25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Dewan Dukung Tirtadeli Lepas dari Tirtanadi

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Terkait rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtadeli yang akan melepas dari Tirtanadi mendapat dukungan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deliserdang. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Deliserdang, Ricky Prandana Nasution. Dia menyebutkan rencana itu merupakan sebuah gebrakan baru pascadicopotnya Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtadeli Wagito yang kini digantikan Pejabat Sementara (Pjs) Subahri Ritonga.

“Pada prinsipnya kita mendukung dan menyambut baik rencana itu, makanya kita doakan bersama-sama agar semuanya berjalan sukses ke depannya,” kata Ricky di ruang kerjanya, Rabu (21/1) siang.

Lebih jauh Ricky berbicara bahwa salah satu penyebab sulitnya Tirtadeli berkembang mungkin karena masih bergantung kepada Tirtanadi. “Ini berarti ada gebrakan tersendiri. Saat inikan masih Pjs (pejabat sementara), jadi dilihat dulu ke depan nantinya,” katanya.

Ricky menegaskan setiap pejabat itu memiliki prinsip yang harus dipertanggungjawabkan ke depannya. “Kalau enggak bisa, ya dipecat. Artinya, dia kan punya hak mempertanggungjawabkannya, dari laporan nanti bisa dilihat,” imbuhnya.

Hal serupa juga diutarakan anggota DPRD dari Fraksi PDI-Perjuangan, Henry Dumanter. Menurut dia, langkah yang diambil Pjs Tirtadeli memang harus didukung, terutama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang.

“Kemarin itukan manajemennya yang tidak baik. Bagus itu (tarik diri dari Tirtanadi), kalau terus begitu (bergantung dengan Tirtanadi)  tidak akan bisa besar,” kata dia.

Tirtadeli sejauh ini yang tercatat memiliki pelanggan sebanyak 6.000 orang itu masih memiliki beberapa WTP. Namun, dua Water Threatment Plant (WTP) Tirtadeli belum mampu beroperasi selama 24 jam. Artinya dua WTP itu yang berada di Tanjungmorawa dan Hamparanperak tak dapat berfungsi secara bersamaan sekaligus. Dengan alasan, daya listrik di daerah Kecamatan Hamparanperak untuk mengoperasionalkan WTP itu tak mampu. Sehingga, Tirtadeli terpaksa harus menggantinya dengan menggunakan bahan bakar solar. Kendati begitu, kata Henry wacana Tirtadeli melepas diri dari Tirtanadi harus terus dioptimalkan.

Sementara, Pjs Tirtadeli, Subahri Ritonga ketika dihubungi melalui telepon selularnya mengaku sedang berada di Kecamatan STM Hilir untuk melihat mata air di daerah tersebut. “Rencana ini mau disalurkan ke Talunkenas dan desa-desa setempat. Saya sama dengan orang provinsi ini,” katanya singkat.(ted/azw)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Terkait rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtadeli yang akan melepas dari Tirtanadi mendapat dukungan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deliserdang. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Deliserdang, Ricky Prandana Nasution. Dia menyebutkan rencana itu merupakan sebuah gebrakan baru pascadicopotnya Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtadeli Wagito yang kini digantikan Pejabat Sementara (Pjs) Subahri Ritonga.

“Pada prinsipnya kita mendukung dan menyambut baik rencana itu, makanya kita doakan bersama-sama agar semuanya berjalan sukses ke depannya,” kata Ricky di ruang kerjanya, Rabu (21/1) siang.

Lebih jauh Ricky berbicara bahwa salah satu penyebab sulitnya Tirtadeli berkembang mungkin karena masih bergantung kepada Tirtanadi. “Ini berarti ada gebrakan tersendiri. Saat inikan masih Pjs (pejabat sementara), jadi dilihat dulu ke depan nantinya,” katanya.

Ricky menegaskan setiap pejabat itu memiliki prinsip yang harus dipertanggungjawabkan ke depannya. “Kalau enggak bisa, ya dipecat. Artinya, dia kan punya hak mempertanggungjawabkannya, dari laporan nanti bisa dilihat,” imbuhnya.

Hal serupa juga diutarakan anggota DPRD dari Fraksi PDI-Perjuangan, Henry Dumanter. Menurut dia, langkah yang diambil Pjs Tirtadeli memang harus didukung, terutama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang.

“Kemarin itukan manajemennya yang tidak baik. Bagus itu (tarik diri dari Tirtanadi), kalau terus begitu (bergantung dengan Tirtanadi)  tidak akan bisa besar,” kata dia.

Tirtadeli sejauh ini yang tercatat memiliki pelanggan sebanyak 6.000 orang itu masih memiliki beberapa WTP. Namun, dua Water Threatment Plant (WTP) Tirtadeli belum mampu beroperasi selama 24 jam. Artinya dua WTP itu yang berada di Tanjungmorawa dan Hamparanperak tak dapat berfungsi secara bersamaan sekaligus. Dengan alasan, daya listrik di daerah Kecamatan Hamparanperak untuk mengoperasionalkan WTP itu tak mampu. Sehingga, Tirtadeli terpaksa harus menggantinya dengan menggunakan bahan bakar solar. Kendati begitu, kata Henry wacana Tirtadeli melepas diri dari Tirtanadi harus terus dioptimalkan.

Sementara, Pjs Tirtadeli, Subahri Ritonga ketika dihubungi melalui telepon selularnya mengaku sedang berada di Kecamatan STM Hilir untuk melihat mata air di daerah tersebut. “Rencana ini mau disalurkan ke Talunkenas dan desa-desa setempat. Saya sama dengan orang provinsi ini,” katanya singkat.(ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/