MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sehari menjelang dibukanya penyerahan dukungan pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut melalui jalur perseorangan, Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Sumut, Rabualam Syahputra mendeklarasikan diri bakal maju pada Pilgubsu 2018 melalui jalur perseorangan.
Rabu mengatakan dirinya bersama tim sudah berkeliling seluruh daerah di Provinsi Sumut untuk mencari dukungan. “Gerakan ini sudah ada sejak 7 bulan lalu, masuk dari desa ke desa, kecamatan-kecamatan. Sejauh ini sudah ada 1 juta KTP yang menyatakan dukungan, itu sebagai modal mendaftar ke KPU,” kata Rabualam di dampingi sejumlah tokoh seperti Abidi Jay Sembiring, Tokoh Pemuda. Aktivis Nasional, Frederich Onto Hutapea. Tuan Guru, Sabaruddin Sagala. Tokoh Pendidikan, Abdul Rahman di Hotel Madani, Selasa (21/11).
Rabu menegaskan bahwa keputusan maju di Pilgubsu 2018 bukan atas keinginan pribadi. Sebab, ada dorongan dari masyarakat dan tokoh agama.
Kata dia, ada tingkat ketidakpercayaan masyarakat atau publik terhadap calon yang sudah bermunculan. “Bagaimana rakyat dipikirkan kalau pemimpinnya bukan hadir dari rakyat. Pemimpin selama ini juga selalu mengecewakan masyatakat, makannya ada doronhan masyarakat agar pemimpinnya berasal dari kalangan bawah,” akunya.
Kata dia, masyarakat pribumi di Sumut tidak lagi menjadi tuan rumah. Oleh karena itu, melalui momen Pilkada ini dia berharap agar dapat melahirkan pemimpin yang mampu memperjuangkan pribumi.
“Terlalu banyak kekayaan alam di Sumut yang dinikmati oleh segelintir orang,” bebernya.
Rabualam mengaku tokoh yang saat ini muncul di publik tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh tokoh-tokoh agama. Sehingga, muncul dorongan agar dirinya maju.
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sehari menjelang dibukanya penyerahan dukungan pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut melalui jalur perseorangan, Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Sumut, Rabualam Syahputra mendeklarasikan diri bakal maju pada Pilgubsu 2018 melalui jalur perseorangan.
Rabu mengatakan dirinya bersama tim sudah berkeliling seluruh daerah di Provinsi Sumut untuk mencari dukungan. “Gerakan ini sudah ada sejak 7 bulan lalu, masuk dari desa ke desa, kecamatan-kecamatan. Sejauh ini sudah ada 1 juta KTP yang menyatakan dukungan, itu sebagai modal mendaftar ke KPU,” kata Rabualam di dampingi sejumlah tokoh seperti Abidi Jay Sembiring, Tokoh Pemuda. Aktivis Nasional, Frederich Onto Hutapea. Tuan Guru, Sabaruddin Sagala. Tokoh Pendidikan, Abdul Rahman di Hotel Madani, Selasa (21/11).
Rabu menegaskan bahwa keputusan maju di Pilgubsu 2018 bukan atas keinginan pribadi. Sebab, ada dorongan dari masyarakat dan tokoh agama.
Kata dia, ada tingkat ketidakpercayaan masyarakat atau publik terhadap calon yang sudah bermunculan. “Bagaimana rakyat dipikirkan kalau pemimpinnya bukan hadir dari rakyat. Pemimpin selama ini juga selalu mengecewakan masyatakat, makannya ada doronhan masyarakat agar pemimpinnya berasal dari kalangan bawah,” akunya.
Kata dia, masyarakat pribumi di Sumut tidak lagi menjadi tuan rumah. Oleh karena itu, melalui momen Pilkada ini dia berharap agar dapat melahirkan pemimpin yang mampu memperjuangkan pribumi.
“Terlalu banyak kekayaan alam di Sumut yang dinikmati oleh segelintir orang,” bebernya.
Rabualam mengaku tokoh yang saat ini muncul di publik tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh tokoh-tokoh agama. Sehingga, muncul dorongan agar dirinya maju.