25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Sinabung Turun Level dari Awas ke Siaga III

solideo/sumut pos
ERUPSI: Gunung Sinabung saat erupsi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energidan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan menurunkan status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga), terhitung sejak Senin (20/5) sore.

Berdasarkan analisis PVMBG disebutkan , secara umum jenis dan jumlah gempa mengalami penurunan sejak Juli 2018, seiring penurunan energi amplitudo gempa. Pada periode Januari–Mei 2019 terekam jenis gempa yang berasosiasi dengan proses hidrothermal (dominan gas/uap air). Erupsi tanggal 7, 11 dan 12 Mei 2019 merupakan ‘sudden magmatic pulse’, dicirikan oleh intensitas letusan yang relatif kecil dan tidak didahului oleh peningkatan gempa-gempa Vulkanik.

Hal ini bersesuaian dengan grafik energi amplitudo gempa (RSAM), dimana tidak terjadi peningkatan energi secara gradual.

Perbandingan energi gempa sejak periode erupsi 2013 hingga 2019 menunjukkan bahwa energi kegempaan jauh lebih kecil pada 2019. Suplai magma masih terjadi dengan intensitas rendah, ditandai dengan masih terekamnya gempa –gempa vulkanik (Vulkanik A, Vulkanik B, dan low frequency) dalam jumlah semakin menurun dibandingkan periode erupsi Februari – Juni 2018.

Dari analisis itu, PVMBG menyimpulkan, berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental hingga 20 Mei 2019 pukul 06.00 WIB, tingkat aktivitas vulkanik Gunung Sinabung diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga), terhitung sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB.

Meski demikian, PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Sinabung, Armen Putra membenarkan status level Gunung Sinabung sudah diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga). “Aktivitas gunung api Sinabung masih fluktuatif, dan memang dari PVMBG Pusat yang di Bandung sudah menurunkan surat rekomendasi penurunan status dari Awas (Level IV) ke Siaga (Level III),” tutur Armen Putra, petugas PGA Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat. (deo/han)

solideo/sumut pos
ERUPSI: Gunung Sinabung saat erupsi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energidan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan menurunkan status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga), terhitung sejak Senin (20/5) sore.

Berdasarkan analisis PVMBG disebutkan , secara umum jenis dan jumlah gempa mengalami penurunan sejak Juli 2018, seiring penurunan energi amplitudo gempa. Pada periode Januari–Mei 2019 terekam jenis gempa yang berasosiasi dengan proses hidrothermal (dominan gas/uap air). Erupsi tanggal 7, 11 dan 12 Mei 2019 merupakan ‘sudden magmatic pulse’, dicirikan oleh intensitas letusan yang relatif kecil dan tidak didahului oleh peningkatan gempa-gempa Vulkanik.

Hal ini bersesuaian dengan grafik energi amplitudo gempa (RSAM), dimana tidak terjadi peningkatan energi secara gradual.

Perbandingan energi gempa sejak periode erupsi 2013 hingga 2019 menunjukkan bahwa energi kegempaan jauh lebih kecil pada 2019. Suplai magma masih terjadi dengan intensitas rendah, ditandai dengan masih terekamnya gempa –gempa vulkanik (Vulkanik A, Vulkanik B, dan low frequency) dalam jumlah semakin menurun dibandingkan periode erupsi Februari – Juni 2018.

Dari analisis itu, PVMBG menyimpulkan, berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental hingga 20 Mei 2019 pukul 06.00 WIB, tingkat aktivitas vulkanik Gunung Sinabung diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga), terhitung sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB.

Meski demikian, PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Sinabung, Armen Putra membenarkan status level Gunung Sinabung sudah diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga). “Aktivitas gunung api Sinabung masih fluktuatif, dan memang dari PVMBG Pusat yang di Bandung sudah menurunkan surat rekomendasi penurunan status dari Awas (Level IV) ke Siaga (Level III),” tutur Armen Putra, petugas PGA Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/