KARO, SUMUTPOS.CO – Meski aktifitasnya dari hari ke hari makin meningkat, tapi letusan Gunung Sinabung diperkirakan tidak akan berkembang menjadi ledakan dahsyat. Hal ini dikatakan Kepala PVMBG Armen Putra saat dikonfirmasi kru koran ini Minggu (21/6) siang.Meski begitu, Armen mengimbau zona merah yang sudah direkomendasi tetap disterilkan.
“Berhubung dengan meningkatnya jumlah gempa yang cukup tajam dan tubuh gunung tetap inflasi (menggembung) sejak kemaren siang, kami sangat mengharapkan pihak terkait dan warga meningkatkan kesiap siagaan di lapangan baik untuk sektor selatan (radius 7 km) dan tenggara- timur (radius 6 km). Tidak boleh ada akfitas manusia dalam radius tersebut,” tegas Armen.
Apakah gunung yang menggembung itu akan menimbulkan ledakan yang dasyat? Armen mengaku sesuai amatannya, belum ada tanda-tanda ke arah itu. Hanya saja, penggelembungan tersebut menyatakan bahwa Sinabung masih sangat aktif. Suplay lava terus keluar dari perut gunung, hingga volumenya naik menjadi 3,2 juta kubik. “Jadi semua tergantung suplay-nya dari dalam perut gunung,” tandas Armen.
Informasi di peroleh dari Dan Satgas Sinabung Letkol Inf Asep Sukarna selaku komandan tanggap darurat di Media Center, aktifitas Sinabung pertanggal 21 Juni, lava pijar dari puncak gunung sejauh 500-1000 meter ke tenggara, api diam diatas puncak, 1 x gempa tektonik lokal selama 8 detik, 60 x guguran dan tremor menerus.
RELOKASI RELOKASI PENGUNGSI DIPERCEPAT
Untuk mempercepat relokasi warga korban erupsi Gunung Sinabung, Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho dan rombongan meninjau lahan relokasi di Siosar, Sabtu (20/4) siang. Kedatangan Gubernur didampingi Danrem 023/Kawal Samudra Kolonel Facri, Sekdaprovsu H. Hasban Ritonga, SH, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, Sekdakab Karo dr. Saberina ini terkait rapat percepatan pelaksanaan relokasi yang akan dilaksanakan pada Selasa (22/6) di Medan bersama Kepala BNPB Syamsul Marif.
KARO, SUMUTPOS.CO – Meski aktifitasnya dari hari ke hari makin meningkat, tapi letusan Gunung Sinabung diperkirakan tidak akan berkembang menjadi ledakan dahsyat. Hal ini dikatakan Kepala PVMBG Armen Putra saat dikonfirmasi kru koran ini Minggu (21/6) siang.Meski begitu, Armen mengimbau zona merah yang sudah direkomendasi tetap disterilkan.
“Berhubung dengan meningkatnya jumlah gempa yang cukup tajam dan tubuh gunung tetap inflasi (menggembung) sejak kemaren siang, kami sangat mengharapkan pihak terkait dan warga meningkatkan kesiap siagaan di lapangan baik untuk sektor selatan (radius 7 km) dan tenggara- timur (radius 6 km). Tidak boleh ada akfitas manusia dalam radius tersebut,” tegas Armen.
Apakah gunung yang menggembung itu akan menimbulkan ledakan yang dasyat? Armen mengaku sesuai amatannya, belum ada tanda-tanda ke arah itu. Hanya saja, penggelembungan tersebut menyatakan bahwa Sinabung masih sangat aktif. Suplay lava terus keluar dari perut gunung, hingga volumenya naik menjadi 3,2 juta kubik. “Jadi semua tergantung suplay-nya dari dalam perut gunung,” tandas Armen.
Informasi di peroleh dari Dan Satgas Sinabung Letkol Inf Asep Sukarna selaku komandan tanggap darurat di Media Center, aktifitas Sinabung pertanggal 21 Juni, lava pijar dari puncak gunung sejauh 500-1000 meter ke tenggara, api diam diatas puncak, 1 x gempa tektonik lokal selama 8 detik, 60 x guguran dan tremor menerus.
RELOKASI RELOKASI PENGUNGSI DIPERCEPAT
Untuk mempercepat relokasi warga korban erupsi Gunung Sinabung, Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho dan rombongan meninjau lahan relokasi di Siosar, Sabtu (20/4) siang. Kedatangan Gubernur didampingi Danrem 023/Kawal Samudra Kolonel Facri, Sekdaprovsu H. Hasban Ritonga, SH, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, Sekdakab Karo dr. Saberina ini terkait rapat percepatan pelaksanaan relokasi yang akan dilaksanakan pada Selasa (22/6) di Medan bersama Kepala BNPB Syamsul Marif.