24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

“Saya Berjanji Akan Mencium Lutut Pak Camat”

Foto: Zaid/Metro Langlat/JPNN Mantan juara tinju nasional disel setelah nonjok Camat Sei Lepan.
Foto: Zaid/Metro Langlat/JPNN
Mantan juara tinju nasional, HM Kasim, disel karena meninju dan menyeret-nyeret Camat Sei Lepan.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Dua hari meringkuk di sel tahanan Polres Langkat, HM Kasim (64) sudah punya 5 murid tinju. Namun, mantan petinju era 70-an itu tak ingin masa tuanya dilalui di penjara dan berharap mendapat maaf atas aksinya meninju wajah Camat Sei Lepan.

Permintaan itu disampaikan kakek 4 cucu itu saat kru koran ini menemuinya di balik jeruji sel Polres Langkat, kemarin (20/8). Kasim mengakui, dia mantan petinju kelas berat ringan (79 kg).

”Ya Pak. Saya memang bekas petinju dan saya belajar tinju itu dimulai di Jawa Tengah atau Purwokerto. Saya sudah keliling Indonesia dan bahkan juga sudah sampai ke Hongkong, Thailand dan Bangkok. Semua itu waktu masa saya jadi petinju. Ya ikut apa kata promotor. Tapi di masa tua saya sekarang, jualan kecil-kecilan sebagai pembuat keripik ubi,” urainya semangat.

Namun mimik wajahnya berubah saat disinggung penyebab dia dipenjara. ”Saya dengar anak-anak mau buat lomba sampan dan udah kirim proposal sama camat, tapi camat tak menggubrisnya. Menurut anak-anak kampung itu, berbeda dari camat-camat sebelumnya yang sangat respon kalau dengan warga sekitarnya. Saya merasa kesal dengan camat dari cerita anak-anak. Saya yang tukang keripik aja sering membantu kegiatan anak-anak di Kampung Tangkahan Lagan ini. Kok camat tak peduli,” jelasnya.

Karena itulah, kata dia, tanpa banyak tanya dirinya langsung mendatangi camat. Kebetulan camat itu bertetangga dengan dirinya. ”Begitu ketemu, saya panggil dia. ‘To sini kau!’ dan langsung aja kutarik kerah bajunya dan kutonjok mukanya. Entah bagaimana lalu banyak orang yang memisah kami, ya gitulah Mas,” bebernya.

”Saya khilaf dan mengakui salahku Mas. Jadi tolonglah Mas tulis kalau aku minta maaf sama camat dan berharap camat mau memberi maaf. Mau cabut aduannya dan saya berjanji akan mencium lutut Pak Camat itu Mas,” seriusnya.

“Tolong ya Mas. Saya juga heran kok saya sampai berbuat seperti itu sama Pak Camat. Padahal camat kan bapak warga, jadi tak pantaslah saya begitu sama dia. Tapi Mas, bukan saya membela diri, saya tidak meninjunya tapi cuma sekedar nonjok aja pake jari dan itu pun saya akui salah dan minta maaf sama Pak Camat,” paparnya.

Masih kata suami Hj. Jumidah yang menetap di Tangkahanlagan itu, kalaupun dirinya harus mencuci kaki Pak Camat dengan air suci, ia mau saja. ”Saya salah besar sama dia, tak enak dihari tua saya harus hidup di penjara gini Mas,” harapnya.

Namun ada yang unik. Baru 2 hari di sel Polres Langkat, Kasim sudah memiliki 5 murid. “Baru dua hari di penjara ini, saya juga menyempatkan diri mengajari kawan-kawan di penjara ini belajar tinju. Ada 5 orang yang belajar Mas, jadi murid lah ceritanya. Ya itung-itung ngilangi suntuk di sinilah Mas. Apalagi sampai sekarang aku juga belum diverbal (diperiksa, red) sama polisi kok,” ujar Kasim.  (zd/trg/bd)

Foto: Zaid/Metro Langlat/JPNN Mantan juara tinju nasional disel setelah nonjok Camat Sei Lepan.
Foto: Zaid/Metro Langlat/JPNN
Mantan juara tinju nasional, HM Kasim, disel karena meninju dan menyeret-nyeret Camat Sei Lepan.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Dua hari meringkuk di sel tahanan Polres Langkat, HM Kasim (64) sudah punya 5 murid tinju. Namun, mantan petinju era 70-an itu tak ingin masa tuanya dilalui di penjara dan berharap mendapat maaf atas aksinya meninju wajah Camat Sei Lepan.

Permintaan itu disampaikan kakek 4 cucu itu saat kru koran ini menemuinya di balik jeruji sel Polres Langkat, kemarin (20/8). Kasim mengakui, dia mantan petinju kelas berat ringan (79 kg).

”Ya Pak. Saya memang bekas petinju dan saya belajar tinju itu dimulai di Jawa Tengah atau Purwokerto. Saya sudah keliling Indonesia dan bahkan juga sudah sampai ke Hongkong, Thailand dan Bangkok. Semua itu waktu masa saya jadi petinju. Ya ikut apa kata promotor. Tapi di masa tua saya sekarang, jualan kecil-kecilan sebagai pembuat keripik ubi,” urainya semangat.

Namun mimik wajahnya berubah saat disinggung penyebab dia dipenjara. ”Saya dengar anak-anak mau buat lomba sampan dan udah kirim proposal sama camat, tapi camat tak menggubrisnya. Menurut anak-anak kampung itu, berbeda dari camat-camat sebelumnya yang sangat respon kalau dengan warga sekitarnya. Saya merasa kesal dengan camat dari cerita anak-anak. Saya yang tukang keripik aja sering membantu kegiatan anak-anak di Kampung Tangkahan Lagan ini. Kok camat tak peduli,” jelasnya.

Karena itulah, kata dia, tanpa banyak tanya dirinya langsung mendatangi camat. Kebetulan camat itu bertetangga dengan dirinya. ”Begitu ketemu, saya panggil dia. ‘To sini kau!’ dan langsung aja kutarik kerah bajunya dan kutonjok mukanya. Entah bagaimana lalu banyak orang yang memisah kami, ya gitulah Mas,” bebernya.

”Saya khilaf dan mengakui salahku Mas. Jadi tolonglah Mas tulis kalau aku minta maaf sama camat dan berharap camat mau memberi maaf. Mau cabut aduannya dan saya berjanji akan mencium lutut Pak Camat itu Mas,” seriusnya.

“Tolong ya Mas. Saya juga heran kok saya sampai berbuat seperti itu sama Pak Camat. Padahal camat kan bapak warga, jadi tak pantaslah saya begitu sama dia. Tapi Mas, bukan saya membela diri, saya tidak meninjunya tapi cuma sekedar nonjok aja pake jari dan itu pun saya akui salah dan minta maaf sama Pak Camat,” paparnya.

Masih kata suami Hj. Jumidah yang menetap di Tangkahanlagan itu, kalaupun dirinya harus mencuci kaki Pak Camat dengan air suci, ia mau saja. ”Saya salah besar sama dia, tak enak dihari tua saya harus hidup di penjara gini Mas,” harapnya.

Namun ada yang unik. Baru 2 hari di sel Polres Langkat, Kasim sudah memiliki 5 murid. “Baru dua hari di penjara ini, saya juga menyempatkan diri mengajari kawan-kawan di penjara ini belajar tinju. Ada 5 orang yang belajar Mas, jadi murid lah ceritanya. Ya itung-itung ngilangi suntuk di sinilah Mas. Apalagi sampai sekarang aku juga belum diverbal (diperiksa, red) sama polisi kok,” ujar Kasim.  (zd/trg/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/