BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Nelayan dan warga Belawan mulai mempertanyakan proyek pembangunan tanggul sepanjang 7 kilometer di pesisir pantai utara Kota Medan. Mereka berharap, proyek tersebut segera direalisasikan, karena dampak banjir rob (pasang air laut) sudah sangat menganggu kenyamanan warga setempat.
“Nelayan banyak yang bertanya-tanya soal pembangunan tanggul tersebut. Karena banjir rob terus merendam permukiman warga,” tutur Wakil Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Abdul Rahman, Sabtu (21/2).
Menurutnya, nelayan di Belawan umumnya sudah mendengar kabar bakal adanya pembangunan tanggul sepanjang 7 kilometer untuk mengatasi banjir rob. Namun menurut mereka, kelanjutan proyek dimaksud belum juga ada tanda-tanda realisasinya. “Harapan nelayan, pemerintah secepatnya membangun tanggul tersebut. Sebab, banjir rob hampir setiap bulan dirasakan warga di kawasan tersebut, dan hal ini sudah sangat meresahkan,” ungkap Rahman.
Sementara Camat Medan Belawan, Rudi Faisal Lubis mengatakan, soal rencana mega proyek pembangunan tanggul tersebut, sampai saat ini belum ada kejelasan dari pemerintah pusat tentang kapan waktu pelaksanaan pembangunannya. “Saya belum tahu kapan dimulai. Karena sampai saat ini belum ada pihak-pihak terkait, baik dari Pemprovsu maupun pemerintah pusat, menindaklanjuti rencana pembangunan tanggul itu,” katanya.
Begitupun, sambung Rudi, beberapa bulan sebelumnya telah ada utusan dari pihak kementerian terkait, maupun Bappenas, melakukan peninjauan langsung ke Belawan. “Peninjauan sudah ada dari pemerintah pusat dan daerah. Cuma untuk langkah selanjutnya, maupun sosialisasi ke warga terkait rencana pembangunan ini, belum ada,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho dan Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, pernah meninjau kawasan pesisir pantai Belawan. Ketika itu, orang nomor satu di Pemprovsu dan Pemko Medan ini, menyebutkan, mega proyek pembangunan tanggul sepanjang 7 kilometer bakal dikerjakan 2015 ini. (rul/saz)