MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran kasus Covid-19 di Provinsi Sumut masih terus terjadi. Bahkan, saat ini akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut telah menembus angka 20.046 orang. Dari jumlah itu, 2.007 orang di antaranya pasien aktif. Mereka kini sedang menjalani isolasi.
Berdasarkan update data penyebaran Covid-19 harian dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, terjadi penambahan 84 kasus baru yang tersebar di 14 kabupaten/kota, Jumat (22/1). Antara lain, Medan 47 orang, Deliserdang 15 orang, Pematangsiantar 4 orang, Samosir 3 orang, dan Tebingtinggi, Langkat, Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, serta Serdangbedagai masing-masing 2 orang.
Selebihnya, 1 orang dari Binjai, Tapanuli Utara, Toba, Nias Selatan, dan Labuhanbatu Selatan.
“Akumulasi positif Covid-19 di Sumut kembali naik dan saat ini menjadi 20.046 orang. Paling banyak masih disumbang dari Kota Medan 9.843 orang. Kemudian, Deliserdang 2.487 orang, Pematangsiantar 619 orang, Simalungun 578 orang, dan Langkat 487 orang,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah kepada wartawan, kemarin petang.
Untuk angka kesembuhan, jelas Aris, juga diperoleh penambahan kasus baru dengan jumlah lebih banyak yakni 86 orang dari 11 kabupaten/kota. Penambahan terbanyak didapatkan dari Kota Medan 58 orang dan Deliserdang 13 orang. Selanjutnya, disusul Karo 3 orang, Tebingtinggi, Langkat, Dairi, dan Serdangbedagai masing-masing 2 orang. Sisanya, 1 orang dari Pematangsiantar, Binjai, Sibolga, dan Batubara.
“Akumulasi angka kesembuhan kini menjadi 17.316 orang. Tertinggi juga disumbang dari Medan 8.594 orang, Deliserdang 2.072 orang, Pematangsiantar 541 orang, Simalungun 506 orang, dan Langkat 368 orang,” terang Aris.
Selain itu, sambung dia, penambahan kasus baru juga kembali didapatkan dari angka kematian sebanyak 4 orang yang seluruhnya berasal dari Kota Medan. Atas penambahan itu, jumlah pasien konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal di Sumut meningkat menjadi 723 orang. “Dari data tersebut, diketahui bahwa penderita Covid-19 di Sumut saat ini ada sebanyak 2.007 orang yang melakukan isolasi. Sedangkan Kota Medan 899 orang,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengungkapkan, secara nasional penyebaran Covid-19 di Sumut mengalami penurunan, dimana saat ini Sumut berada di peringkat 11 yang sebelumnya berada di peringkat 9. Menurutnya, ini salah satu indikator keberhasilan dari seluruh pihak khususnya Gugus Tugas Covid-19 dalam menghambat laju penyebaran Covid-19.
“Saya juga mengimbau jajaran untuk tetap melaksanakan Ops Yustisi agar pelaksanaan penerapan 3M di kalangan masyarakat yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta menghindari kerumunan atau keramaian tetap terlaksana disiplin dan baik,” kata Kapolda Sumut saat meresmikan Laboratorium PCR Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan, Jumat (22/1).
Saat ini, lanjut Kapolda, terdapat 215 negara yang telah terpapar Covid-19 dan Indonesia berada di peringkat ke- 21 dunia. “Mari kita sosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” imbaunya.
Martuani juga mengungkapkan, diresmikannya laboratorium PCR di RS Bhayangkara Medan, sebagai wujud komitmen Polda Sumut dalam mendukung penanganan Covid-19, di mana saat ini di Sumut yang terkonfirmasi positif Covid-19 terdapat 20.046 orang.
Ditegaskannya, Polda Sumut akan terus memberikan fasilitas dalam hal pemeriksaan pasien terindikasi Covid-19 dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan personel Polda Sumut melalui Laboratorium PCR RS Bhayangkara Tk II Medan untuk menekan angka penyebaran pandemi Covid-19 di seluruh wilayah hukum Polda Sumut. “Saya berharap peresmian Laboratorium PCR RS Bhayangkara Medan ini semakin baik dan bermanfaat bagi personel Polda Sumut dan masyarakat Sumut,” harapnya.
Jendral bintang dua tersebut juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak takut dalam melaksanakan vaksin Covid-19 yang telah direncanakan oleh Pemerintah.
RS Columbia Asia Resmikan Lab PCR
Guna percepatan pemeriksaan sampel swab pasien diduga terindikasi Covid-19, Rumah Sakit (RS) Columbia Asia Medan meresmikan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (Lab PCR) di lantai 3, Jumat (22/1).
Direktur Utama (Dirut) RS Columbia Asia Medan, Prof dr Sutomo Kasiman SpPd SpJP (K) mengatakan, Lab PCR ini sebenarnya sudah berjalan sejak akhir Desember 2020. Akan tetapi, baru saat ini diresmikan. “Tidak ada kata terlambat, karena yang terpenting bagaimana bisa mendukung pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Sutomo.
Ia berharap, Lab PCR tersebut bisa terus dikembangkan untuk ke depannya. Bahkan, kalau bisa dapat menerima sampel lebih banyak lagi. “Berdayakan semua fasilitas yang ada, termasuk SDM untuk pengembangan lebih baik lagi,” kata Sutomo.
Sementara, Penanggung Jawab Lab PCR RS Columbia Asia Medan, dr Dian Dwi Wahyuni SpMK (K) mengungkapkan, selama hampir satu bulan sejak akhir Desember sudah 500 sampel dilakukan pemeriksaan. “Keberadaan Lab PCR tersebut memang untuk memastikan diagnosa Covid-19 yang dilakukan oleh para klinisi di rumah sakit ini. Selain itu, ke depannya juga kepada masyarakat Kota Medan sekitarnya dalam melakukan pemeriksaan Covid-19,” ungkap Dwi didampingi dr Rina Yunita SpMK (K) dan Manager Lab, Maimunah Simatupang.
Dwi menyebutkan, dalam sehari Lab PCR RS Columbia Asia Medan bisa memeriksa sekitar 100 sampel. Namun demikian, tergantung berapa jumlah sampel yang masuk. “Kemampuan alatnya dalam memeriksa sampel, bisa terbaca hasilnya sekitar 1 jam lebih. Makanya, keberadaan Lab PCR ini sangat membantu proses diagnosa Covid-19. Karena sebelumnya harus mengirim sampel ke rumah sakit lain yang memiliki alat PCR, sehingga memakan waktu dan menunggu hasilnya cukup lama,” sebut Dwi.
Manager Lab RS Columbia Asia Medan, Maimunah Simatupang menuturkan, untuk mengetahui hasil pemeriksaan sampel paling cepat pada hari yang sama. Misalnya, pagi masuk sampelnya dan sore keluar hasilnya. Sedangkan paling lama, hasilnya diketahui dua-tiga hari kerja. Namun, hal itu tergantung dari permintaan terhadap sampel yang diterima. “Kalau pada hari yang sama, biayanya pemeriksaan swab test yaitu Rp1,8 juta. Sementara untuk hasil satu hari kerja yakni Rp1,325 juta. Sedangkan untuk hasil dua-tiga hari kerja biayanya Rp900 ribu,” tandasnya. (ris/mag-1)