32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tahun 2022, Angka Kemiskinan di Tebingtinggi Menurun

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tebingtinggi Azantaro mengatakan angka kemiskinan Kota Tebingtinggi Tahun 2022 turun menjadi 9,59 persen atau 16,34 ribu jiwa.

“Angka kemiskinan di Kota Tebingtinggi Tahun 2021 sebesar 17,37 ribu jiwa dan angka kemiskinan Tahun 2022 sebesar 16,34 ribu jiwa. Itu artinya angka kemiskinan di Kota Tebingtinggi turun 9,59 person,” jelas Dedi P Siagian, Selasa (21/12).

Keterangan ini secara terpisah diambil dari Dedi Parulian Siagian selaku Jubir (Juru Bicara) Pemko Tebingtinggi. Dia mengatakan, Pemko Tebingtinggi terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada saat ini.

“Alhamdulillah ada penurunan dalam kurun waktu antara tahun 2021 dan 2022 sebesar 1,03 ribu jiwa. Angka penurunan ini terus kita tekan melalui berbagai program kewirausahaan,” ujar Jubir Dedi P Siagian yang juga Kadis Kominfo Kota Tebingtinggi.

Dijelaskan Dedi, Pemerintah Indonesia mengambil langkah serius guna mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024, salah satunya lewat reformasi birokrasi berdampak yang fokus pada pengentasan kemiskinan.

Pemko Tebingtinggi meningkatkan efektivitas penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi inklusif, menjaga regulasi perdagangan, meningkatkan produktivitas sektor pertanian, serta menjaga pertumbuhan UMKM,” paparnya.

Menurut Dedi, bantuan penambahan modal atau peralatan usaha baik dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun Pemerintah Daerah, juga diharap dapat menjaga dan meningkatkan geliat usaha warga Kota Tebingtinggi.

“Pemko Tebingtinggi berharap dengan bantuan sosial yang telah dan sedang disalurkan saat ini kepada warga penerima juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat di Kota Tebingtinggi,” jelas Dedi.

Sambungnya, terkait pengentasan kemiskinan merupakan salah satu program unggulan Pemko Tebingtinggi. Kita terus berupaya menurunkan angka ini setiap tahunnya, sesuai dengan program pemerintah pusat dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024 mendatang,” tutup Dedi. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tebingtinggi Azantaro mengatakan angka kemiskinan Kota Tebingtinggi Tahun 2022 turun menjadi 9,59 persen atau 16,34 ribu jiwa.

“Angka kemiskinan di Kota Tebingtinggi Tahun 2021 sebesar 17,37 ribu jiwa dan angka kemiskinan Tahun 2022 sebesar 16,34 ribu jiwa. Itu artinya angka kemiskinan di Kota Tebingtinggi turun 9,59 person,” jelas Dedi P Siagian, Selasa (21/12).

Keterangan ini secara terpisah diambil dari Dedi Parulian Siagian selaku Jubir (Juru Bicara) Pemko Tebingtinggi. Dia mengatakan, Pemko Tebingtinggi terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada saat ini.

“Alhamdulillah ada penurunan dalam kurun waktu antara tahun 2021 dan 2022 sebesar 1,03 ribu jiwa. Angka penurunan ini terus kita tekan melalui berbagai program kewirausahaan,” ujar Jubir Dedi P Siagian yang juga Kadis Kominfo Kota Tebingtinggi.

Dijelaskan Dedi, Pemerintah Indonesia mengambil langkah serius guna mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024, salah satunya lewat reformasi birokrasi berdampak yang fokus pada pengentasan kemiskinan.

Pemko Tebingtinggi meningkatkan efektivitas penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi inklusif, menjaga regulasi perdagangan, meningkatkan produktivitas sektor pertanian, serta menjaga pertumbuhan UMKM,” paparnya.

Menurut Dedi, bantuan penambahan modal atau peralatan usaha baik dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun Pemerintah Daerah, juga diharap dapat menjaga dan meningkatkan geliat usaha warga Kota Tebingtinggi.

“Pemko Tebingtinggi berharap dengan bantuan sosial yang telah dan sedang disalurkan saat ini kepada warga penerima juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat di Kota Tebingtinggi,” jelas Dedi.

Sambungnya, terkait pengentasan kemiskinan merupakan salah satu program unggulan Pemko Tebingtinggi. Kita terus berupaya menurunkan angka ini setiap tahunnya, sesuai dengan program pemerintah pusat dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024 mendatang,” tutup Dedi. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/