26 C
Medan
Friday, December 27, 2024
spot_img

Kader Tak Terlalu Seksi, Golkar Diminta Realistis

Meski sejumlah nama tersebut kembali mengemuka paska Golkar membuka penjaringan baru, Walid menyebut nama-nama kader partai berlambang beringin itu tidak menjual seperti Ngogesa. Menurut dia, kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki Bupati Langkat tersebut masih yang teratas antara kader Golkar Sumut saat ini.

“Harus kita akui Golkar sekarang tidak seksi lagi. Kursi mereka saja yang banyak, namun kadernya belum ada yang menjual kayak Ngogesa. Di internal mereka goyang saat ini, dimana Dewan Pertimbangan Kehormatan minta digelar munaslub. Tentu untuk pemenangan pilkada berharap mesin Golkar, itu tidak mungkin karena dirusak oleh Setnov,” katanya seraya menyebut kembali bahwa Golkar memang harus realistis bahwa kini mereka tinggal mengandalkan kursinya saja.

Kekuatan petaha ia akui tidak bisa dipungkiri, ditambah pasangan Edy-Ijeck sudah pasti maju. Oleh karenanya jika Erry berpasangan dengan orang yang salah menurut Walid akan sulit menjadi pemenang. “Tengku Erry tetap mempertahankan Golkar itu pasti. Dia gak mau ambil resiko juga bila harus merapat ke PDIP. Apalagi sempat ada komunikasi yang macet dengan PDIP saat ingin mengambil posisi wakil. Kalau dengan Golkar kan sudah selesai, tinggal bertemu di tengah antara Golkar dan Erry meski tak menutup kemungkinan juga Golkar bisa lari dari Tengku Erry. Golkar kan banyak elit dan toke di dalamnya, partai mapan dan keduanya kalau bisa dibilang masih saling membutuhkan,” tutupnya. (dik/prn/adz)

Meski sejumlah nama tersebut kembali mengemuka paska Golkar membuka penjaringan baru, Walid menyebut nama-nama kader partai berlambang beringin itu tidak menjual seperti Ngogesa. Menurut dia, kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki Bupati Langkat tersebut masih yang teratas antara kader Golkar Sumut saat ini.

“Harus kita akui Golkar sekarang tidak seksi lagi. Kursi mereka saja yang banyak, namun kadernya belum ada yang menjual kayak Ngogesa. Di internal mereka goyang saat ini, dimana Dewan Pertimbangan Kehormatan minta digelar munaslub. Tentu untuk pemenangan pilkada berharap mesin Golkar, itu tidak mungkin karena dirusak oleh Setnov,” katanya seraya menyebut kembali bahwa Golkar memang harus realistis bahwa kini mereka tinggal mengandalkan kursinya saja.

Kekuatan petaha ia akui tidak bisa dipungkiri, ditambah pasangan Edy-Ijeck sudah pasti maju. Oleh karenanya jika Erry berpasangan dengan orang yang salah menurut Walid akan sulit menjadi pemenang. “Tengku Erry tetap mempertahankan Golkar itu pasti. Dia gak mau ambil resiko juga bila harus merapat ke PDIP. Apalagi sempat ada komunikasi yang macet dengan PDIP saat ingin mengambil posisi wakil. Kalau dengan Golkar kan sudah selesai, tinggal bertemu di tengah antara Golkar dan Erry meski tak menutup kemungkinan juga Golkar bisa lari dari Tengku Erry. Golkar kan banyak elit dan toke di dalamnya, partai mapan dan keduanya kalau bisa dibilang masih saling membutuhkan,” tutupnya. (dik/prn/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/