25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Manajemen BSM Minta Maaf

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Manajemen Binjai Supermall (BSM) selaku pemilik lokasi acara safari salah satu perusahaan pembiayaan yang berujung mendapat kecaman dari masyarakat, meminta maaf.

Soalnya, penyelenggara yang merupakan salah satu perusahaan leasing ter nama itu melalui Event Organizer Trois menampilkan model waria. Mewakili manajemen, Manajer Marketing Communication BSM, Diniasih Nasution memohon maaf atas kejadian tersebut.

Kejadian ini, kata dia, tak disangka-sangka karena penampilan model waria. Sebab, penampilan tersebut tidak ada dalam jadwal saat permohonan tempat, agenda dan sewaktu dilayangkan ke manajemen BSM.

“BSM memohon maaf, dan menyesalkan ini. Kami sangat terkejut dengan performance yang ditampilkan dalam kegiatan safari salah satu perusahaan pembiayaan yang berlangsung di BSM 12-14 Oktober di pelataran parkir yang digelar sebagai penyelenggara dan penanggungjawab,” kata Diniasih di BSM, Jumat (19/10).

Menurut Diniasih, BSM yang merupakan bagian dari Lippo Grup selama ini punya standart nilai atas entertain yang akan ditampilkan. Di antaranya, menjunjung nilai-nilai agama, norma kesusilaan dan kearifan lokal demi hubungan yang harmonis di masyarakat. Selain saranan hiburan, BSM juga berupaya memberikan nilai positif untuk masyarakat.

“Atas kejadian ini Binjai Supermall dan Lippo Mall akan melalukan evaluasi terhadap prosedur dan aturan yang berlaku untuk setiap penyelenggaraan kegaiatan yang bekerjasama dengan pihak ketiga. BSM akan lebih selektif dan optimal melakukan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” kata dia.

“BSM mengapresiasi dan terima kasih kepada MUI Binjai, BKM Masjid Agung, Aliansi Ormas Islam Binjai, Kepolisian dan Pemko Binjai,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum MUI Kota Binjai, H Jafar Sidiq, menyebut bahwa kontroversi dan polemik yang ditimbulkan dari kegiatan salah satu perusahaan pembiayaan itu, merupakan bagian dari respon positif masyarakat dalam menjaga dan melindungi nilai dan norma ke-Islaman.

Atas dasar itu, dia meminta pihak penyelenggara, panitia pelaksana dan fasilitator acara menjadikan persoalan itu sebagai pelajaran. Kedepannya, ketiga pihak terkait lebih selektif dalam menampilkan kegiatan promosi produk, memperhatikan nilai dan kearifan lokal serta meningkatkan koordinasi lintas kelembagaan.

“Sebagai ulama dan Umat Islam, kami tidak pernah mencampuri bisnis anda. Namun, kami tetap meminta anda agar tidak menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan. Terutama dengan cara melanggar hukum syariat hingga melukai hati umat Islam,” ujarnya.

Diketahui, ratusan orang dalam Aliansi Ormas Islam mengecam acara safari salah satu perusahaan pembiayaan di Gedung Lantai II BSM yang menampilkan berbau Lesbian, Guy, Bisexual dan Transgender (LGBT) dengan menggunakan jasa waria sebagai model-model.

Ratusan massa mendesak penyelenggara, pelaksana dan fasilitator meminta maaf secara terbuka kepada para ulama dan umat Islam se-Kota Binjai.

Kecaman keras ini bermula ketika masyarakat mengetahui pada acara. Panitia pelaksana kegiatan safari perusahaan pembiayaan dianggap mempertonton penampilan Show kaum LGBT. Massa merasa kegiatan itu tidak mendidik dan merusak moral masyarakat.

Permasalahan ini sempat dibahas dalam pertemuan antara perwakilan pengurus lintas Ormas Islam dan badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Kota Binjai dengan Manajemen BSM, perwakilan FIF Group dan panitia pelaksana kegiatan (Trois Even Organizer) di Kantor Manajemen Binjai Super Mall. Bahkan, massa semakin memanas ketika terjadi pertemuan yang difasilitasi MUI Binjai. (ted/han)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Manajemen Binjai Supermall (BSM) selaku pemilik lokasi acara safari salah satu perusahaan pembiayaan yang berujung mendapat kecaman dari masyarakat, meminta maaf.

Soalnya, penyelenggara yang merupakan salah satu perusahaan leasing ter nama itu melalui Event Organizer Trois menampilkan model waria. Mewakili manajemen, Manajer Marketing Communication BSM, Diniasih Nasution memohon maaf atas kejadian tersebut.

Kejadian ini, kata dia, tak disangka-sangka karena penampilan model waria. Sebab, penampilan tersebut tidak ada dalam jadwal saat permohonan tempat, agenda dan sewaktu dilayangkan ke manajemen BSM.

“BSM memohon maaf, dan menyesalkan ini. Kami sangat terkejut dengan performance yang ditampilkan dalam kegiatan safari salah satu perusahaan pembiayaan yang berlangsung di BSM 12-14 Oktober di pelataran parkir yang digelar sebagai penyelenggara dan penanggungjawab,” kata Diniasih di BSM, Jumat (19/10).

Menurut Diniasih, BSM yang merupakan bagian dari Lippo Grup selama ini punya standart nilai atas entertain yang akan ditampilkan. Di antaranya, menjunjung nilai-nilai agama, norma kesusilaan dan kearifan lokal demi hubungan yang harmonis di masyarakat. Selain saranan hiburan, BSM juga berupaya memberikan nilai positif untuk masyarakat.

“Atas kejadian ini Binjai Supermall dan Lippo Mall akan melalukan evaluasi terhadap prosedur dan aturan yang berlaku untuk setiap penyelenggaraan kegaiatan yang bekerjasama dengan pihak ketiga. BSM akan lebih selektif dan optimal melakukan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” kata dia.

“BSM mengapresiasi dan terima kasih kepada MUI Binjai, BKM Masjid Agung, Aliansi Ormas Islam Binjai, Kepolisian dan Pemko Binjai,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum MUI Kota Binjai, H Jafar Sidiq, menyebut bahwa kontroversi dan polemik yang ditimbulkan dari kegiatan salah satu perusahaan pembiayaan itu, merupakan bagian dari respon positif masyarakat dalam menjaga dan melindungi nilai dan norma ke-Islaman.

Atas dasar itu, dia meminta pihak penyelenggara, panitia pelaksana dan fasilitator acara menjadikan persoalan itu sebagai pelajaran. Kedepannya, ketiga pihak terkait lebih selektif dalam menampilkan kegiatan promosi produk, memperhatikan nilai dan kearifan lokal serta meningkatkan koordinasi lintas kelembagaan.

“Sebagai ulama dan Umat Islam, kami tidak pernah mencampuri bisnis anda. Namun, kami tetap meminta anda agar tidak menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan. Terutama dengan cara melanggar hukum syariat hingga melukai hati umat Islam,” ujarnya.

Diketahui, ratusan orang dalam Aliansi Ormas Islam mengecam acara safari salah satu perusahaan pembiayaan di Gedung Lantai II BSM yang menampilkan berbau Lesbian, Guy, Bisexual dan Transgender (LGBT) dengan menggunakan jasa waria sebagai model-model.

Ratusan massa mendesak penyelenggara, pelaksana dan fasilitator meminta maaf secara terbuka kepada para ulama dan umat Islam se-Kota Binjai.

Kecaman keras ini bermula ketika masyarakat mengetahui pada acara. Panitia pelaksana kegiatan safari perusahaan pembiayaan dianggap mempertonton penampilan Show kaum LGBT. Massa merasa kegiatan itu tidak mendidik dan merusak moral masyarakat.

Permasalahan ini sempat dibahas dalam pertemuan antara perwakilan pengurus lintas Ormas Islam dan badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Kota Binjai dengan Manajemen BSM, perwakilan FIF Group dan panitia pelaksana kegiatan (Trois Even Organizer) di Kantor Manajemen Binjai Super Mall. Bahkan, massa semakin memanas ketika terjadi pertemuan yang difasilitasi MUI Binjai. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/