25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Pemprovsu Siap Bangun Tanggul 6 Km

ist TINJAU KORBAN BANJIR: Gubsu tinjau pemukiman warga Langkat yang menjadi korban banjir, Rabu (21/1).
ist
TINJAU KORBAN BANJIR: Gubsu tinjau pemukiman warga Langkat yang menjadi korban banjir, Rabu (21/1).

TANJUNGPURA, SUMUTPOS.CO- Guna mengatasi banjir yang selalu melanda Desa Pematangcengal, Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), akan dibangun kembali tanggul sepanjang lebih kurang 6 kilometer.

Kehadiran tanggul ini diharapkan mampu menahan banjir yang datang akibat meluapnya sungai Batangserangan, karena tanggul yang ada saat ini tidak mencukupi guna menahan debit air yang saat waktu tertentu mengalami pasang besar.

Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho saat meninjau lokasi tersebut, Rabu (21/1). Rencananya, kata Gatot, pembangunan tanggul tersebut akan mulai dilakukan pada 2016.

Bersama Wakil Bupati Langkat Sulistiyanto, Sekretaris Daerah  Indra Salahuddin dan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumut Dinsyah Sitompul, gubernur ingin menindaklanjuti banjir yang memang sering melanda setiap tahunnya, dan tahun ini memang banjir yang cukup besar akibat beberapa tanggul yang ada tak mampu menahan air sungai.

“Dengan senang hati Pak, kalau ditinggikan maka tidak akan banjir lagi,” kata Juraida, warga setempat.

Salim, warga lainnya mengungkapkan, bahwa ada 550 kilometer di desa Pematang Cengal ini yang memang berharap ada peninggian tanggul. Karena tanggul yang ada sudah semakin lama semakin rendah. Sehingga saat air pasang dan arusnya deras membuat tanggul jebol. “Selain ditinggikan, kami juga menginginkan dibuat batu miring agar tidak jebol,” ujarnya.

Senada, Asmayan (63), mengatakan, selama 30 tahun dirinya tinggal di desa itu, banjir memang tak menjadi hal yang baru. Namun baru kali ini bajirnya yang cukup besar. “Rumah kami aja hampir separuh tenggelam. Kemarin sudah surut, dan tinggal lumpur yang menumpuk di rumah,” katanya.

Gubsu juga menyempatkan masuk ke salah satu rumah korban banjir dan langsung berdialog dengan Maryati bersama suaminya, Samsudin.

Pasangan suami istri itu pun langsung menunjukkan rumah mereka penuh dengan lumpur dan mulai bergeser akibat kuatnya arus air yang melimpah dari sungai Batangserangan. Mendengar itu, Gatot berjanji akan segera meninggikan tanggulnya. Bersama Bupati Langkat, diakui Gatot bahwa ia sudah membuat oret-oret tentang pembangunan tanggul tersebut. “Langkah penanganan yang paling dekat adalah dengan meninggikan tanggul,” kata Gubsu.

Ia berharap Bupati Langkat memberikan kesadaran kepada masyarakat karena sebenarnya warga tidak boleh tinggal di daerah seperti ini.

“Perda No 5/1995 kemudian diperkuat oleh Permendagri No 38/2011 sebenarnya masyarakat tidak boleh tinggal di dataran sungai, tapi mereka sudah tinggal cukup lama di sini dan mereka secara kultur telah beradaptasi dengan banjir dan memang tahun ini adalah babjir yang besar solusinya menang harus dengan meninggikan tanggul,” jelasnya seraya mengatakan juga akan melakukan pengerukan dasar sungai Batangserangan dan Sungai Wampu.

Kadis PSDA Sumut Dinsyah Sitompul menambahkan, pembanguan tanggul sepanjang 6 kilometer yang melewati 3 Desa akan direncanakan pada 2016. “Saat ini kita akan masukan ke Musrenbang 2015 dan kita persiapkan untuk di 2016 dengan membangun tanggul sepanjang 6 km, yang melalui 3 desa di Tanjung Pura,” katanya.

Di mana hal itu untuk mengatasi agar warga sekitar tidak kena dampak banjir yang diakibatkan oleh debit sungai Batangserangan yang setiap tahunnya akan berubah. “Makanya sesuai dengan hasil survei semalam maka ketinggian air di atas tanggul 0,6 meter, sedangkan tinggi tanggul adalah 80 centimeter. Jika ditotalkan 1,4 meter maka akan direncanakan tinggi tanggul itu 2,5 meter dengan lebar atas 2 meter, lebar bawah 6 meter dan kiri kanan tanggul akan dilapisi batu,” pungkasnya.

Sementara, Forum Langkat Membangun (FLM) menyerahkan bantuan  berupa Sembako ke korban banjir Langkat di enam titik pengungsian yang tersebar di Kecamatan Tanjung Pura dan Hinai, Selasa kemarin (20/1/15).

Bantuan berupa 1 (satu) ton beras, 61 kotak mie instan, 60 Kg gula pasir dan 6 krat telur ayam tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Ketua Forum Langkat Membangun,  Hidayat Ansari, SE, didampingi Sekretaris Dr H. Ansari Yamamah, MA, Bendahara HM Syahyan RW, dan pengurus lainnya,  Kevi Novlianhar dan Herlina Darus kepada Camat Tanjungpura Suriyanto, dan perwakilan warga korban banjir yang mengungsi di Posko Pengungsian Desa Pekubuan,  Gedung Nasional dan Batu Melenggang Kecamatan Hinai.(prn/rel/ril/azw)

ist TINJAU KORBAN BANJIR: Gubsu tinjau pemukiman warga Langkat yang menjadi korban banjir, Rabu (21/1).
ist
TINJAU KORBAN BANJIR: Gubsu tinjau pemukiman warga Langkat yang menjadi korban banjir, Rabu (21/1).

TANJUNGPURA, SUMUTPOS.CO- Guna mengatasi banjir yang selalu melanda Desa Pematangcengal, Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), akan dibangun kembali tanggul sepanjang lebih kurang 6 kilometer.

Kehadiran tanggul ini diharapkan mampu menahan banjir yang datang akibat meluapnya sungai Batangserangan, karena tanggul yang ada saat ini tidak mencukupi guna menahan debit air yang saat waktu tertentu mengalami pasang besar.

Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho saat meninjau lokasi tersebut, Rabu (21/1). Rencananya, kata Gatot, pembangunan tanggul tersebut akan mulai dilakukan pada 2016.

Bersama Wakil Bupati Langkat Sulistiyanto, Sekretaris Daerah  Indra Salahuddin dan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumut Dinsyah Sitompul, gubernur ingin menindaklanjuti banjir yang memang sering melanda setiap tahunnya, dan tahun ini memang banjir yang cukup besar akibat beberapa tanggul yang ada tak mampu menahan air sungai.

“Dengan senang hati Pak, kalau ditinggikan maka tidak akan banjir lagi,” kata Juraida, warga setempat.

Salim, warga lainnya mengungkapkan, bahwa ada 550 kilometer di desa Pematang Cengal ini yang memang berharap ada peninggian tanggul. Karena tanggul yang ada sudah semakin lama semakin rendah. Sehingga saat air pasang dan arusnya deras membuat tanggul jebol. “Selain ditinggikan, kami juga menginginkan dibuat batu miring agar tidak jebol,” ujarnya.

Senada, Asmayan (63), mengatakan, selama 30 tahun dirinya tinggal di desa itu, banjir memang tak menjadi hal yang baru. Namun baru kali ini bajirnya yang cukup besar. “Rumah kami aja hampir separuh tenggelam. Kemarin sudah surut, dan tinggal lumpur yang menumpuk di rumah,” katanya.

Gubsu juga menyempatkan masuk ke salah satu rumah korban banjir dan langsung berdialog dengan Maryati bersama suaminya, Samsudin.

Pasangan suami istri itu pun langsung menunjukkan rumah mereka penuh dengan lumpur dan mulai bergeser akibat kuatnya arus air yang melimpah dari sungai Batangserangan. Mendengar itu, Gatot berjanji akan segera meninggikan tanggulnya. Bersama Bupati Langkat, diakui Gatot bahwa ia sudah membuat oret-oret tentang pembangunan tanggul tersebut. “Langkah penanganan yang paling dekat adalah dengan meninggikan tanggul,” kata Gubsu.

Ia berharap Bupati Langkat memberikan kesadaran kepada masyarakat karena sebenarnya warga tidak boleh tinggal di daerah seperti ini.

“Perda No 5/1995 kemudian diperkuat oleh Permendagri No 38/2011 sebenarnya masyarakat tidak boleh tinggal di dataran sungai, tapi mereka sudah tinggal cukup lama di sini dan mereka secara kultur telah beradaptasi dengan banjir dan memang tahun ini adalah babjir yang besar solusinya menang harus dengan meninggikan tanggul,” jelasnya seraya mengatakan juga akan melakukan pengerukan dasar sungai Batangserangan dan Sungai Wampu.

Kadis PSDA Sumut Dinsyah Sitompul menambahkan, pembanguan tanggul sepanjang 6 kilometer yang melewati 3 Desa akan direncanakan pada 2016. “Saat ini kita akan masukan ke Musrenbang 2015 dan kita persiapkan untuk di 2016 dengan membangun tanggul sepanjang 6 km, yang melalui 3 desa di Tanjung Pura,” katanya.

Di mana hal itu untuk mengatasi agar warga sekitar tidak kena dampak banjir yang diakibatkan oleh debit sungai Batangserangan yang setiap tahunnya akan berubah. “Makanya sesuai dengan hasil survei semalam maka ketinggian air di atas tanggul 0,6 meter, sedangkan tinggi tanggul adalah 80 centimeter. Jika ditotalkan 1,4 meter maka akan direncanakan tinggi tanggul itu 2,5 meter dengan lebar atas 2 meter, lebar bawah 6 meter dan kiri kanan tanggul akan dilapisi batu,” pungkasnya.

Sementara, Forum Langkat Membangun (FLM) menyerahkan bantuan  berupa Sembako ke korban banjir Langkat di enam titik pengungsian yang tersebar di Kecamatan Tanjung Pura dan Hinai, Selasa kemarin (20/1/15).

Bantuan berupa 1 (satu) ton beras, 61 kotak mie instan, 60 Kg gula pasir dan 6 krat telur ayam tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Ketua Forum Langkat Membangun,  Hidayat Ansari, SE, didampingi Sekretaris Dr H. Ansari Yamamah, MA, Bendahara HM Syahyan RW, dan pengurus lainnya,  Kevi Novlianhar dan Herlina Darus kepada Camat Tanjungpura Suriyanto, dan perwakilan warga korban banjir yang mengungsi di Posko Pengungsian Desa Pekubuan,  Gedung Nasional dan Batu Melenggang Kecamatan Hinai.(prn/rel/ril/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/