32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Martin Hutabarat Otokritik Parp0l

POLITISI Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Martin Hutabarat mengakui partai politik gagal menjalankan fungsi pendidikan politik terhadap kadernya.

“Saya akui, partai politik memang gagal memberikan pendidikan politik terhadap kadernya,” kata Martin Hutabarat, dalam acara Dialog Kenegaraan bertema “Urgensi Menata Sistem Bernegara”, di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, kemarin.

Lantaran kegagalan tersebut menurut anggota Komisi III DPR itu, partai politik menjadi pragmatis dalam segala hal. Salah satu fenomena pragmatis yang sangat mengkhawartikan demokrasi adalah pengaruh transaksi disaat partai politik akan menentukan siapa yang akan diusung jadi calon kepala daerah.
“Jadi jangan heran, seseorang yang baru kemarin ke luar dari lembaga pemasyarakatan setelah menjalani hukuman dicalonkan lagi jadi kepala daerah. Itu gara-gara transaksional,” ungkapnya.  (fas/jpnn)

POLITISI Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Martin Hutabarat mengakui partai politik gagal menjalankan fungsi pendidikan politik terhadap kadernya.

“Saya akui, partai politik memang gagal memberikan pendidikan politik terhadap kadernya,” kata Martin Hutabarat, dalam acara Dialog Kenegaraan bertema “Urgensi Menata Sistem Bernegara”, di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, kemarin.

Lantaran kegagalan tersebut menurut anggota Komisi III DPR itu, partai politik menjadi pragmatis dalam segala hal. Salah satu fenomena pragmatis yang sangat mengkhawartikan demokrasi adalah pengaruh transaksi disaat partai politik akan menentukan siapa yang akan diusung jadi calon kepala daerah.
“Jadi jangan heran, seseorang yang baru kemarin ke luar dari lembaga pemasyarakatan setelah menjalani hukuman dicalonkan lagi jadi kepala daerah. Itu gara-gara transaksional,” ungkapnya.  (fas/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/