PAGAR MERBAU, SUMUTPOS.CO – Penyebab keracunan di acara hajatan yang digelar di rumah Andi (45), yang menyebabkan tewasnya Misriani (45), masih misterius. Karena ada undangan tidak keracunan meski ikut menyantap hidangan. Anehnya lagi, undangan yang belum makan juga jatuh sakit.
Dasar itulah muncul pemikiran pada masyarakat disana, bahwa musibah tersebut adalah bala. “Mungkin ini bala. Soalnya acara digelar tanpa pelaksanaan kenduri bulan Suro, layaknya tradisi yang telah dilakukan selama ini,” kata seorang warga.
Menurut Kapolsek Pagar Merbau, AKP Syafrial Koto, apa yang dipikirkan masyarakat adalah sah-sah saja. Namun atas dasar proses hukum, pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan.
Dikatakannya, saat ini telah ada dua saksi dimintai keterangan. Saksi pertama yakni korban yang dirawat di RSUD Deli Serdang, sedangkan satu lagi yang dirawat di RSU Sari Mutiara.
“Kalau ada warga yang membuat laporan pasti kita terima, tapi hingga saat ini belum ada laporan. Begitu juga dengan keluarga korban tewas, telah membuat surat pernyataan menerima kejadian dengan ikhlas,” sebut Kapolsek.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Deli Serdang, dr Ade mengaku jika pihaknya masih fokus penanggulangan korban saja. “Kita fokus penanggulangan. Kita buka ada membuka posko di Pustu Desa Sumberjo, Puskesmas Pagar Merbau dan RSUD Deli Serdang,” sebutnya.
Terkait muntahan dan bekas makanan yang dibawa ke Laboratorium Dinas Kesehatan Propinsi, dipastikannya tidak bisa dijadikan sample. Dalihnya, muntahan dan bekas makanan telah bercampur zat lain.
“Kendurinya kan hari Sabtu (15/10) sedangkan sample yang diambil hari Senin (17/10) dan sudah bercampur dengan zat lain,” ujarnya sembari menambahkan, untuk menjadi sample tidak boleh lebih dari 1×24 jam. (man/ras)