BINJAI- Situasi Balai Kota Binjai belakangan ini terasa tegang dan mencekam. Kepanikan kian ketara setelah beberapa pejabat hilir mudik memasuki ruangan Sekdako Binjai dan Wali Kota Binjai.
Sikap panik ditunjukkan para pejabat Pemko Binjai ini bukan tidak beralasan. Ternyata, dana bantuan daerah bawahan (BDB) yang dikucurkan Pemprovsu disunat 30 persen, sehingga mengakibatkan sejumlah pekerjaan atau pembangunan di Kota Binjai dibatalkan.
“Itulah, setelah semua program dibuat, ternyata ada pemangkasan anggaran dilakukan Pemprovsu terhadap dana BDB Kota Binjai sehingga terjadai perubahan pekerjaan dalam sektor pembangunan di Kota Binjai,” kata Kabid Saranaa dan Prasarana Bapeda Binjai Zulfan, kemarin.
Dijelaskan dia, sebelumnya Pemko Binjai menerima dana BDB sebesar Rp92 miliar, kemudian dipangkas 30 persen menjadi Rp62 miliar. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap sejumlah item pekerjaan yang sudah dianggarkan melalui dana bantuan tersebut.
“Karena sudah dianggarkan makanya kita sibuk untuk mengubah kembali format yang ada, bahkan sejumlah pekerjaan di Dinas PU dicoret untuk penyesuaian anggaran yang ada,” ungkapnya.
Kondisi ini diperparah dengan munculnya reaksi dari sejumlah rekanan yang sudah terlebih dahulu menyetorkan sejumlah dana untuk mendapatkan proyek yang diinginkan. “Akibat pemangkasan dana BDB ini, banyak rekanan yang meminta jatah proyek mereka di sejumlah SKPD setelah menyetorkan uang terlebih dulu. Karena dampak dari pemangkasan bantuan ini, sejumlah proyek batal dikerjakan,” kata salah seorang rekanan mengaku Yusuf (46).
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PU Binjai Nanang, ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, sejauh ini tidak ada satupun pekerjaan di bidangnya yang dicoret. “Punya kita tidak ada yang dicoret, semuanya berjalan lancar,” ucapnya.
Sedangkan Kabid Cipta Karya Dinas PU Binjai Husni, mengaku belum mendapat kabar terkait pemotongan dana BDB dan pembatalan sejumlah pekerjaan di tempatnya. “Saya belum dapat kabar, nantilah kita konfirmasi lagi,” tutupnya. (ndi)
