26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gas 3 Kg Langka di Asahan

sopian/sumut pos
LANGKA:Tumpukan tabung gas 3 kg tidak berisi.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kelangkaan gas 3 Kg atau elpiji melon dirasakan warga di Kabupaten Asahan, dalam sepekan terakhir. “Kalau pun ada, pengecer menjual per tabung seharga Rp28.000 sampai Rp30.000,”ungkap salah seorang warga Kisaran, Paija kepada Sumut Pos, Rabu (21/11).

Ibu rumah tangga (IRT) berusia 45 tahun itu berharap, agar pihak Pertamina mensuplay gas ke pangkalan-pangkalan yang ada di Kabupaten Asahan.

“Kami minta janganlah gas sampai mahal dibeli,”keluhnya. Hal serupa juga dikatakan IRT lainnya mengaatakan bahwa keberadaan gas elpiji berukuran 3 kg yang di subsidi Pemerintah tersebut juga dialami oleh masyarakat di Kecamatan Kisaran Barat.

“Kalaupun ada di Pangkalan, katanya habis dan jatah dikurangi,”ungkapnya.

Untuk itulah dirinya meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Asahan, agar bekerjasama dengan Pertamina untuk menyediakan gas 3 Kg di sejumlah pangkalan yang ada di Kabupaten Asahan.

“Mau tak mau saat ini beli gas di warung. Itu gas yang jual di kedai.kebanyakan juga tidak ada dan habis,”bilangnya.

Menanggapi kelangkaan tersebut, Gerakan mahasiswa pemuda pelajar Asahan (GMPAH), Adit Satria Tanjung menyebutkan kalau kiranya Pemkab Asahan dan tim pengawas untuk dapat menindak tegas dan mencabut izin usaha pangkalan elpiji 3 kg yang melakukan kecurangan dalam mendistribusikan gas bersubsidi tersebut.

”Saya rasa tim pengawas harus bisa mengatasi kelangkaan gas elpiji tersebut,”katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesbang Pemkab Asahan, Sorimuda Siregar didampingi Sekretaris Dinas PMD, Paijan dan Kabid Ekonomi Masyarakat, Muad Fauzi menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kelangkaan elpiji 3 kg tersebut.

“Pemkab Asahan akan secepatnya bergerak melakukan monitoring,” bilang Sorimuda.(omi/han)

sopian/sumut pos
LANGKA:Tumpukan tabung gas 3 kg tidak berisi.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kelangkaan gas 3 Kg atau elpiji melon dirasakan warga di Kabupaten Asahan, dalam sepekan terakhir. “Kalau pun ada, pengecer menjual per tabung seharga Rp28.000 sampai Rp30.000,”ungkap salah seorang warga Kisaran, Paija kepada Sumut Pos, Rabu (21/11).

Ibu rumah tangga (IRT) berusia 45 tahun itu berharap, agar pihak Pertamina mensuplay gas ke pangkalan-pangkalan yang ada di Kabupaten Asahan.

“Kami minta janganlah gas sampai mahal dibeli,”keluhnya. Hal serupa juga dikatakan IRT lainnya mengaatakan bahwa keberadaan gas elpiji berukuran 3 kg yang di subsidi Pemerintah tersebut juga dialami oleh masyarakat di Kecamatan Kisaran Barat.

“Kalaupun ada di Pangkalan, katanya habis dan jatah dikurangi,”ungkapnya.

Untuk itulah dirinya meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Asahan, agar bekerjasama dengan Pertamina untuk menyediakan gas 3 Kg di sejumlah pangkalan yang ada di Kabupaten Asahan.

“Mau tak mau saat ini beli gas di warung. Itu gas yang jual di kedai.kebanyakan juga tidak ada dan habis,”bilangnya.

Menanggapi kelangkaan tersebut, Gerakan mahasiswa pemuda pelajar Asahan (GMPAH), Adit Satria Tanjung menyebutkan kalau kiranya Pemkab Asahan dan tim pengawas untuk dapat menindak tegas dan mencabut izin usaha pangkalan elpiji 3 kg yang melakukan kecurangan dalam mendistribusikan gas bersubsidi tersebut.

”Saya rasa tim pengawas harus bisa mengatasi kelangkaan gas elpiji tersebut,”katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesbang Pemkab Asahan, Sorimuda Siregar didampingi Sekretaris Dinas PMD, Paijan dan Kabid Ekonomi Masyarakat, Muad Fauzi menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kelangkaan elpiji 3 kg tersebut.

“Pemkab Asahan akan secepatnya bergerak melakukan monitoring,” bilang Sorimuda.(omi/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/