32.9 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Kapal Kayu Pembawa PMI Ilegal Karam di Selat Malaka, 88 Orang Selamat, 2 Tewas

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kapal yang mengangkut 90 Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen alias ilegal dari Tanjungbalai, menuju Malaysia, tenggelam di Perairan Tanjung Api, Selat Malaka, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (19/3). Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan SAR Nasional (Basarnas), dua orang tewas dalam insiden tenggelamnya kapal tersebut.

Komandan Pos Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungbalai-Asahan, Ady Pandawa membenarkan peristiwa tersebut Kejadian itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (19/3). “Laporan yang kami terima, ada kapal kayu nelayan bermuatan 90 orang termasuk PMI ilegal, berangkat dari wilayah perairan Asahan menuju Malaysia karam. Saat ini masih proses evakuasi,” kata Ady Pandawa.

Dia melanjutkan, Tim SAR telah mengevakuasi seluruh penumpang termasuk tekong, dan anak buah kapal dalam musibah kapal karam pengangkut calon PMI ilegal. Dari 90 orang yang dievakuasi, dua orang meninggal saat evakasi dari Perairan Asahan.

“Pagi ini sudah kita evakuasi semua, pencarian selesai. Jadi jumlah seluruh orang yang berada di atas kapal termasuk tekong, abk dan penumpang PMI, itu berjumlah 90 orang,” kata Komandan Pos Basarnas TBA, Ady Pandawa dikonfirmasi wartawan, Minggu (20/3).

Saat ini, seluruh penumpang kapal tersebut berada di Polres Asahan untuk pendataan bersama petugas Keimigrasian dan perlindungan pekerja migran. Sementara itu korban meninggal dunia berada di rumah sakit umum (RSU) Kota Tanjungbalai. “Meninggal dunia ada dua orang, ketika kami evakuasi sudah meninggal,” jelasnya.

Ady melanjutkan saat dievakuasi sebagian penumpang terombang ambing di laut menggunakan pelampung maupun jerigen. “Namun ada sebagian lagi yang waktu kita datang untuk menyelamatkan sudah on board di kapal nelayan. Karena si nelayan ini ke laut mencari ikan makanya mereka yang diselamatkan ini ikut dengan si nelayan dulu mencari ikan. Namun kapal itu kita datangi untuk menjemput para PMI, pagi ini seluruh korban penumpang kapal sudah kembali,” kata dia.

Dia melanjutkan adapun lokasi kapal karam tersebut berada sekitar 31 mil ke arah timur dari pelabuhan Panton Bagan Asahan di Kabupaten Asahan, Sumut. Dengan demikian, seluruh operasi pencarian terhadap penumpang kapal kayu nelayan bermuatan PMI ini dinyatakan selesai.

Sementara, Kasubbag Humas Basarnas, Yusuf Latif mendapatkan informasi bahwa operasi penyelamatan dan pertolongan terhadap para korban telah selesai. Sebanyak 87 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Sedangkan dua orang, dikabarkan meninggal dunia. “Pukul 16.25 WIB, RB 301 berhasil melakukan evakuasi 63 orang PMI (61 orang dalam keadaan selamat dan 2 orang dalam keadaan MD),” kata Yusuf dalam keterangannya, Minggu (20/3).

“Kemudian, pukul 21.35 WIB, KN SAR Sanjaya 248 melakukan evakuasi 22 orang PMI dalam keadaan selamat dan telah sandar di Dermaga Panthon TBA,” sambungnya.

Yusuf mengaku mendapat informasi, ada sebanyak 89 penumpang yang ada di kapal tersebut. Sebanyak 83 orang selamat dan dua meninggal telah berhasil dievakuasi ke kapal Basarnas. Sedangkan empat penumpang lainnya, dikabarkan dievakuasi oleh kapal nelayan pencari ikan. “Jumlah POB 89 orang. Selamat 83, meninggal dunia dua orang. Diduga ikut kapal nelayan mencari ikan, 4 orang,” ungkap Yusuf.

Belum diketahui dengan pasti penyebab karamnya kapal pengangkut imigran asal Indonesia tersebut. Hingga saat ini, Basarnas dan sejumlah unsur lainnya masih melakukan pendataan dan permintaan lebih lanjut. (dtc/jpc)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kapal yang mengangkut 90 Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen alias ilegal dari Tanjungbalai, menuju Malaysia, tenggelam di Perairan Tanjung Api, Selat Malaka, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (19/3). Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan SAR Nasional (Basarnas), dua orang tewas dalam insiden tenggelamnya kapal tersebut.

Komandan Pos Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungbalai-Asahan, Ady Pandawa membenarkan peristiwa tersebut Kejadian itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (19/3). “Laporan yang kami terima, ada kapal kayu nelayan bermuatan 90 orang termasuk PMI ilegal, berangkat dari wilayah perairan Asahan menuju Malaysia karam. Saat ini masih proses evakuasi,” kata Ady Pandawa.

Dia melanjutkan, Tim SAR telah mengevakuasi seluruh penumpang termasuk tekong, dan anak buah kapal dalam musibah kapal karam pengangkut calon PMI ilegal. Dari 90 orang yang dievakuasi, dua orang meninggal saat evakasi dari Perairan Asahan.

“Pagi ini sudah kita evakuasi semua, pencarian selesai. Jadi jumlah seluruh orang yang berada di atas kapal termasuk tekong, abk dan penumpang PMI, itu berjumlah 90 orang,” kata Komandan Pos Basarnas TBA, Ady Pandawa dikonfirmasi wartawan, Minggu (20/3).

Saat ini, seluruh penumpang kapal tersebut berada di Polres Asahan untuk pendataan bersama petugas Keimigrasian dan perlindungan pekerja migran. Sementara itu korban meninggal dunia berada di rumah sakit umum (RSU) Kota Tanjungbalai. “Meninggal dunia ada dua orang, ketika kami evakuasi sudah meninggal,” jelasnya.

Ady melanjutkan saat dievakuasi sebagian penumpang terombang ambing di laut menggunakan pelampung maupun jerigen. “Namun ada sebagian lagi yang waktu kita datang untuk menyelamatkan sudah on board di kapal nelayan. Karena si nelayan ini ke laut mencari ikan makanya mereka yang diselamatkan ini ikut dengan si nelayan dulu mencari ikan. Namun kapal itu kita datangi untuk menjemput para PMI, pagi ini seluruh korban penumpang kapal sudah kembali,” kata dia.

Dia melanjutkan adapun lokasi kapal karam tersebut berada sekitar 31 mil ke arah timur dari pelabuhan Panton Bagan Asahan di Kabupaten Asahan, Sumut. Dengan demikian, seluruh operasi pencarian terhadap penumpang kapal kayu nelayan bermuatan PMI ini dinyatakan selesai.

Sementara, Kasubbag Humas Basarnas, Yusuf Latif mendapatkan informasi bahwa operasi penyelamatan dan pertolongan terhadap para korban telah selesai. Sebanyak 87 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Sedangkan dua orang, dikabarkan meninggal dunia. “Pukul 16.25 WIB, RB 301 berhasil melakukan evakuasi 63 orang PMI (61 orang dalam keadaan selamat dan 2 orang dalam keadaan MD),” kata Yusuf dalam keterangannya, Minggu (20/3).

“Kemudian, pukul 21.35 WIB, KN SAR Sanjaya 248 melakukan evakuasi 22 orang PMI dalam keadaan selamat dan telah sandar di Dermaga Panthon TBA,” sambungnya.

Yusuf mengaku mendapat informasi, ada sebanyak 89 penumpang yang ada di kapal tersebut. Sebanyak 83 orang selamat dan dua meninggal telah berhasil dievakuasi ke kapal Basarnas. Sedangkan empat penumpang lainnya, dikabarkan dievakuasi oleh kapal nelayan pencari ikan. “Jumlah POB 89 orang. Selamat 83, meninggal dunia dua orang. Diduga ikut kapal nelayan mencari ikan, 4 orang,” ungkap Yusuf.

Belum diketahui dengan pasti penyebab karamnya kapal pengangkut imigran asal Indonesia tersebut. Hingga saat ini, Basarnas dan sejumlah unsur lainnya masih melakukan pendataan dan permintaan lebih lanjut. (dtc/jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/