25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

PNS Satpol PP Diusir dari Rumah

Selingkuh-Ilustrasi
Selingkuh-Ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO   – Kisruh dalam berumah tangga kerap terjadi. Jika tidak pintar-pintar menyikapinya, jalinan selama puluhan tahun pun bisa hancur. Bahkan tak jarang berakhir dengan perceraian.

Ancaman bercerai kini dihadapi seorang PNS Satpol Pamong Praja Kabupaten Deli Serdang, Kepler Sitorus (54). Gara-gara cemburu melihat istrinya SMS-an dan teleponan dengan pria lain, dia diusir dari rumah. Sedihnya, anak-anaknya justru berpihak kepada sang istri dengan ikut membencinya.

Ini diungkapkan langsung Sitorus kepada POSMETRO ketika ditemui di rumah orangtuanya di Desa Wonosari, Tanjung Morawa, Minggu (20/11) kemarin.

Kata Sitorus, istrinya bernama Nursaida Br Marpaung (53). Ibu dari keempat anaknya tersebut merupakan PNS Guru SDN di Gang Tempe, desa Citaman Jernih, Perbaungan. “Kami tinggal di Dusun Nangka A112, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan,” sebutnya sembari menambahkan, sekarang ini istrinya juga merupakan Sintua (pelayan gereja).

Lanjutnya, prahara menimpa rumah tangganya sekitar 4 tahun lalu. Ketika itu, Charles Pardosi yang juga Sintua di gereja mereka, mengirim SMS ke ponsel Nursaida.

Oleh istrinya, SMS langsung dibalas. Tak lama, keduanya pun berteleponan. Usai teleponan, Kepler menegur istrinya dengan alasan tidak baik SMS-an dan teleponan sama suami orang.

Mendapat teguran itu, Nursaida menjawab jika komunikasi dengan Charles untuk membahas isi (nats) Alkitab yang akan dijadikan khotbah pada hari Minggua. Mengingat Nursaida dan Charles sama-sama Sintua di gereja HKBP Pantai Cermin, jawaban tersebut diterima Sitorus.

Namun anehnya, sejak teguran itu, keduanya terlibat ‘perang dingin’. Pasutri yang menikah tahun 1988 silam ini pisah ranjang. Nursaida di kamar, Sitorus tidur di ruang tamu.

Pun begitu, lanjut Sitorus, berusaha sabar sembari berharap tidak ada keluarga ataupun kerabat mengetahui ‘perpecahan’ tersebut. Selain itu, dirinya juga berharap si istri mengerti atas tegurannya.

Kesabaran dan pengorbanan Sitorus ternyata dipandang sebelah mata oleh Nursaida. Ibu 4 anak ini semakin sering SMS-an dan teleponan dengan Charles.

Tak tahan melihat dan mengetahui kedekatan tersebut, Sitorus akhirnya memutuskan menelepon Charles. Begitu telepon dijawab, dia langsung marah dan meminta agar pria itu jangan terlalu sering menelepon istrinya.

Masih belum puas, Sitorus mulai mencari tahu siapa sebenarnya sosok Charles. Memanfaatkan beberapa relasinya, belakangan diketahuinya kalau Charles ternyata pemilik salah satu sekolah di Kecamatan Pantai Cermin. Pria ini juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Guru Kecamatan Pantai Cermin dan Kabupaten Serdang Bedagai.

Puncaknya 7 bulan lalu. Mengetahui Charles mengirim SMS lagi kepada isterinya, Sitorus memaki Charles. Sial, kemarahannya justru memperuncing perselisihannya dengan Nursaida.

“Istri menghasut anak-anak sampai ikut-ikutan membenciku. Mereka kompak mengusirku. Pakaianku mereka campakkan ke luar rumah. Siapa yang tidak sedih diperlakukan seperti itu,” sesalnya.

Mendapat perlakuan layaknya orang asing, Sitorus akhirnya dengan berat hati mengutip pakaiannya dan memilih menumpang ke rumah orangtuanya di Tanjung Morawa. Dia pun tinggal disana hingga saat ini.

Begitu kembali ke rumah orangtuanya, Sitorus semakin penasaran dengan kedekatan Nursaida dengan Charles. Lambat tapi pasti. Informasi penting diperolehnya.

Istrinya dan Charles ternyata pernah sama-sama sekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Serdang Bedagai. “Istriku PNS sejak tahun 1990,” bebernya.

Berdasarkan kenyataan itu pula, Sitorus belakangan yakin keduanya memiliki hubungan lebih dari sekedar sama-sama pelayan gereja. “Aku mungkin salah. Tapi mereka kemungkinan memiliki hubungan special,” imbuhnya.

Melihat perseteruan antara Sitorus dan istrinya berkepanjangan, keluarga kedua belah pihak akhirnya sepakat mendamaikan mereka. Pertemuan akhirnya digelar di rumah orangtua Sitorus. Tujuan utamanya adalah meluruskan perihal adanya hubungan khusus antara Nuraida dan Charles.

Setelah sekian waktu menunggu kehadiran istrinya, Sitorus melihat mobil Toyota Kijang Krista berhenti di depan rumah orangtuanya. Penasaran siapa gerangan, dia dengan serius menunggu siapa kiranya yang akan turun dari mobil.

Begitu pintu mobil terbuka, dia melihat yang datang ternyata Nursaida dan Charles. Sampai disini, Sitorus coba menahan diri. Keduanya dipersilahkan masuk.

Di dalam rumah, lagi-lagi Sitorus disuguhkan pemandangan menyanyat hati. Istrinya lebih memilih duduk berdampingan dengan Charles. Begitu dekatnya seperti suami istri.

“Gara-gara melihat kelakuan mereka, Maya, adik istriku menegaskan tidak akan pernah mencakapi kakaknya itu. Penegasan ini dikatakannya, karena sebelumnya Maya berpikiran aku yang selingkuh,” sebut Sitorus.

Dikonfirmasi perihal dugaan hubungan spesialnya dengan Nuraida, Charles menegaskan tudingan tersebut sama sekali tidak benar. Dikatakannya, dia dan Nuraida hanya bertemu di gereja (sermon) dan sekolah saat ada kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG).

“Saya tidak ada bertemu Nursaida selain kegiatan gereja dan KKG. Apa mungking di saat kegiatan sermon bisa menjalin asmara. Saya kirim sms hanya tentang khotbah,” yakinnya.

Sayangnya Nursaida belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan redaksi. Walau ponselnya aktif, perempuan ini tidak bersedia menjawabnya. Begitu juga pesan singkat (SMS) yang dikirimkan, tidak dibalas. (man/ras)

Selingkuh-Ilustrasi
Selingkuh-Ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO   – Kisruh dalam berumah tangga kerap terjadi. Jika tidak pintar-pintar menyikapinya, jalinan selama puluhan tahun pun bisa hancur. Bahkan tak jarang berakhir dengan perceraian.

Ancaman bercerai kini dihadapi seorang PNS Satpol Pamong Praja Kabupaten Deli Serdang, Kepler Sitorus (54). Gara-gara cemburu melihat istrinya SMS-an dan teleponan dengan pria lain, dia diusir dari rumah. Sedihnya, anak-anaknya justru berpihak kepada sang istri dengan ikut membencinya.

Ini diungkapkan langsung Sitorus kepada POSMETRO ketika ditemui di rumah orangtuanya di Desa Wonosari, Tanjung Morawa, Minggu (20/11) kemarin.

Kata Sitorus, istrinya bernama Nursaida Br Marpaung (53). Ibu dari keempat anaknya tersebut merupakan PNS Guru SDN di Gang Tempe, desa Citaman Jernih, Perbaungan. “Kami tinggal di Dusun Nangka A112, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan,” sebutnya sembari menambahkan, sekarang ini istrinya juga merupakan Sintua (pelayan gereja).

Lanjutnya, prahara menimpa rumah tangganya sekitar 4 tahun lalu. Ketika itu, Charles Pardosi yang juga Sintua di gereja mereka, mengirim SMS ke ponsel Nursaida.

Oleh istrinya, SMS langsung dibalas. Tak lama, keduanya pun berteleponan. Usai teleponan, Kepler menegur istrinya dengan alasan tidak baik SMS-an dan teleponan sama suami orang.

Mendapat teguran itu, Nursaida menjawab jika komunikasi dengan Charles untuk membahas isi (nats) Alkitab yang akan dijadikan khotbah pada hari Minggua. Mengingat Nursaida dan Charles sama-sama Sintua di gereja HKBP Pantai Cermin, jawaban tersebut diterima Sitorus.

Namun anehnya, sejak teguran itu, keduanya terlibat ‘perang dingin’. Pasutri yang menikah tahun 1988 silam ini pisah ranjang. Nursaida di kamar, Sitorus tidur di ruang tamu.

Pun begitu, lanjut Sitorus, berusaha sabar sembari berharap tidak ada keluarga ataupun kerabat mengetahui ‘perpecahan’ tersebut. Selain itu, dirinya juga berharap si istri mengerti atas tegurannya.

Kesabaran dan pengorbanan Sitorus ternyata dipandang sebelah mata oleh Nursaida. Ibu 4 anak ini semakin sering SMS-an dan teleponan dengan Charles.

Tak tahan melihat dan mengetahui kedekatan tersebut, Sitorus akhirnya memutuskan menelepon Charles. Begitu telepon dijawab, dia langsung marah dan meminta agar pria itu jangan terlalu sering menelepon istrinya.

Masih belum puas, Sitorus mulai mencari tahu siapa sebenarnya sosok Charles. Memanfaatkan beberapa relasinya, belakangan diketahuinya kalau Charles ternyata pemilik salah satu sekolah di Kecamatan Pantai Cermin. Pria ini juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Guru Kecamatan Pantai Cermin dan Kabupaten Serdang Bedagai.

Puncaknya 7 bulan lalu. Mengetahui Charles mengirim SMS lagi kepada isterinya, Sitorus memaki Charles. Sial, kemarahannya justru memperuncing perselisihannya dengan Nursaida.

“Istri menghasut anak-anak sampai ikut-ikutan membenciku. Mereka kompak mengusirku. Pakaianku mereka campakkan ke luar rumah. Siapa yang tidak sedih diperlakukan seperti itu,” sesalnya.

Mendapat perlakuan layaknya orang asing, Sitorus akhirnya dengan berat hati mengutip pakaiannya dan memilih menumpang ke rumah orangtuanya di Tanjung Morawa. Dia pun tinggal disana hingga saat ini.

Begitu kembali ke rumah orangtuanya, Sitorus semakin penasaran dengan kedekatan Nursaida dengan Charles. Lambat tapi pasti. Informasi penting diperolehnya.

Istrinya dan Charles ternyata pernah sama-sama sekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Serdang Bedagai. “Istriku PNS sejak tahun 1990,” bebernya.

Berdasarkan kenyataan itu pula, Sitorus belakangan yakin keduanya memiliki hubungan lebih dari sekedar sama-sama pelayan gereja. “Aku mungkin salah. Tapi mereka kemungkinan memiliki hubungan special,” imbuhnya.

Melihat perseteruan antara Sitorus dan istrinya berkepanjangan, keluarga kedua belah pihak akhirnya sepakat mendamaikan mereka. Pertemuan akhirnya digelar di rumah orangtua Sitorus. Tujuan utamanya adalah meluruskan perihal adanya hubungan khusus antara Nuraida dan Charles.

Setelah sekian waktu menunggu kehadiran istrinya, Sitorus melihat mobil Toyota Kijang Krista berhenti di depan rumah orangtuanya. Penasaran siapa gerangan, dia dengan serius menunggu siapa kiranya yang akan turun dari mobil.

Begitu pintu mobil terbuka, dia melihat yang datang ternyata Nursaida dan Charles. Sampai disini, Sitorus coba menahan diri. Keduanya dipersilahkan masuk.

Di dalam rumah, lagi-lagi Sitorus disuguhkan pemandangan menyanyat hati. Istrinya lebih memilih duduk berdampingan dengan Charles. Begitu dekatnya seperti suami istri.

“Gara-gara melihat kelakuan mereka, Maya, adik istriku menegaskan tidak akan pernah mencakapi kakaknya itu. Penegasan ini dikatakannya, karena sebelumnya Maya berpikiran aku yang selingkuh,” sebut Sitorus.

Dikonfirmasi perihal dugaan hubungan spesialnya dengan Nuraida, Charles menegaskan tudingan tersebut sama sekali tidak benar. Dikatakannya, dia dan Nuraida hanya bertemu di gereja (sermon) dan sekolah saat ada kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG).

“Saya tidak ada bertemu Nursaida selain kegiatan gereja dan KKG. Apa mungking di saat kegiatan sermon bisa menjalin asmara. Saya kirim sms hanya tentang khotbah,” yakinnya.

Sayangnya Nursaida belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan redaksi. Walau ponselnya aktif, perempuan ini tidak bersedia menjawabnya. Begitu juga pesan singkat (SMS) yang dikirimkan, tidak dibalas. (man/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/