25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kerugian Rp3 M, Upaya Atasi Krisis Listrik Terkendala

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tiga tower milik PT PLN (Persero) yang berada di Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, digergaji dan dicuri oleh orang tak dikenal pada 17 Februari 2014, pukul 21.30 WIB. Pihak PLN mengalami kerugian yang ditaksir sekitar Rp3 miliar lebih.

Tidak hanya itu, dampak paling besar akibat tumbangnya tower tersebut membuat  pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalansusu dengan kapasitas 2×200 MW yang sudah beroperasi sejak April 2014 lalu (unit No.2) dan saat ini sedang dalam proses pengujian untuk Unit No.1, terpaksa terganggu operasionalnya. Adapun ketiga member tower digergaji oleh orang tak dikenal (OTK) yakni tower nomor 214, 215 dan 216 (total 3 tower).

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II, Robert Aprianto Purba mengatakan, transmisi 275 kV yang menghubungkan PLTU Pangkalansusu dengan GITET Binjai sepanjang 70 km route sebanyak 217 tower yang sudah beroperasi sejak tanggal 12 April 2014 lalu (untuk sirkit No.1) dan dilanjutkan kemudian dengan beroperasinya sirkit No.2 pada tanggal 24 Desember 2014, harus terhenti penyaluran energinya karena member tower yang hilang (dicuri) dan digergaji tersebut.

Dari penelusuran petugas Polsek Pangkalansusu dan Koramil Pangkalansusu bersama petugas PLN, ditemukan banyaknya member tower (main bracing) yang hilang dicuri orang tak dikenal yang menyebabkan kekuatan struktur tower menjad ilabildan akhirnya roboh yang juga dipengaruhi oleh hujan dan angin.

”Kalau kerigian ketiga tower itu sekitar Rp3 miliar. Nah, langkah awal yang akan ditempuh oleh PLN adalah memasang tower emergency sementara sebanyak lima tower agar dapat segera mengalirkan energy ilistrik ke sub system kelistrikan Sumatera Bagian Utara. Pemasangan kelima tower emergency ini membutuhkan waktu sekitar 6-7hari, mengingat medan yang cukup berat di lapangan, misalnya untukmencapai lokasi tower nomor 216, harus menggunakan perahu karena berada di tengah-tengah areal tambak dan payau,” ujarnya yang juga didampingi Menejer PLTU Pangkalan Susu, M Yusuf.

Upaya yang dilakukan, lanjut Robert, PLN akan membangun tower baru di lokasi pondasi telah ada, karena dianalisa pondasi cukup baik dan kuat memikul beban walau telah roboh dengan memodifikasi chimney pondasi tower yang ada. Desain pondasi menggunakan bore pile kedalaman 14-16 M sampai dengan daya dukung tanah dipersyaratkan yang diteruskan pembuatan pad dan chimney tower yang teruji. (ila/jie/azw)
mampu menopang stub angle tower sebagai struktur awal tower transmisi termasuk apabila terjadi kerusakan tower/kawat konduktor.

Pada kondisi pembangunan tower emergency ini, diharapkan masyarakat tidak beraktifitas terlalu banyak di bawah jaringan transmisi mengingat sifatnya yang sementara berjarak lebih rendah ke tanah dari tower aslinya. Dukungan seluruh pihak termasuk Polri dan TNI maupun warga Desa Pangkalan Pasir diharapkan menunggu penyelesaian pembangunan tower pengganti sudah roboh.

Untuk proses pembangunan tower baru sebagai pengganti tower roboh, akan dimulai dengan membuka semua member tower yang ada dan membersihkan areal pondasi tower yang masih kokoh untuk menopang tower baru. Pada areal chimney tower, stub angle tower akan dibongkar dan diganti dengan stub angle tower yang baru, agar dapat segera dipasang (erection) tower penggantinya. Proses penggantian tower ini tanpa harus membuat pondasi baru, hanya proses cipping untuk penggantian stub angle tower, sementara pondasinya sudah cukup kuat sekalipun memikul beban tower roboh dimaksud.

Diperkirakan, lanjutnya, pembongkaran dan pemasangan 3 tower pengganti membutuhkan waktu 2 bulan bekerja secara parallel pada ketiga lokasi tower roboh dimaksud. Untuk transmisi 275 kV Pangkalan Susu-Binjai operasi sementaranya memakai tower emergency (diperkirakan operasi 25 Februari 2015) dan akan beroperasi seperti sediakala pada tanggal 18 April 2015 mendatang.(ila/jie/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tiga tower milik PT PLN (Persero) yang berada di Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, digergaji dan dicuri oleh orang tak dikenal pada 17 Februari 2014, pukul 21.30 WIB. Pihak PLN mengalami kerugian yang ditaksir sekitar Rp3 miliar lebih.

Tidak hanya itu, dampak paling besar akibat tumbangnya tower tersebut membuat  pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalansusu dengan kapasitas 2×200 MW yang sudah beroperasi sejak April 2014 lalu (unit No.2) dan saat ini sedang dalam proses pengujian untuk Unit No.1, terpaksa terganggu operasionalnya. Adapun ketiga member tower digergaji oleh orang tak dikenal (OTK) yakni tower nomor 214, 215 dan 216 (total 3 tower).

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II, Robert Aprianto Purba mengatakan, transmisi 275 kV yang menghubungkan PLTU Pangkalansusu dengan GITET Binjai sepanjang 70 km route sebanyak 217 tower yang sudah beroperasi sejak tanggal 12 April 2014 lalu (untuk sirkit No.1) dan dilanjutkan kemudian dengan beroperasinya sirkit No.2 pada tanggal 24 Desember 2014, harus terhenti penyaluran energinya karena member tower yang hilang (dicuri) dan digergaji tersebut.

Dari penelusuran petugas Polsek Pangkalansusu dan Koramil Pangkalansusu bersama petugas PLN, ditemukan banyaknya member tower (main bracing) yang hilang dicuri orang tak dikenal yang menyebabkan kekuatan struktur tower menjad ilabildan akhirnya roboh yang juga dipengaruhi oleh hujan dan angin.

”Kalau kerigian ketiga tower itu sekitar Rp3 miliar. Nah, langkah awal yang akan ditempuh oleh PLN adalah memasang tower emergency sementara sebanyak lima tower agar dapat segera mengalirkan energy ilistrik ke sub system kelistrikan Sumatera Bagian Utara. Pemasangan kelima tower emergency ini membutuhkan waktu sekitar 6-7hari, mengingat medan yang cukup berat di lapangan, misalnya untukmencapai lokasi tower nomor 216, harus menggunakan perahu karena berada di tengah-tengah areal tambak dan payau,” ujarnya yang juga didampingi Menejer PLTU Pangkalan Susu, M Yusuf.

Upaya yang dilakukan, lanjut Robert, PLN akan membangun tower baru di lokasi pondasi telah ada, karena dianalisa pondasi cukup baik dan kuat memikul beban walau telah roboh dengan memodifikasi chimney pondasi tower yang ada. Desain pondasi menggunakan bore pile kedalaman 14-16 M sampai dengan daya dukung tanah dipersyaratkan yang diteruskan pembuatan pad dan chimney tower yang teruji. (ila/jie/azw)
mampu menopang stub angle tower sebagai struktur awal tower transmisi termasuk apabila terjadi kerusakan tower/kawat konduktor.

Pada kondisi pembangunan tower emergency ini, diharapkan masyarakat tidak beraktifitas terlalu banyak di bawah jaringan transmisi mengingat sifatnya yang sementara berjarak lebih rendah ke tanah dari tower aslinya. Dukungan seluruh pihak termasuk Polri dan TNI maupun warga Desa Pangkalan Pasir diharapkan menunggu penyelesaian pembangunan tower pengganti sudah roboh.

Untuk proses pembangunan tower baru sebagai pengganti tower roboh, akan dimulai dengan membuka semua member tower yang ada dan membersihkan areal pondasi tower yang masih kokoh untuk menopang tower baru. Pada areal chimney tower, stub angle tower akan dibongkar dan diganti dengan stub angle tower yang baru, agar dapat segera dipasang (erection) tower penggantinya. Proses penggantian tower ini tanpa harus membuat pondasi baru, hanya proses cipping untuk penggantian stub angle tower, sementara pondasinya sudah cukup kuat sekalipun memikul beban tower roboh dimaksud.

Diperkirakan, lanjutnya, pembongkaran dan pemasangan 3 tower pengganti membutuhkan waktu 2 bulan bekerja secara parallel pada ketiga lokasi tower roboh dimaksud. Untuk transmisi 275 kV Pangkalan Susu-Binjai operasi sementaranya memakai tower emergency (diperkirakan operasi 25 Februari 2015) dan akan beroperasi seperti sediakala pada tanggal 18 April 2015 mendatang.(ila/jie/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/