DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Managemen PT Perkebunan Nusantara Dua (PTPN 2) meminta masyarakat yang menempati hunian dinas karyawan untuk mengosongkan rumah yang berada di Komplek depan Lapangan Garuda Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang. Tindakan meminta mengkosongkan rumah dinas karyawan itu sesuai petunjuk perusahaan. Karena rumah dinas itu akan digunakan Karyawan PTPN 2 yang masih aktif bekerja.
“ Kasihan karyawan yang rumahnya jauh, kalau ada rumah dinas dekat kantor mereka tidak kerepotan setiap hari. Kami mohon pada warga yang menempati rumah dinas karyawan untuk mengosongkan rumah dinas. Mereka ada sekitar 154 kepala keluarga (KK) lagi, sudah kita Surati, kita bukan mengusir namun memohon karena rumah dinas dibutuhkan karyawan aktif,” kata Hubungan Masyarakat (Humas) Kantor Direksi PTPN 2, Rahmat Kurniawan.
Rahmat mengaku saat ini selain yang sudah pensiun ada rumah dinas yang sudah ditempati pihak ketiga. Disebutkan apabila yang pensiun ingin keluar maka akan diberikan Santunan Hari Tua (SHT) nya.
Besarannya tergantung golongan dan masa dinas. “Tanggal 7 Desember sudah kita surati mereka. Ya meminta agar seminggu dikosongkan. Sekarang inikan sudah lewat ya artinya kita jugakan ada sisi kemanusiaan karena itu jugakan keluar keluarga kita, tapi yang jelas pasti akan kita ambil karena itu untuk karyawan aktif,”kata Rahmat.
Sejumlah warga yang tinggal di Komplek PTPN2 itu sempat meminta perlindungan ke DPRD Deliserdang. Ketua Kelompok yang menamakan diri Penerus Pensiunan Bersatu( PPB), Hery Darmawan mengaku dirinya merasa tertindas karena yang ditawarkan untuk mengosongkan rumah dinas tidak setimpal.
“Kami meminta perlindungan DPRD Deliserdang, sudah berpuluh-puluh tahun kami tinggal di situ. Sekarang disuruh untuk mengosongkan rumah, disuruh keluar. Kami pada intinya tetap bertahan nggak mau keluar gitu saja. Kami bukan binatang, PTPN terus surati kami dan satu persatu orangtua kami mati, “ucap Hery Darmawan.
Mewakili yang lainnya ia mengungkap jika pihak PTPN terus berupaya untuk mengusir mereka maka akan melawan.
“Jangan asal usir kami saja. Kalau ada mafia di PTPN kami doakan kehidupan mereka nanti akan lebih menderita dari kami, “kata Hery Darmawan.
Sementara itu Ketua Komisi 1 DPRD Deliserdang, Wastiana Harahap mengatakan pihaknya sudah meminta harus ada data dan jumlah yang jelas, karena juga diagendakan pada 22 Desember mendatang akan digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) melibatkan seluruh steakholder.
“Dewan berjanji selagi aspirasi tidak ditumpangi pihak lain dewan akan tetap bersama masyarakat.Harus ada data yang masih aktif itu berapa, yang sudah ditempati anak berapa. Saya juga mengharapkan agar masyarakat tetap jaga kekondusifan,” ujar Wastiana.(btr/azw)