30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Dua SD Negeri Direndam Banjir Selama 4 Hari

SERGAI- Ratusan siwa di dia Sekolah Dasar (SD) Negeri 102041 dan 102020 di Dusun VIII, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Sergai tidak bisa belajar mengajar secara normal, sebab sekolahnya sudah empat  hari terendam banjir setinggi 20 centimeter, Jumat (20/4)

Seorang guru pengajar SD di 102020, Ida (28) mengatakan kondisi banjir ini sudah  4 hari sejak di guyur hujan selama 3 hari berturut,  terhitung pada Senin hingga Kamis (19/4)  kemarin, curah hujan tinggu membuat halaman sekolahnya terendam.

Akibat kondisi tersebut, paparnya proses belajar mengajar terganggu, sejumlah siswa lebih suka bermain air, pada saat jam istirahat. Bahkan, lebih suka  bermain air dan tak jarang baju seragamnya basah kuyup akibat bermain, dan tidak bisa  melanjutkan pelajaran.

“Kondisi seperti ini bukan baru ini saja terjadi bahkan sekolah ini sudah menjadi langganan banjir setiap kalinya turun hujan di karenakan saluran pembuangan tumpat, para guru harus mengantisipasi jika hujan turun, pasti ruangan kelas terendam saat hanya sekitar 4 centimeter saja air masuk ke ruang kelas,” terang guru pengajar.

Camat Sei Rampah, Drs Fajar Simbolon mengatakan dirinya akan segera mengecek lokasi terendam banjir tersebut. “Saya belum mengatahui karena belum ada melaporkannya,” sebutnya. (mag-16)

SERGAI- Ratusan siwa di dia Sekolah Dasar (SD) Negeri 102041 dan 102020 di Dusun VIII, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Sergai tidak bisa belajar mengajar secara normal, sebab sekolahnya sudah empat  hari terendam banjir setinggi 20 centimeter, Jumat (20/4)

Seorang guru pengajar SD di 102020, Ida (28) mengatakan kondisi banjir ini sudah  4 hari sejak di guyur hujan selama 3 hari berturut,  terhitung pada Senin hingga Kamis (19/4)  kemarin, curah hujan tinggu membuat halaman sekolahnya terendam.

Akibat kondisi tersebut, paparnya proses belajar mengajar terganggu, sejumlah siswa lebih suka bermain air, pada saat jam istirahat. Bahkan, lebih suka  bermain air dan tak jarang baju seragamnya basah kuyup akibat bermain, dan tidak bisa  melanjutkan pelajaran.

“Kondisi seperti ini bukan baru ini saja terjadi bahkan sekolah ini sudah menjadi langganan banjir setiap kalinya turun hujan di karenakan saluran pembuangan tumpat, para guru harus mengantisipasi jika hujan turun, pasti ruangan kelas terendam saat hanya sekitar 4 centimeter saja air masuk ke ruang kelas,” terang guru pengajar.

Camat Sei Rampah, Drs Fajar Simbolon mengatakan dirinya akan segera mengecek lokasi terendam banjir tersebut. “Saya belum mengatahui karena belum ada melaporkannya,” sebutnya. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/