30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Masuk Perkampungan Warga di Langkat, BKSDA Diminta Cari Solusi Selamatkan Harimau Sumatera

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumatera Utara minta pemerintah baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan masyarakat bersama-sama menyelamatkan Harimau Sumatera yang lepas masuk kampung di Kabupaten Langkat, agar tidak dibunuh. Ini mengingat Harimau Sumatera termasuk hewan langka yang mesti dijaga kepunahannya.

DIMANGSA: Petugas kepolisian dan TNI menyaksikan ternak warga yang dimangsa Harimau Sumatera.teddy akbari/ SUMUT POS.

“Kita minta pemerintah mencarikan solusi menyelamatkan Harimau Sumatera masuk kampung warga tidak dibunuh dan ternak-ternak warga aman,” ujar Anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur kepada wartawan, Jumat (22/1).

Menurutnya, masalah Harimau Sumatera yang keluar dari habitatnya masuk ke Desa Lau Damak dan Desa Meranti Timur Kecamatan Bahorok meresahkan warga perlu segera dilakukan penanganan, karena konflik hewan liar dengan manusia memang serba salah, sehingga harus dicari solusi yang tepat tanpa merugikan warga dan Harimau Sumatera selamat dari kepunahannya.

Disebutkannya, Harimau Sumatera embali ke hutan Desa Meranti Timur setelah beraksi pada malam hari di kampung warga. Sedangkan jumlah harimau masih dianalisa pihak BKSDA Sumut.

“Biasanya hewan liar cenderung masuk ke perkampungan, kemungkinan karena lapar dan sudah lemah (tua, cacat atau sakit). Kondisi semacam itu, harusnya Balai Besar KSDA Sumut melakukan antisipasi jauh sebelumnya, agar ternak-ternak warga sekitar hutan tersebut aman,” kata anggota dewan asal Daerah Pemilihan Binjai-Langkat tersebut.

Berdasarkan informasi dari Kabid Teknis Balai Besar KSDA Sumut, Irzal Azhar, lanjut Sugianto, pihak BKSDA Sumut sudah melakukan segala upaya bersama stakeholder antara lain penghalauan, pemasangan kandang jebak, pemasangan camera trap, penyuluhan agar masyarakat mengkandangkan ternaknya dan lainnya. Koordinasi dengan sekda Langkat juga telah dilakukan, serta akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Bahorok dan instansi peternakan setempat.

Begitupun imbuh dia, perangkat desa atau camat setempat agar memerintahkan masyarakat tidak melepas ternaknya dan harus dikandangkan. Sebab banyaknya ternak yang dilepas, menarik minat Harimau Sumatera yang masih anakan atau remaja sedang berlatih berburu untuk menerkam, juga memancing harimau keluar dari habitatnya berbatasan dengan tempat penggembalaan hewan.

“Ada beberapa kemungkinan, harimau keluar dari hutan karena habitatnya menyempit, mangsanya berkurang seperti babi hutan dan lainnya, juga disebabkan maraknya perburuan,” ungkapnya.

Permasalahan ini diakuinya sudah dibahas antara Pemkab Langkat dan Balai BKSDA Sumut. Dari rapat itu membuahkan hasil riil seperti ternak dikandangkan, penghalauan Harimau Sumatera bersama instansi terkait, pemasangan kandang jebak, lakukan sosialisasi, pembuatan pos jaga dan perhutanan sosial dengan masyarakat. “Kita juga berharap alat-alat penyelamat harimau juga perlu disediakan dan dilengkapi,” ujarnya.

Ia berharap hasil pertemuan tersebut meminta warga agar tidak membunuh Harimau Sumatera yang masuk kampung, khususnya para pemburu hewan agar membatasi perburuan di hutan-hutan, supaya keseimbangan alam tetap ada dan harimau tetap punya makanan.

“Jangan setelah jatuh korban dan harimau dibunuh warga baru ditangani. Sayang kalau ada yang mati, karena Harimau Sumatera termasuk hewan liar yang sudah langka, harus dijaga kelestariannya,” pungkas politisi PDI Perjuangan tersebut. (prn)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumatera Utara minta pemerintah baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan masyarakat bersama-sama menyelamatkan Harimau Sumatera yang lepas masuk kampung di Kabupaten Langkat, agar tidak dibunuh. Ini mengingat Harimau Sumatera termasuk hewan langka yang mesti dijaga kepunahannya.

DIMANGSA: Petugas kepolisian dan TNI menyaksikan ternak warga yang dimangsa Harimau Sumatera.teddy akbari/ SUMUT POS.

“Kita minta pemerintah mencarikan solusi menyelamatkan Harimau Sumatera masuk kampung warga tidak dibunuh dan ternak-ternak warga aman,” ujar Anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur kepada wartawan, Jumat (22/1).

Menurutnya, masalah Harimau Sumatera yang keluar dari habitatnya masuk ke Desa Lau Damak dan Desa Meranti Timur Kecamatan Bahorok meresahkan warga perlu segera dilakukan penanganan, karena konflik hewan liar dengan manusia memang serba salah, sehingga harus dicari solusi yang tepat tanpa merugikan warga dan Harimau Sumatera selamat dari kepunahannya.

Disebutkannya, Harimau Sumatera embali ke hutan Desa Meranti Timur setelah beraksi pada malam hari di kampung warga. Sedangkan jumlah harimau masih dianalisa pihak BKSDA Sumut.

“Biasanya hewan liar cenderung masuk ke perkampungan, kemungkinan karena lapar dan sudah lemah (tua, cacat atau sakit). Kondisi semacam itu, harusnya Balai Besar KSDA Sumut melakukan antisipasi jauh sebelumnya, agar ternak-ternak warga sekitar hutan tersebut aman,” kata anggota dewan asal Daerah Pemilihan Binjai-Langkat tersebut.

Berdasarkan informasi dari Kabid Teknis Balai Besar KSDA Sumut, Irzal Azhar, lanjut Sugianto, pihak BKSDA Sumut sudah melakukan segala upaya bersama stakeholder antara lain penghalauan, pemasangan kandang jebak, pemasangan camera trap, penyuluhan agar masyarakat mengkandangkan ternaknya dan lainnya. Koordinasi dengan sekda Langkat juga telah dilakukan, serta akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Bahorok dan instansi peternakan setempat.

Begitupun imbuh dia, perangkat desa atau camat setempat agar memerintahkan masyarakat tidak melepas ternaknya dan harus dikandangkan. Sebab banyaknya ternak yang dilepas, menarik minat Harimau Sumatera yang masih anakan atau remaja sedang berlatih berburu untuk menerkam, juga memancing harimau keluar dari habitatnya berbatasan dengan tempat penggembalaan hewan.

“Ada beberapa kemungkinan, harimau keluar dari hutan karena habitatnya menyempit, mangsanya berkurang seperti babi hutan dan lainnya, juga disebabkan maraknya perburuan,” ungkapnya.

Permasalahan ini diakuinya sudah dibahas antara Pemkab Langkat dan Balai BKSDA Sumut. Dari rapat itu membuahkan hasil riil seperti ternak dikandangkan, penghalauan Harimau Sumatera bersama instansi terkait, pemasangan kandang jebak, lakukan sosialisasi, pembuatan pos jaga dan perhutanan sosial dengan masyarakat. “Kita juga berharap alat-alat penyelamat harimau juga perlu disediakan dan dilengkapi,” ujarnya.

Ia berharap hasil pertemuan tersebut meminta warga agar tidak membunuh Harimau Sumatera yang masuk kampung, khususnya para pemburu hewan agar membatasi perburuan di hutan-hutan, supaya keseimbangan alam tetap ada dan harimau tetap punya makanan.

“Jangan setelah jatuh korban dan harimau dibunuh warga baru ditangani. Sayang kalau ada yang mati, karena Harimau Sumatera termasuk hewan liar yang sudah langka, harus dijaga kelestariannya,” pungkas politisi PDI Perjuangan tersebut. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/