyaksikan kejadian itu.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Parapat Aiptu Benton Tambunan menyebutkan, antara Tomson Dariatman Butarbutar sudah 3 tahun menjalin asmara terselubung alias selingkuh dengan Julietta Br Silalahi. Sementara tersangka ingin sekali mengakhiri hubungan asmara gelapnya itu.

Lebih lanjut, penyebab penganiayaan terhadap kedua korban dengan cara menikam ke 2 ( Dua ) perut korban dikarenakan pelaku sudah emosi dengan SMS korban Julietta Silalahi pada hari  Rabu (18/1) lalu sekira pukul 20.00 WIB, yang dikirim korban. “Jadi na so boi be ro tu jabum, aha do huroa nasalah hubaen tu ho asa sogo roham tu au“ yang artinya “ jadi tidak bisa lagi aku datang ke rumah mu, apa ada yang salah perbuatanku samamu sehingga kau sakit hati samaku“ dan pada pukul 21.30 WIB korban mencoba menghubungi pelaku melalui selulernya. Hal inilah yang membuat pelaku marah hingga terjadi penikaman.(jes/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/