26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Limaratusan Massa Datangi Gedung DPRD

Terkait Penolakan R APBD Dairi 2013

SIDIKALANG- Terkait penolakan DPRD terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R APBD) Dairi Tahun Anggaran (TA) 2013, sedikitnya limaratusan massa dari dua kelompok yang berlawanan, mendatangi gedung DPRD Dairi, Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Jumat (21/12).
Dua Kelompok yang melakukan aksi damai dengan pro-kontra itu, masing-masing, kelompok yang mengaku dari pimpinan gereja bersama  para  Kepala Desa, yang mendesak Dewan,  untuk membatalkan penolakan R APBD Dairi TA. 2013.

Sementara kelompok lain, yang juga melakukan aksi yakni,  Himpunan Mahasiswa Dairi, yang datang tiba-tiba ke gedung Dewan, juga melakukan aksi yang sama, namun dengan maksud yang bertolak belakang. Sebab aksi yang mereka (mahasiswa-red) lakukan adalah, untuk memberikan dukungan, dan apresiasi, atas sikap dan keputusan penolakan Dewan, atas penolakan R APBD Dairi, untuk dijadikan Perda APBD Dairi TA 2013.

Dalam selebaran yang ditandatangani sekitar 13 orang Pendeta yang mengaku pimpinan Gereja Dairi ini, menuding, bahwa  Dewan telah menghentikan, seluruh program dan anggaran Pemkab Dairi, termasuk dana Bansos, yang berhubungan dengan seluruh kegiatan yang bersifat rohani.

Sehingga mereka (pemimpin Gereja -red), yang dipimpin, Pdt B Sihotang, STh (ketua BMAG) Dairi, Pdt A Lumbantobing STh (Praeses HKI) Dakota, dan Pdt H Harianja (Sekertaris HKI)  Daerah IV-Dakota itu,  menghimbau agar semua umat kristiani di Dairi, datang ke gedung DPRD, untuk mendoakan anggota DPRD Dairi, agar membuka hati dan pikiran untuk memikirkan hal-hal yang bersifat rohani.

Sementara kelompok Kepala Desa yang dipimpin, Ketua Asosiasi Kepala Desa (Askepdes) Dairi, Singkat Nababan, juga melakukan hal yang sama. Mereka berharap alokasi dana bansos untuk Bintek para istri Kepdes sebesar RP2, 5 miliar, (sesuai dengan program yang ada di R APBD 2013) itu ditinjau kembali dan disetujui, termasuk pengadaan sepeda motor untuk Kepala Desa (Kades).

Sebelumnya, Kamis (13/12) pekan lalu, para tokoh agama ini, juga sudah melakukan hal yang sama, yang juga  dipimpin, Ketua BMAG Dairi, Pdt B Sihotang, dan Sekertarisnya, Pdt A Lumbantobing STh, serta ketua MUI Dairi, Drs H Naek Angkat, dengan mendesak Dewan agar alokasi belanja sosial sebesar Rp1 milliar yang ada pada R APBD Dairi 2013 yakni, untuk perjalanan umroh dan, perjalanan wisata rohani itu disetujui DPRD.
Sementara itu, puluhan massa yang mengaku dari himpunan mahasiswa Dairi, namun bertolak belakang dengan apa yang disampaikan, baik oleh pimpinan Gereja, maupun pimpinan Kepala Desa, yang melakukan protes dengan keputusan yang dibuat Dewan melalui Paripurna tersebut. Sebab kali ini, kelompok mahasiswa yang dipimpin ketuanya, Fitrianto Berampu itu, mengaku melakukan aksi untuk memberikan dukungan, dan apresiasi kepada Dewan, atas ditolaknya R APBD 2013, dengan membawa Spanduk bertuliskan, “Selamatkan Dairi, tuntaskan Korupsi, Tangkap Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang”. (mag-14/smg)

Terkait Penolakan R APBD Dairi 2013

SIDIKALANG- Terkait penolakan DPRD terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R APBD) Dairi Tahun Anggaran (TA) 2013, sedikitnya limaratusan massa dari dua kelompok yang berlawanan, mendatangi gedung DPRD Dairi, Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Jumat (21/12).
Dua Kelompok yang melakukan aksi damai dengan pro-kontra itu, masing-masing, kelompok yang mengaku dari pimpinan gereja bersama  para  Kepala Desa, yang mendesak Dewan,  untuk membatalkan penolakan R APBD Dairi TA. 2013.

Sementara kelompok lain, yang juga melakukan aksi yakni,  Himpunan Mahasiswa Dairi, yang datang tiba-tiba ke gedung Dewan, juga melakukan aksi yang sama, namun dengan maksud yang bertolak belakang. Sebab aksi yang mereka (mahasiswa-red) lakukan adalah, untuk memberikan dukungan, dan apresiasi, atas sikap dan keputusan penolakan Dewan, atas penolakan R APBD Dairi, untuk dijadikan Perda APBD Dairi TA 2013.

Dalam selebaran yang ditandatangani sekitar 13 orang Pendeta yang mengaku pimpinan Gereja Dairi ini, menuding, bahwa  Dewan telah menghentikan, seluruh program dan anggaran Pemkab Dairi, termasuk dana Bansos, yang berhubungan dengan seluruh kegiatan yang bersifat rohani.

Sehingga mereka (pemimpin Gereja -red), yang dipimpin, Pdt B Sihotang, STh (ketua BMAG) Dairi, Pdt A Lumbantobing STh (Praeses HKI) Dakota, dan Pdt H Harianja (Sekertaris HKI)  Daerah IV-Dakota itu,  menghimbau agar semua umat kristiani di Dairi, datang ke gedung DPRD, untuk mendoakan anggota DPRD Dairi, agar membuka hati dan pikiran untuk memikirkan hal-hal yang bersifat rohani.

Sementara kelompok Kepala Desa yang dipimpin, Ketua Asosiasi Kepala Desa (Askepdes) Dairi, Singkat Nababan, juga melakukan hal yang sama. Mereka berharap alokasi dana bansos untuk Bintek para istri Kepdes sebesar RP2, 5 miliar, (sesuai dengan program yang ada di R APBD 2013) itu ditinjau kembali dan disetujui, termasuk pengadaan sepeda motor untuk Kepala Desa (Kades).

Sebelumnya, Kamis (13/12) pekan lalu, para tokoh agama ini, juga sudah melakukan hal yang sama, yang juga  dipimpin, Ketua BMAG Dairi, Pdt B Sihotang, dan Sekertarisnya, Pdt A Lumbantobing STh, serta ketua MUI Dairi, Drs H Naek Angkat, dengan mendesak Dewan agar alokasi belanja sosial sebesar Rp1 milliar yang ada pada R APBD Dairi 2013 yakni, untuk perjalanan umroh dan, perjalanan wisata rohani itu disetujui DPRD.
Sementara itu, puluhan massa yang mengaku dari himpunan mahasiswa Dairi, namun bertolak belakang dengan apa yang disampaikan, baik oleh pimpinan Gereja, maupun pimpinan Kepala Desa, yang melakukan protes dengan keputusan yang dibuat Dewan melalui Paripurna tersebut. Sebab kali ini, kelompok mahasiswa yang dipimpin ketuanya, Fitrianto Berampu itu, mengaku melakukan aksi untuk memberikan dukungan, dan apresiasi kepada Dewan, atas ditolaknya R APBD 2013, dengan membawa Spanduk bertuliskan, “Selamatkan Dairi, tuntaskan Korupsi, Tangkap Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang”. (mag-14/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/