Bupati dan Wakil Bupati Langkat terpilih, Ngogesa Sitepu dan Sulistianto, akhirnya dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho. Dari pelantikan itu, duet pemimpin Langkat itu langsung diberi tugas menantang. Yakni, menuntaskan masalah tower PLN.
Ya, kemarin Gubsu atas nama Presiden RI melantik Ngogesa dan Sulistianto sebagai Bupati dan Wakil Bupati Langkat periode 2014-2019. Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Langkat yang dipimpin Ketua DPRD Rudi Hartono Bangun. Usai pelantikan Gatot Pujo Nugroho langsung memberi tugas agar Ngogesa ikut menuntaskan masalah pembangunan tower transmisi PLN yang hingga kini masih terkendala.
Gubsu dalam sambutannya mengingatkan agar dalam masa jabatan yang kedua kalinya dapat menjadi tambahan motivasi bagi Ngogesa untuk berbuat lebih baik bagi masyarakat. Pelantikan,kata Gubsu, merupakan puncak proses Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Langkat yang berlangsung pada 23 Oktober 2013. Sebanyak 700 ribu warga menggunakan hak pilih mereka atau melebihi 70 persen pemilih di mana pasangan ini unggul dari 3 pasangan calon dengan perolehan suara 62 persen.
Gubsu mengungkapkan harapannya agar tingkat partisipasi pemilih yang sudah cukup baik dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan pada Pemilu mendatang. Gubsu meminta bupati dan wakil dapat aktif mendorong suksesnya agenda politik nasional Pemilu yang digelar April nanti.
Prosesi pelantikan diawali dengan pengambilan sumpah jabatan, pemasangan tanda pangkat, penyematan tanda jabatan serta penyerahan keputusan Mendagri. Gubsu dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan terimakasih kepada wakil Bupati terdahulu, Budiono yang sudah mendampingi bupati selama 5 tahun. “Kepada kandidat yang belum berhasil agar berjiwa besar mendukung kepemimpinan selama 5 tahun mendatang,” katanya.
Seperti diketahui, masalah listrik menjadi sesuatu yang pelik. Langkat disebut sebagai salahsatu daerah yang bermasalah terkait pembangunan tower.
Setidaknya pembangunan tujuh tower transmisi PLN di wilayah Gebang dan Pangkalansusu belum tuntas. Kendala dari tower-tower itu adalah pada ganti rugi lahan sehingga PLTU Pangkalansusu belum bisa melakukan serangkaian uji coba penyaluran daya dari mesin pembangkit di Pangkalansusu.
“Saya minta Bupati dapat memfasilitasi dan melakukan supervisi agar tujuh tower transmisi dapat segera berdiri. Agar PLTU Pangkalansusu dapat segera memasok listrik guna mengurangi defisit listrik Sumut,” ujar Gubsu.
Gubsu meminta Ngogesa dapat mempercepat berdirinya tower melalui upaya persuasif penyadaran kepada masyarakat. Pembangunan tower-tower tersebut menurutnya menjadi penentu operasional PLTU Pangkalansusu dalam upaya mengatasi krisis listrik di Sumut.
Saat ini PLN sudah menandatangani kesepakatan dengan TNI untuk pengamanan pembangunan tower yang sangat vital untuk mengalirkan listrik dari PLTU Pangkalansusu. Dari pembangkit yang baru selesai dibangun ini diharapkan menghasilkan pasokan 2×200 MW yang sangat signifikan dalam mengurangi defisit listrik di Sumut.
Sebagaimana diketahui operasional PLTU Pangkalansusu terhambat aksi pencurian transmisi dan persoalan pembebasan lahan. PLN menargetkan Maret ini tujuh tower dapat berdiri sehingga uji coba dapat segera dilakukan dan diharapkan Oktober tahun ini, pasokan listrik di Sumut sudah bertambah dari PLTU Pangkalansusu.
Gubsu dalam kesempatan itu juga mengungkapkan persoalan krisis energi di Sumut yang sangat mengganggu sendi kehidupan warga masyarakat. Akibat kerusakan pembangkit listrik di Belawan dan Labuhanangin saat ini, Sumut kembali mengalami defisit listrik 150 MW pada siang hari dan 200-250 MW pada malam hari hingga menyebabkan pemadaman bergilir pelanggan rumah tangga, perkantoran maupun industri.
Pelantikan dihadiri Wakil Gubsu H T Erry Nuradi, para bupati walil kota diantaranya Wali Kota Binjai, wali Kota Tebingtinggi, Bupati Labuhanbatu Utara, Bupati Batubara, Wali Kota Tanjungbalai, Wabup Serdang Bedagai, Wabup Dairi, Bupati Aceh Tamiang, Ketua PSSI Johar Arifin, Ketua MUI Abdullah Syah, Tuan Guru Babussaman, Pemangku Adat Kesultanan Langkat Abdul Azis, dan pengurus Golkar Leo Nababan serta Ajib Shah. (rud/jie/rbb)