27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Angka Kelahiran Total Ditarget Turun Menjadi 2,28 Anak per Wanita

Foto: Istimewa
Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama pemenang doorprize.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Sosialisasi advokasi dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kembali hadir di Desa Hutarimbaru, Mandailing Natal (Madina), belum lama ini. Pada kesempatan itu Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara, S.Sos, memaparkan Program Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). 

Turut hadir anggota DPR RI, DR. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag,M.Hum,MA, sebagai mitra kerja BKKBN.

Menurut Yusrizal Batubara, Advokasi dan KIE yang dilakukan secara intensif dan terarah dan tepat sasaran merupakan salah satu kegiatan kunci mengubah sikap, perilaku dan sistem nilai. Informasi selalu dibutuhkan dan erat hubungannya dengan pelaksanaan program KB di tengah-tengah masyarakat.

Adapun media Advokasi dan KIE terdiri dari poster, factsheet, umbul-umbul, leaflet dan stiker. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kegiatan Advokasi dan KIE dapat ditempuh melalui berbagai even kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas teknologi elektronik seperti mobil unit penerangan, radio, televisi, maupun internet yang memungkinkan diakses masyarakat secara lebih luas.

“Pemerintah juga telah menetapkan beberapa indikator, seperti penurunan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita, meningkatkan pemakaian alat/obat kontrasepsi dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani dari 11,4 persen menjadi 9,91 persen,” ujar Yusrizal Batubara.

Sasaran tersebut, sambungnya, tidak mungkin akan tercapai jika hanya mengandalkan BKKBN. Tetapi perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya.

Seluruh tamu undangan yang hadir tetap semangat. Pasalnya panitia menyiapkan doorprize di penghujung acara. (rel)

Foto: Istimewa
Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama pemenang doorprize.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Sosialisasi advokasi dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kembali hadir di Desa Hutarimbaru, Mandailing Natal (Madina), belum lama ini. Pada kesempatan itu Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara, S.Sos, memaparkan Program Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). 

Turut hadir anggota DPR RI, DR. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag,M.Hum,MA, sebagai mitra kerja BKKBN.

Menurut Yusrizal Batubara, Advokasi dan KIE yang dilakukan secara intensif dan terarah dan tepat sasaran merupakan salah satu kegiatan kunci mengubah sikap, perilaku dan sistem nilai. Informasi selalu dibutuhkan dan erat hubungannya dengan pelaksanaan program KB di tengah-tengah masyarakat.

Adapun media Advokasi dan KIE terdiri dari poster, factsheet, umbul-umbul, leaflet dan stiker. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kegiatan Advokasi dan KIE dapat ditempuh melalui berbagai even kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas teknologi elektronik seperti mobil unit penerangan, radio, televisi, maupun internet yang memungkinkan diakses masyarakat secara lebih luas.

“Pemerintah juga telah menetapkan beberapa indikator, seperti penurunan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita, meningkatkan pemakaian alat/obat kontrasepsi dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani dari 11,4 persen menjadi 9,91 persen,” ujar Yusrizal Batubara.

Sasaran tersebut, sambungnya, tidak mungkin akan tercapai jika hanya mengandalkan BKKBN. Tetapi perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya.

Seluruh tamu undangan yang hadir tetap semangat. Pasalnya panitia menyiapkan doorprize di penghujung acara. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/